Fannie Huang||IG:@fiehuang

Cafe Kissa merupakan salah satu wishlist saya karena berkonsep kissaten. Menu di sini banyak matcha, cocok buat matcha lovers.

Lampunya tidak terlalu terang dan cocok buat santai sejenak, tetapi tidak untuk berlama-lama karena ada time limit 90 menit dihitung sejak masuk.

Staffnya cukup ramah dan saya salut karena sangat bertanggung jawab. Soalnya tidak semua kafe seperti ini.

Jadi kebetulan saya punya voucher diskon 5% hadiah ultah member Ismaya. Saya mau pakai di sini dan sudah infokan sejak sebelum masuk. Tapi pas payment terlanjur di close bill. Staff bertanggung jawab dengan transfer seharga nominal diskon saya seharusnya.

Saya mencoba :

1. Matcha Cheese Basque (Rp. 75.000)

Potongan kuenya besar dan beraroma burnt. Sebenarnya kuenya enak, creamybdan rasa matchanya berasa. Matchanya pun bukan matcha bubuk di toko kue, namun yang lebih premium. Soalnya rasa dan aromanya beda.

Namun sesudah beberapa suaapn, after taste jadi terlalu creamy. Saya kurang cocok dengan basque, jadi tidak bisa menghabiskan. Namun buat yang suka mungkin bakal puas.

Saya sendiri bakal revisit buat menu matcha lain.

2. Ice Pure Matcha (Rp. 45.000)

Sengaja beli ini karena butuh sesuatu yang nggak manis buat menetralisir manis.

Saya suka banget ini. Matchanya bertekstur pekat namun tidak berbau amis. Tentunya ini tanpa gula, menurut saya rasanya cenderung sweet dan umami ketimbang bitter.

Ukuran gelasnya tidak besarm namun masih oke dibanding tempat.

Berkunjung ke resto AYCE yang satu ini pas weekdays dan tempatnya cukup nyaman. Kebetulan saya berkunjung pas weekdays dan bisa milih paket regular seharga 155 ribu+.

Opsi menunya cukup banyak walau buffetnya terbatas dan menu selain daging mostly harus pesan dulu.

Buat harga segini menurut saya sangat worth dibanding Kintan. Sapinya ada 3 jenis dengan beberapa seasoning berbeda. Semua daging sapinya fresh dan seasoning cukup meresap.

Grillnya juga pakai model jaring-jaring. Jadi api bisa langsung menyentuh daging dan lebih cepat matang.

Saya mencoba :

1. Agedashi Tofu

Agedashi tofunya renyah di permukaan dan dalamnya cukup lembut. Rasa sausnya juga enak, nggak asin berlebih.

2. Chawanmushi

Tekstur telurnya lembut dan gurih, sama sekali tidak berbau amis. Di atasnya ada crab stick.

3. Kimchi

Kimchi sangat segar dengan cita rasa yang kuat. Perpaduan pedas, manis dan gurihnya pas. Ada hint aroma ikan, cocok dimakan dengan daging dan daun selada.

4. Crispy Enoki

Jamur cukup renyah karena baru matang dan tidak oily.

5. Dessert

Pudding di sini sama sekali tidak manis dan terasa susunya. Yang pakai karamel pun tidak over sweet. Menurut saya puddingnya enak dimakan pakai es krim vanilla.

Es krim vanillanya juga bukan jenis yang after taste super manis. Rasanya segar, cocok buat palate cleanser.

Bakery Monami sudah berbeda dibanding kali terakhir saya mampir jauh sebelum pandemi. Tempatnya sekarang lebih luas, ber-AC dan tertutup.

Saya mencoba :

1. Kue Lumpur (Rp. 7.000)

Bagian bawahnya gurih dan kue lumpurnya terasa gurih dantan dengan potongan kismis.

2. Soes Buah (Rp. 10.000)

Suler worrth. Kue soesnya besae dengan kulit gurih dan renyah. Krimnya padat dan terasa potongan buah.

Kuenya juga awet. Saya beli jam 12-an, terus sempet saya taro di mobil 3 jam dan parkir di basement, terus baru makan pas sampai rumah jam 7-an. Kuenya tidak basi.