Penasaran karena seliweran di TikTok dan banyak yang bilang enak. Setelah dicoba, ternyata biasa aja untukku. Sadly, gyoza yang disajikannya dingin dan keras, padahal tempatnya ga begitu ramai pada saat itu. Ambience-nya juga kurang nyaman untuk diem lama-lama, apalagi kalau datengnya siang dan kebagian table di luar. Indoor-nya ok sih, tapi kecil.
Menu yang dipesan: Mentai Gyoza, Mix Gyoza Spicy Soup, Daifuku Mochi Platter, Cheesy Melt Gyoza
Not a fan of sweets tbh, tapi penasaran sama milky attack-nya. Niat mau coba 1 itu aja, eh malah tertarik sama varian lainnya. Akhirnya beli 4pcs untuk orang rumah. Tempatnya nggak begitu besar, tapi kalau mau makan di situ atau sekedar nunggu, masih ok banget.
Dari awal dateng, langsung diarahin scan QR sama kasirnya, jadi pesennya lewat website mereka, tapi menurutku agak ribet tampilannya. Kalau udah, tinggal bayar aja di kasir.
Donatnya sih yang milky attack enakkkk, rotinya lembut. Dasarnya, emang aku ini doyan sama susu bubuk hahaha. Untuk varian lain, kata adik dan keponakanku enak juga.
Menu yang dipesan: Choco Crunchy Greentea, Strawberry Cheese Cake, Milky Attack, Dark choco
Porsinya banyaaaaaaak banget, tapi rasanya kurang. Ayamnya tebel sama tepung, spaghetti-nya kering, dan bumbu bubuknya cuma kerasa pedes doang, nggak ada gurihnya sama sekali.
SUMPAH INI ENAK BANGET?????? Tengah malem laper, scrolling gofood, dan akhirnya pilihan jatuh ke si martabak ini. Nggak expect apa-apa karena yah pada saat itu cuman ini yang katalognya terlihat ok, ternyata enaaakkkkkkk banget banget, lumpianya tipis dan isiannya banyak. Sayang, porsinya sedikit kalau dibanding martabak lainnya.
Pas nyampe sana, ternyata nggak se-antre itu sih, cuman nunggu beberapa menit. Risolnya enak, luarnya garing dan nggak pelit isiannya. Cukup sekali aja beli ini, karena menurutku masih banyak risol yang lebih enak tapi harganya lebih murah.
Not gonna lie, the place was super duper cozy! Interiornya unik, banyak spot lucu, dan lingkungannya asri. The food was okay, dimasak langsung sama orang Korea asli, tapi sayangnya masih ada beberapa menu yang belum halal, jadi nggak bisa cobain banyak. Buat yang Muslim, lebih baik sebelum pesan, tanya dulu sama pegawainya. Kakaknya baik kok, dia bisa jelasin secara rinci bahan apa aja yang dipakai.
Aku pesan Tteokbokki (48k), Kimbab (45K), Ramyun (45K), dan Strawberry Milk (38K). Menurutku harganya a bit pricey T_T apalagi harga Ramyun-nya karena dia ternyata polosan—nggak ditambah topping apapun—padahal aku kira seenggaknya bakal ditambah telur.
Waktu itu aku datang berdua sama temenku. Unexpectedly, pelanggannya cuman ada kita dari awal kita datang sampai pulang, padahal datang saat jam makan siang. Kita pilih table di luar, tapi karena hujan, pindah ke area saung. Saking betahnya, kita berjam-jam di sana dan nggak pengen pulang hahaha.
Definitely will come back!
Menu yang dipesan: Tteokbokki, Kimbap, ramyun, strawberry milk
Cireng viral sabandungeun! Rasanya ya ok lah, bukan yang nggak enak, tapi bukan yang enak banget juga. Nyobain ini karena penasaran aja kok bisa seviral itu sampai banyak jastipnya. Variannya banyak banget euy pusing milihnya, lalu saking banyaknya yang beli, antreannya panjangnya banget dan tempatnya nggak nyaman untuk nunggu lama karena ada di pinggir jalan dan nggak disediain tempat duduk.
Enak! Ayamnya juicy, saus kejunya melimpah, tapi bun-nya menurutku agak keras. Porsinya ngenyangin, aku sampai minta pegawainya untuk potong bagi dua karena besar dan tebal banget. Untuk kentangnya biasa aja sih, nggak ada yang spesial.
Tempatnya nyempil di dalem Koenyah, masuk gang kecil gitu di ujung.