Review Pelanggan untuk Seikou Coffee
definisi permata tersembunyi yang sebenarnya...
oleh yudistira ishak abrar, 20 Juni 2020 (4 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Cilangkap, sebuah Kelurahan di Kecamatan Tapos, Kota Depok ini belum pernah masuk kedalam daftar daerah kunjung untuk berburu kuliner saya. Bukan tanpa alasan, selain karena lokasinya yang engga begitu dekat, meski masih dalam satu kota, juga karena geliat per-kafe-an disini pun masih belum terdengar. Tapi sekitar akhir Juni lalu, saat penerapan PSBB mulai dijalankan, saya diberitahu oleh seorang teman pemburu kopi bahwa ada sebuah coffeeshop di daerah ini yang wajib banget dikunjungi.
Nama kedai kopi yang dimaksud teman saya itu adalah Seikou Coffee yang berlokasi di Jalan Masjid Attawabin. Nama Seikou sendiri diadopsi dari bahasa Jepang yang berarti sukses. Jangan tertipu dengan penampakan depannya yang hanya berupa kedai kecil pada sebuah ruko. Karena mereka ternyata memiliki area backyard yang luas dengan konsep outdoor serta semi outdoor yang keceh. Terkejut saya ketika tahu bahwa kafe ini sudah berjalan selama setahun, karena tempatnya yang masih sangat terlihat baru. Berarti sang pemilik sangat memperhatikan perawatan pada tiap sudut ruang, supaya tetep tampil bagus.
Area indoor pada bagian depan hanya muat untuk dua set tempat duduk serta ruang barista yang merangkap kasir. Jadi kalau mau berdingin-dingin dalam ruangan ber-AC, harus dateng dulu-duluan nih. Kebetulan saya mampir sekitar jam 3, saat matahari mulai turun tapi masih cukup menyengat. Untung area halaman belakang tempat saya duduk saat itu memiliki dinding tinggi yang menghadap kearah barat, jadi mampu melindungi saya dari sengatan cahaya matahari. Beratapkan barisan lampu bohlam dengan bentuk asimetris, pohon-pohon hias dan miniatur air terjun, membuat area ini terlihat artistik.
Pada taman belakang ini juga ada area yang beratap baja ringan dengan barisan meja kursi berupa batang pohon. Sudut ruang dimanfaatkan sebagai mini stage yang biasanya suka ada penampilan musik akustik tiap malam. Wah, ternyata di tengah daerah yang bisa dibilang masih cukup kampung ada juga ya kafe yang seseru ini. Pelayanan disini pun ramah dan bersahabat, cepat sekaligus informatif. Jadi tambah betah aja nih berlama-lama disini.
Memulai perjalanan ngopi saya dengan segelas Japanese V60 (Rp.18.000,-) yang menggunakan beans Arabica dari daerah Ijen. Sebenernya masih ada beberapa pilihan biji kopi dari daerah lain, tapi si Ijen ini tampak menarik. Ternyata tepat, karakter kopi yang salah pilih ini sesuai dengan selera saya karena mengeluarkan sisi acidity yang begitu menyegarkan. Bahkan dari aromanya saja, sesaat sebelum bibir ini menempel kegelas, sudah tercium kalau kopi ini sungguh nikmat.
Selain seduh manual, saya pun mencoba secangkir Vanilla Latte (Rp.23.000,-) bagian luar biasanya adalah hiasan latte art diatasnya yang menggambarkan seekor kelinci dengan beralaskan dedaunan, cakep banget dan bisa jadi salah satu latte art terbaik yang pernah saya foto. Ternyata dahsyatnya juga bukan hanya terletak pada latte art-nya saja, tapi juga dari segi rasa. Saya mengira akan semanis sirup vanilla seperti di coffeeshop lain, tapi ternyata vanilla hanya membangun aroma dan perpaduan kopi dengan susulah yang mendominasi rasa disetiap kali saya menyesapnya.
Ada lagi minuman lain yang bukan berasal dari kopi, Lychee Mojito. Dari tampilannya aja saya sudah bisa menebak akan seperti apa rasanya saat diseruput nanti. Minuman ini bukan hanya berisi buah leci dan soda, tapi juga ada irisan jeruk dan daun mint yang dipunch agar aroma dan rasanya keluar. Prediksi saya pun tepat, sensasi asem manis menyegarkan langsung mengisi seluruh bagian mulut saat saya meminumnya. Karakter soda yang mereka pilih pun engga begitu kuat, jadi langsung nge-blend dengan komponen lain.
Sebagai temen ngopi kali ini saya memilih untuk ditemani oleh seporsi Pisang Bakar Coklat Keju (Rp.13.000,-) dua buah pisang uli bakar yang dibelah dua lalu dipotong-potong kecil ini diberi taburan meses, parutan keju cheddar dan siraman susu kental manis. Rasanya? Hmmmmmm sudah pasti enak dong, soalnya emang pisang bakar tuh udah jadi menu wajib hampir di setiap kali saya mampir ke coffeeshop...
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: