Review Pelanggan untuk Warung Taru (Rumah Kayu)

Restoran sebenarnya dari segi lokasi dan ambience sangat OK. Saya sangat suka desain restorannya yang mengusung tradisional Jawa serta viewnya yang menghadap lembah Dago. Saya mengunjungi restoran ini di Sabtu Pagi ketika restoran ini dipenuhi oleh orang yang habis berolahraga, sebagian besar adalah para pesepeda. Sayangnya, restoran ini tidak menyediakan parkir khusus untuk sepeda, alhasil pesepedanya membawa sepedanya ke dalam restoran, tepat di sebelah meja masing-masing bahkan meja orang lain. Sejujurnya ini sangat mengurangi kenyamanan pengunjung lain. Selain itu waiters-nya benar-benar mengecewakan. Segala sesuatu benar-benar lama, waiters-nya antara tak acuh atau benar-benar se-chaotic itu.

- Nasi Uduk Taru (27K)
Nasi Uduknya disajikan bersama ayam goreng, tempe orek, telur, sambal, dan lalapan. Menurut saya, harga yang dipatok sudah cukup sepadan dengan apa yang didapat, meskipun memang kurang spesial. Yang agak unik menurut saya hanyalah sambalnya yang pedas gurih dan porsinya yang lumayan banyak, selain itu sih sepertinya biasa saja. Yang agak menyedihkan adalah ketika saya memesan menu ini satu porsi lagi untuk di-take-away buat yang di rumah, nasi uduknya dibungkus dengan kertas nasi biasa, pake kresek warung lagi—sama sekali ngak kelihatan kalau ini adalah nasi uduk seharga 30rb, bedanya sama yang di pinggiran jalan apa dong? Coba deh kalau kemasan take away-nya sedikit lebih niat lagi.

Notes:
Pembayaran dengan menggunakan kartu memiliki minimal transaksi Rp100.000