Review Pelanggan untuk Upo Coffee & Co

Ngopi. Kenapa sih orang bisa suka banget sama yang namanya ngopi? Padahal tak banyak rasa yang didapat oleh mereka, selain pahit, apalagi tempat yang menjualnya pun kebanyakan punya tampilan yang elementer. Hmmm...Mungkin itu yang ada didalam benak saya beberapa tahun lalu, dimana kopi belum tumbuh seperti sekarang. Kini kopi hadir dengan rasa yang jauh lebih variatif, tampilan yang jauh lebih cantik dan tempat yang jauh lebih nyaman.

Salah satu coffeeshop yang punya itu semua adalah UPO Coffe & Co. Berlokasi di bilangan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, kafe ini jago dalam hal menata ruang dan mengambil peluang. Ruang terbagi kedalam dua karakter, bagian bawah merupakan area putih yang lembut sekaligus sebagai etalase utama dari kafe ini. Naik ke bagian atas, kita akan mendapatkan atmosfir rustic yang kental dan sangat artistik.
Kebetulan pas saya mampir kesini bertepatan dengan perayaan hari valentine, jadi seluruh ruang didekorasi dengan taburan bunga mawar merah yang segar dan cantik. Tak hanya itu, setiap pengunjung yang datang dengan pasangannya, akan mendapatkan setangkai bunga mawar segar sebagai bentuk ungkapan berbagi cinta kasih dari UPO Coffee kepada para tamunya. absoluetly gorgeous.

Boneka beruang besar sepertinya menjadi magnet yang mereka jual. Tampil begitu menggemaskan berbalut apron jeans warna biru yang juga dikenakan oleh para barista, sepertinya boneka ini telah sukses menjadi primadona objek foto-foto para pengunjung. Gak sedikit foto bersamanya dengan berbagai gaya yang muncul diberbagai akun instagram. So cute.

Berbicara soal menu, hampir setiap kali mampir ke coffeeshop, saya selalu memesan secangkir cappuccino. Kenapa saya memilih cappuccino? Karena pada cappuccino terdapat paduan antara pahitnya kopi dengan manisnya susu, serta nilai seni yang tinggi dari sebuah latte art. Cappuccino yang mereka punya cukup kompleks dan paduan rasa yang pas. Susunya gurih, espressonya pekat dan latte artnya pun simple dan cantik. Hadir didalam cangkir merah menyala dengan motif putih, bersama kacang sebagai cemilan. Sweet.

Selanjutnya ada Chocoffogato, merupakan menu yang terinspirasi dari affogato, namun disini peran espresso digantikan oleh cokelat hangat. Tampil kontemporer diatas nampan, menu ini lebih mirip dengan sajian pencuci mulut. Tiga scoop es krim cokelat penuh chocochip disajikan didalam gelas terpisah dengan cokelat hangatnya. Rasanya manis, creamy dan ada sensasi kriuk dari chocochipnya.

Sebagai teman minum kopi, saya memesan sepotong kue yang mereka rekomendasikan. Namanya saya lupa, tapi komposisinya terdiri dari bolu yang dilapisi krim moka, kacang dan pasta dengan rasa rhum yang kuat. Saya sih kurang suka, karena dominasi rhum begitu tajam...