Review Pelanggan untuk Remboelan

Di Senayan City, ada suatu gerai yang diklaim penuh soul. Namanya Remboelan, dia bersebelahan dengan Thai Village.

Pertama, Remboelan ini memang tampak selalu terang dan benderang. Hal ini terlihat dari restorannya yang selalu full, bahkan hampir setiap kali saya ke sana, selalu antri. Fancy.

Jadi, kalau full begini, saya merasa sebaiknya Remboelan masuk reservasi online Chope atau Eatigo, ya. Karena Remboelan juga memang belum mendukung keduanya.

Bagaimana dengan situasi internal?

Well, interiornya bercorak zig zag. Materialnya full kayu. Ramah troli, namun apabila restoran full, seringkali troli bayi diharuskan untuk ditaruh di depan. Oh ya, bawa masuk wine ke dalam akan dikenakan fee tambahan 150 ribu.

Hidangannya adalah topik utama. Remboelan selalu terang dan benderang melalui galantinnya yang selembut nugget, berjumlah 3 potong, dan bersaus asam manis. Hal tersebut berlanjut sampai sekarang, pelengkapnya juga banyak.

Empal gentongnya juga demikian. Kuahnya tampak cemerlang dan penuh kunyit, gurih sudah pasti. Nasi bakar ayam asapnya tergantung selera, namun menurut saya cukup menggoda juga, dalamnya diberi tambahan cabai rawit.

Jangan terlupakan juga roti bakar es puternya yang menakjubkan. Roti bakanya itu sudah dipastikan lebih wangi dan lembut daripada honey bread manapun, apalagi ditambah dengan es puternya itu plus saus cokelat.

Empal gentongnya sendiri dihargai 62 ribu, galantin dan nasi bakarnya sendiri 47 ribu, belum termasuk tax & servis 18.25 persen. Sayangnya, billnya terdapat rounding. Mesin EDC Remboelan untuk pembayaran ATM juga belum wireless

Kelemahan Remboelan yang lainnya, yakni hidangannya yang keluar cukup lambat. Mungkin karena ramai itu tadi. Walaupun lambat, all in all, hidangannya memang terang dan benderang, sih, seperti biasa.

IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk