thomas muliawan

Saya pesen nasi goreng karena gambar menunya keliatan menarik. Porsinya lumayan sih, ga sedikit tp ga terlalu banyak juga, cukup lah utk saya. Isinya ada daging, telor, udang dan 1 yg gak biasa yaitu, sayur asin. Sayur asin ini sih yg bikin rasanya unik. Rasa manis dari nasi goreng dan dagingnya bercampur dgn rasa sayur asin yg agak asam. Sayang harganya mahal banget, 1 porsi nasi goreng Rp. 50.000 terlalu mahal menurutku.

Boleh lah dicoba utk rasanya yg unik, siapin budgetnya aja.

Satu lg yg bikin kurang nyaman adalah tempatnya yg terlalu crowded, makannya jd kurang bisa dinikmati.

Menu yang ditawarkan di sini cukup sederhana, hanya sate padang saja, namun tempat ini selalu rame.
Saking ramenya seringkali ga kebagian meja. Tidak sedikit yg datang utk take away. Untung pas saya datang utk makan malam, waktu tunggunya hanya sebentar.

Sate padang disajikan dgn lontong, 1 porsi isi 10 tusuk dan dibandrol Rp 25.000. Dagingnya tidak besar / tebal namun empuk. Yang bikin enak adalah bumbu padangnya. Mereka kasih saus padangnya banyak lho, tidak pelit, dan walau pun dibiarkan agak lama, sausnya tetap encer, biasanya kalau kualitasnya kurang baik sausnya menggumpal. Rasanya gurih dan nagih. Saus ini juga tidak pedas.

Bakmi ini lumayan terkenal di daerah Serpong. Menurut banyak orang, ini salah satu bakmi yg harus dicoba di daerah sini. Pas kebetulan lagi dekat daerah sini, jadi saya sekalian mampir utk makan siang.

Porsinya ada 3 pilihan: normal, besar dan setengah porsi. Untuk saya porsi normal sudah cukup, tapi untuk teman-teman cewe yg makan bareng saya, porsi normal terlalu banyak, mungkin setengah porsi baru pas utk mereka.

Mienya bukan mie tebal tapi tidak kecil juga, kekenyalan mienya pas, tidak terlalu lembek dan masih agak keras sedikit. Bakmi di sini ditaburi potongan daging. Ada 2 jenis dagingnya yaitu daging ayam kecap dan daging babi merah. Selain daging, bakmi juga dilengkapi toge.

Walau pun tempatnya agak sempit dan gerah (wajar lah karena kan di pasar) pelayanannya cukup cepat. Baik waktu order bakmi atau minta minuman, pelayannya sigap. Mungkin next time saya lebih prefer utk take away aja supaya makannya lebih santai.

Selain bakmi, mereka juga jual bakso goreng dan sate babi yg rasanya gak kalah enak.

Susah juga jelasin makanan apa ini sebenernya..
Pada dasarnya makanan ini adalah nasi yg dikasih kuah panas sehingga hampir jadi bubur. Nasinya gak sampai lembek banget seperti bubur namun masih berbentuk nasi. Kemudian disiram kuah nyemek yg ditambah telur (bisa pilih matang atau setengah matang) sehingga agak kental dan dilengkapi tofu, daging, wortel, dan jagung. Semuanya diaduk seperti makan bubur dan disajikan dalam tembikar (claypot) yang panas. Saking panasnya nasi yg nempel dengan tembikar ini jadi gosong.

Untuk rasanya sih didominasi rasa asin, tapi waktu mengunyah jagung yang ikut tersendok, muncul aksen rasa manis dari jagungnya. Semakin lama, rasa asinnya makin kuat, mungkin karena sebagian besar cairannya sudah menuap sehingga tertinggal kuahnya yg lebih pekat. Oiya, makannya harus sambil sering-sering diaduk karena kalau kelamaan gak diaduk, nasi bagian bawah jadi gosong dan menempel di mangkoknya.

Overall, boleh dicoba karena orisinalitasnya. Kalau gak laper banget share berdua aja, yg penting kan jadi tahu rasanya seperti apa. Kalau suka, boleh lah nanti tambah lagi.

Mie di sini tebal dan kenyal, disiram kuah kental yang rasanya dominan manis. Kental kuahnya seperti kuah lomie, jadi agak pekat seperti dicampur tepung maizena. Rasanya manis dan ada sedikit asam. Kuahnya banyak udangnya pula. Nikmat utk dimakan panas-panas dengan kerupuk udang atau emping. Tempat ini juga sudah buka sejak pagi hari. Saya senang ke sini utk sarapan.
Boleh dicoba karena emie ini unik rasanya.

Biasanya mampir ke sini kalau nunggu teman datang tp agak lama. Bisa ngopi nyantai sambil wifi, kalau tiba2 datangnya cepat, kita bisa segera cabut karena gelasnya praktis.

Sayangnya menu camilan di gerai sini tidak sekomplit di tmpt cabang lainnya. Waktu saya datang sore hari, hanya ada 4 menu aja. Saya pilih new york cheese cake dan minumnya vanilla latte panas. Kebetulan di luar lg hujan, jadi pas banget minum kopi panas sambil makan cheese cake dan baca buku.

Vanilla latte standardnya tidak manis dan agak pahit, saya pesan ini sebenarnya karena suka wangi vanillanya. Rasanya tidak bikin eneg dan biasanya saya kasih sedikit gula biar agak manis. Utk cheese cakenya menurut saya rasanya ok dan porsinya pas. Biasanya kalau kebanyakan kan suka blenger rasa kejunya. Cuma cheese cake di sini agak kering ya jadi agak keras gitu.

Lokasinya cukup strategis, walau pun di bagian dalam kompleks namun gak susah dicari. Sayangnya saya berkunjung waktu masih soft opening sehingga masih banyak menu yg belum available. Daerahnya sih cocok utk nongkrong, duduk berlama-lama.

Untuk makanannya saya pesan grilled chicken dan spaghetti carbonara. Smoked beef yg ditabur diatas spaghetti ini banyak jg lho. Sayangnya kejunya parutnya tidak meleleh sehingga rasa kejunya tidak berbaur dengan saus creamnya, rasa sausnya jadi kurang creamy.

Grilled chicken rasanya not bad, rasa dagingnya tidak hambar. Saus mushroomnya jg oke. Saya kurang suka saladnya yg disajikan berbarengan dengan grilled chickennya karena isinya kebanyakan bawang bombay, selain rasanya yg tajam, terlalu banyak makan bawang bombay mentah bikin mulut dan lidah iritasi sehingga tidak enak lagi utk makan yg lainnya.

Restorannya masih kotor waktu saya datang, mungkin karena memang lg dalam persiapan grand opening ya. Termasuk toilet, tangga, dan meja makannya masih kotor pada waktu itu.

Nuansanya seperti kafe tapi menunya seperti warteg. Makanannya sangat beragam, cocok utk makan rame2 di sini. Selain itu ada prasmanannya, menunya seperti di warteg cuman harganya lebih mahal yah. Saya pesan prasmanannya, rasanya mirip2 cuman ini lebih bersih ya keliatannya. Overall cukup puas sih.