Review Pelanggan untuk Jonkira

Sejujurnya, kedai ramen ini menjadi wishlist saya setelah mendengar kalau tempat ini bahkam sampai disebut 'araara' sama Codebluu.

Berhubung kebetulan saya ke coffee shop di seberang, saya mampir ke tempat ini. Lokasinya gabung jadi satu dengan Fish Streat, namun areanya dipisah menjadi 2. Tempatnya tidak terlalu luas.

Sistem di tempat ini self service. Jadi makanan diambil sendiri, peralatan makan juga diambil sendiri di area khusus. Yang tersedia cuma cabe bubuk. Bahkan shoyu yang biasanya ada di kedai ramen pun tidak ada di sini.

Katanya ada sejenis black garlic gitu yang bisa diminta di kasir, entah ada additional fee atau tidak.

Saya mencoba :

1. Paket Lebih Pas 1 (Rp. 54.545)

Isinya tori tori ramen, ocha dan fried shumai. Untuk ramennya menggunakan mie berukuran kecil dengan jagung manis, ayam, nori, daun bawang, tamago, bawang goreng dan kacang panjang.

Saya mencoba cicip kuah ramennya sebelum dimakan dan aroma serta rasanya amis. Kemudian saya coba makan pakai mie. Untungnya tekstur mienya kenyal dan tidak overcook.

Sesudah saya coba aduk kuahnya, rasa dan aroma amisnya baru lebih tersamarkan karena sejenis bawang gorengnya.

Namun rasa telurmya benar-benar lezat. Telurmya lembut, tengah creamy dan terasa meleleh dan gurih. Aroma telur sama sekali tidak amis. Menurut saya, malah rasa telurnya yang oke karena saya jarang sekali menemukan telur seenak di sini.

Daging ayam tidak terlalu tebal dan teksturnya empuk.

Untuk shumainya pakai frozen gitu (saya lihat sendiri staff mengeluarkan) dan digorenf. Untuk rasanya lebih dominan tepung, kurang terasa daging. Sepertinya karena harganya juga murah.
.
.
Untuk payment di sini harus cashless, bisa debit ataupun QRIS. Ketika saya bayar, totalnya 62 ribu tapi sama sekali tidak diberikan bon.

Kalau ada tax, harusnya harga pesanan saya 60 ribu, bukan 62 ribu. Jadi kemungkinan besar 2 ribu itu service charge. Menurut saya tidak fair karena di resto ini self service.