Review Pelanggan untuk Little League Coffee Bar
spacious, cozy and artsy cafe...
oleh yudistira ishak abrar, 20 Juni 2019 (5 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Senapati atau senopati adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jabatan panglima dalam sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa. Istilah ini merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu sena yang bermakna "prajurit" dan pati yang bermakna "pemimpin". Istilah senapati tidak hanya digunakan pada masa kerajaan Hindu-Buddha saja, tetapi masih dilestarikan ketika kerajaan-kerajaan Islam berdiri di Pulau Jawa, misalnya Kesultanan Demak dan Kesultanan Mataram. (Wikipedia)
Kini kalau mendengar kata Senopati, otomatis yang terlintas dalam pikiran saya adalah sebuah kawasan di Jaksel yang dipenuhi oleh destinasi kuliner atau bisa dibilang sebagai basecamp-nya anak Gawl Jaksel. Nah, salah satu tempat baru yang belum lama ini hadir di daerah Senopati adalah Little League. Bisa dibilang kafe ini memiliki area yang cukup luas dengan sentuhan rustic industri yang kental.
Nyaman merupakan hal pertama yang saya rasakan sesaat setelah masuk kedalam. Beberapa perabot bernuansa antik juga benda-benda artistik sengaja diletakan dibeberapa sudut ruang selain sebagai pemanis dekorasi, juga dimanfaatkan sebagai penunjang fasilitas kafe. Kesan hangat semakin terasa dengan penggunaan bangku sofa empuk yang membuat saya merasa begitu betah saat menikmati nge-brunch bersama beberapa teman foodies.
Beef Truffle Croissant, sauteed beef with onion, mozarella, red cheddar and honey mustard. Dari nama dan komposisinya aja saya udah bisa ngebayangin bakal kaya apa menu ini nantinya. Ternyata pas disajikan ia hadir jauh diatas ekpektasi nih. Porsinya cukup besar dengan isian yang melimpah dan plating yang cukup cantik. Tapi engga cuma penampakannya aja yang kece, rasanya pun sekece tampilannya nih. Teksturnya empuk dengan sensasi manis gurih yang cocok buat menu sarapan atau mgebrunch.
Selain itu, hidangan yang engga kalah cantik dan artistik adalah Karaage Pop. Sepiring fried chicken with tartar sauce ini disajikan dengan garnish micro greens dan lembaran kelopak bunga yang tentunya bisa juga untuk dinikmati lho. Saya suka banget sih sama gaya mereka menyajikan aneka menunya, salah satu coffeeshop kasual yang terniat. Tekstur ayamnya renyah dengan rasa asin dan saus tartar yang gurih juga creamy.
And the last, saya pun mencoba menu lain yang sudah siap di jam ngebrunch yaitu Potato Salad Baskets. Jadi ini tuh potato salad yang disajikan didalam wadah crispy bowl. Untuk salad kentangnya empuk dan lembut dengan cita rasa yang cukup gurih, tapi perlu sedikit seasoning lagi sih biar makin mantul. Jangan lupa wadah saladnya itu bisa dimakan juga. Rasanya mirip keripik atau kerupuk gitu lah.
Berhubung engga ada es kopi susu kekinian, minuman favorit saya akhir-akhir ini kalo lagi mampir ke coffeeshop, jadi saya pesen Ice Latte aja. Sengaja saya pesan menggunakan cup take away biar makin instagenic pas difoto. Berhubung tanpa kandungan gula aren, udah pasti rasanya lebih ke milky. Tapi porsi kopi pada espresso nya pun hadir dengan sangat baik dan tidak lantas hanyut oleh derasnya susu begitu saja...
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Informasi
(Kafe)
Reviewer: