Review Pelanggan untuk Jumbo Express

Jumbo Express merupakan salah satu restoran yang berada di The Bale. Dari pintu masuk mobil, lokasinya ada di pojok sebelah kiri.

Untuk seating areanya ada indoor dan outdoor. Area indoornya cukup nyaman. Tersedia stop kontak di hampir setiap meja dan ada wifi yang cukup cepat.

Sayangnya, penyajian makanan di restoran ini lama. Setelah lebih dari 20 menit, bahkan minuman pun belum disajkan. Untungnya sekitar menit ke-30 minuman datang bersama beberapa makanan. Setelah itu, waktu pemyajian minuman tambahan jadi lebih cepat. Sebaiknya waktu penyajian makanan dan minuman dipercepat.

Saya mencoba :

1. Sapo Tahu Seafood (Rp. 47.000)

Seporsi sapo tahu seafood bisa untuk sharing 2-4 orang. Kuahnya tidak terlalu cair, namun rasanya hambar. Flavournya hanya dari bawang putihnya dan tahunya yang asin dan wangi telur.

Untuk tahunya menggunakan tahu telur, bukan tahu sutra. Sayur dan seafoodnya cukup segar. Isiannya ada udang dan bakso ikan.

Menurut saya, seandainya kuah sapo tahu lebih gurih akan lebih enak. Bawang putih perlu ditambah dan kalau sausnya agak lebih kental akan lebih enak.

2. Bistik Ayam (Rp. 37.000)

Rasanya sangat enak dan worth dibanding harga. Ayamnya empuk dan tepungnya gurih. Teksturnya renyah, rasanya asam dan gurih.

Kentang gorengnya renyah dan porsinya juga bisa buat 1-3 orang. Kematangan wortelnya masih oke, namun rasanya hambar. Kurang paham apakah memang sengaja nggak pakai seasoning atau gimana.

Namun harga worth dibanding rasa dan kuantitas.

3. Beef Bowl Matah (Rp. 37.000)

Nasinya pulen dengan telur dadar yang pedas dan tidak berbau amis. Saya suka tekstur telur dadarnya yang renyah dan bagian dalamnya tidak terlalu kering, namun tidak basah.

Untuk seasoning sapinya manis, namun tertutup rasanya agak pedas dan flavour daun terasa. Saya suka karena saya kurang suka manis.

Sayangnya, bawang merahnya hampir tidak ada. Seandainya ini beef bowl original. Namun karena ini beef bowl sambal matah, saya expect bawang merahnya lebih banyak dan rasa bawang merah lebih kuat.

Selain itu, saya kurang suka dengan potonga sapinya. Mungkin sapinya sengaja dipotong kecil agar bumbu lebih meresap. Namun menurut saya potongan sapinya terlalu kecil dan rasa dari daging jadi kurang kerasa.. Sekilas, saya bahkan mengira ini tempe sampai saya lihat lebih detail.

4. Nasi Chicken Katsu (Rp. 32.000)

Harga worth dibanding kuantitas. Tekstur ayamnya memang tipis, namun dagingnya empuk dan tidak alot.

Tepungnya gurih dan renyah. Perpaduan rasa asam dan manisnya pas.

5. Ifumie Siram Ayam (Rp. 34.000)

Porsi ifumienya banyak dan meggunakan mie bertekstur pipih dan renyah.

Perpaduan manis gurihnya oke dan kematangan sayurnya pas. Ayamnya empuk.

6. Es Kopi O.(Rp. 26.000)

Saya request no sugar karena ingin kopi yang pahit. Kopinya foamy dan saya suka foamnya.

Bubuk kopinya pun wangi. Sayangnya ternyata rasanya manis, mungkin karena ditambah sedikit gula. Kebetulan saya terbiasa minum kopi hitam tanpa gula sama sekali. Jadi sangat kerasa meski menggunakan hanya sedikit gula.