Review Pelanggan untuk Kembali ke Kala
Makan + Ngopi Di Bawah 50 Ribu
oleh Fannie Huang||IG:@fiehuang, 16 Oktober 2020 (sekitar 4 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Kembali Ke Kala merupakan coffee shop yang sepertiny baru buka akhir bulan Agustus lalu. Tempatnya sendiri cukup luas dan tersedia area indoor dan outdoor.
Ambiencenya juga cukup nyaman buat nongkrong rame-rame. Di area indoor terdapat beberapa meja dengan kapasitas lebih dari 4 orang. Musik yang diputar juga bernada ceria dan rata-rata upbeat.
Sore ini saya berniat #metime dan prefer ruangan ber-AC sehingga saya memilih duduk di area indoor. Di area indoor setiap meja diletakkan dengan jarak lebih dari satu meter sehingga pengunjung tidak saling berdekatan.
Untuk menu yang dijual juga cukup terjangkau. Minumannya tersedia kopi dan non kopi. Untuk makanan tersedia light bites maupun main course. Bahkan ada menu yang unik, yakni risoles dengan isian manis, yakni green tea dan beberapa opsi lainnya. Harga light bites pun mulai dari 5 ribu, tanpa tambahan tax maupun service tax. Affordable sekali untuk kelas coffee shop, kan?
Saya mencoba :
1. Kebab Original (IDR 16k)
Sebenarnya untuk opsi kebabnya ada yang manis dan asin. Saya sendiri sedikit penasaran sama risolesnya. Namun berhubung lagi pengen makan yang asin, saya memesan kebab original.
Saya sendiri tidak berekspektasi rasanya bakal enak karena ini bukan kedai spesialis kebab dan harganya bahkan di bawah 20 ribu.
Ketika saya memakan pada gigitan pertama, saya langsung jatuh cinta dengan rasanya. Memang penyajiannya lebkh dari 15 menit, namun rasanya beneran enak.
Kulitnya renyah namun tidak sampai kering banget. Di bagian tertentu masih terasa sedkit moist. Selain itu isian dagingnya juga super padat dan beneran full daging, nggak pakai sayur atau makaroni layaknya kebab murah pada umumnya. Saya cukup mengenal rasa kebab di bawah 20 ribu karena lumayan sering beli jaman kuliah dulu, dan rasanya tidak seenak kebab ini.
Dagingnya juga gurih dan empuk dengan perpaduan mayonaisse dan saus sambal yang pas rasanya. Dalam satu gigitan terdapat rasa gurih, manis, pedas serta sedikit asam dan tambahan tekstur renyah.
Kuantitas mayonaisse dan saus cabainya juga tidak berlebihan seperti yang biasa saya junpai pada kebab yang harganya setara.
Saya beneran puas banget demgan kebab yang satu ini dan merekomendasikan buat kalau mau makan tanpa kenyang berlebih. Saya sendiri makan ini buat early dinner dan cukup kenyang sesudahnya.
2. Hot Latte (IDR 30k)
Sebelumnya saya sudah berkali-kali minum latte di coffee shop. Saya paham kalau latte merupakan perpaduan susu dan espresso sehingga tidak mungkin rasanya sepahit long black atau espresso saja.
Namun saya jarang sekali menemukan latte sesuai definisi menurut Wik*pedia (karena saya awam soal kopi, saya berpatokan definisi di W*kipedia), yakni perpaduan susu, espresso dengan foam tipis di atasnya.
Seringkali saya menemukan yang rasa susunya dominan dan kopinya kurang berasa atau bahkan hanya sangat samar, terlalu foamy atau kombinasi keduanya.
Namun latte di sini beneran sesuai definsi latte yang saya baca. Rasa kopinya tetap terasa dan lumayan pahit dengan perpaduan rasa susu yang cukup terasa namun tidak sampai meninggalkan after taste kesat di mulut.
Selain itu lattenya juga tidak terlalu foamy karena busanya tipis. Memang sih, latte artnya cepat hilang. Ketika kebab saya datang, foam sudah turun dan latte artnya hilamg.
Namun karena tujuan saya menikmati rasanya dan foto sekedarnya, saya tidak terlalu mempermasalahkan.
Oh ya, pelayanan di sini juga cukup ramah. Bahkan tukang parkirnya juga baik. Saya pulang naik taksi online dan masnya menyarankan saya nunggu di dalerm, bahkan mau menawarkan buat manggilin saya kalau mobilnya dateng. Saya menolak karena terbiasa menunggu di tepi jalan kalau mesen kendaraan online, akhirnya membantu nutup pintu mobil tanpa diminta.
Overall, saya puas dengan coffee shop yang satu ini dan menurut saya ini recommended buat dikunjungi.
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: