Review Pelanggan untuk Artivator Cafe
kafe rasa galeri seni…
oleh yudistira ishak abrar, 30 April 2023 (1 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
meski fasadnya tetap sama, namun ornamen ruang pada Artivator banyak berubah. Patung orang utan mengangkat tangan masih menyambut setiap pengunjung yang datang bersisian dengan signage di sebrangnya pada pintu masuk. Bagian depan yang dulu tidak berdinding, kini telah dilapisi kaca seluruhnya sehingga tampak seperti ruang tamu berisi beragam tempat duduk berlapis jok empuk. Terus ke dalam segala perabot telah berganti wujud dan nampaknya terus diperbarui namun tak meninggalkan kesan artistik yang memang sudah melekat dengan kafe ini.
Dua ruangan dengan pintu kaca di kanan kiri lorong bangunan utama bisa dijadikan sebagai ruang private indoor nyaman yang cukup menampung sepuluh bahkan lebih tamu sekaligus. Di bagian paling belakang ruangan sekarang dihuni oleh dua set tempat duduk di kedua sisi berhias lukisan serta karya seni berupa sepeda-sepeda dengan roda besar di depan serta roda kecil di belakangnya. Polesan warna merah membuat ruangan ini nampak menyala.
Halaman samping pun telah berubah. Ada tiga area duduk yang kesemuanya menghadap ke sebuah taman terbuka yang di tengahnya berdiri sebuah pohon kapuk randu tinggi menjulang ditemani dua karya seni indah berbentuk jerapah dan menara Eiffel bermaterial besi warna-warni serta sebuah kursi bulat terbuat dari rotan berlapiskan cat putih. Sebaris bangku komunal yang juga terbuat dari rotan di pasang permanen menempel dinding bangunan utama tampak senada dengan bingkai-bingkai kayu berjajar rapi berbentuk asimetris di sepanjang selasar.
Beberapa ruang private di halaman belakang dilapisi dinding kaca tampak nyaman dengan meja-meja panjang bersanding kursi-kursi seragam namun berbeda pada tiap ruangan. Pada halaman depan diisi area duduk semi terbuka berlangit-langit tinggi dihias nirmana berbahan dasar rotan yang nampak estetik. Sebelahnya terdapat area duduk yang dipagari besi kotak-kotak beratap sebuah pohon rindang berhias lampu gantung.
Seporsi sop iga dengan nasi terpisah menjadi menu makan siang berkuah kental dan pekat. Bumbu rempahnya cukup medok namun sedikit berminyak. Daging iganya empuk dan mudah dikunyah. Selain itu ada juga Fish Streat, sekerat ikan fillet goreng tepung dengan kentang goreng. Ukurannya kecil, jadi tidak begitu mengenyangkan. Teksturnya renyah diluar lembut didalam. Es kopi susu dan strawberry squash menjadi pelepas dahaga yang menyegarkan…
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Informasi
Reviewer: