Agnes

Percaya ga percaya, nyari bubur enak di sekitar komplek saya susah. Bubur sederhana ini salah satu yang menurut saya murah dan enak. Tipe bubur ayam yang pakai kuah kaldu kuning, mungkin karena dia juga jual soto betawi jadi kaldunya sekalian bikin.

Pernah cobain soto ayamnya juga lumayan enak, gurih dan isinya juga ga pelit. Setara dengan harga pokoknya.
Tempatnya di kios kecil di area pasar modern, jadi untuk makan di tempat terbatas banget, cuma ada 3 meja untuk makan di tempat. Secara keseluruhan tempatnya juga ga jorok, cukup bersih.

Karena lagi pandemi, kebanyakan pada beli untuk take away, tapi walau udah mendingin, buburnya tetep enak. 15ribu aja seporsi. Harganya di atas rata-rata bubur ayam ya, tapi maklum dengan harga sewa tempatnya yang emang lumayan tinggi dan terbilang murah untuk area di sini.

Menu utama dan ciri khas brand ini adalah donat filling yang krispy di luar. Kalau dicoba ya rasanya kayak roti goreng hahaha
Dari segi harga sih lumayan terjangkau. Tekstur rotinya juga enak dan empuk walau udah lewat semalem.

Untuk rasanya dapet 2 original + 4 opsi. Originalnya ada tabur gula halus dan caramel, sedangkan untuk 4 rasanya saya pilih Banana, Choco, Cheese, dan Spicy Beef.

Saya dan suami sepakat kalau yang original gulanya enak, ga lengket dan manisnya ga lebay. Saya pribadi suka isian choco dan cheesenya. Yang choco ga terlalu manis, yang cheese tipenya yang leleh dan gurih, dua-duanya enak karena imbang dengan rasa rotinya. Untuk banana cenderung manis dan teksturnya kayak selai srikaya tapi wangi pisang. Untuk spicy beef ga ada potongan beefnya, cuma mayo spicy beraroma beef.

Akankah beli lagi? Mungkin nggak karena ini gorengan banget, jarang-jarang sih okelah.

Yes, di sela-sela banyaknya kopi susu kemasan, kedai kopi susu ini ngasih sedotan dan plastik take away yang bertanda biodegradable. Simple tapi better daripada tidak sama sekali, kan?

Untuk rasa kopinya yang half sugar, kopinya berasa strong dan manisnya pas buat saya. Aroma gula arennya enak di mulut, namun susunya ga terlalu gurih. Overall okay.

Untuk tempatnya kurang tau karena delivery order, tapi karena lokasinya di ruko the icon, kebayang ada tempat duduknya kalau keadaan normal.
Btw semasa pandemi gini dia ada promo jadi bisa nyobain buat yang lokasinya terjangkau

Cabang Eat Boss di sini lokasinya lumayan luas, bahkan ada paketan buat acara private gitu. Menu mereka tergolong banyak dan beragam, ditambah minuman kekinian yang makin banyak. Untuk harga di sini ga mahal ya menurut gw.

Pesanan berdua waktu itu Spaghetti Sambal Matah dan Nasgor Sambal Matah. Dua menu ini dari aroma sama rasanya memang memberikan hint sambal matah walau ga terlalu pedas. Enak dan porsinya cukup loh. Untuk Nasgor porsinya banyak banget. Mungkin faktor harga, tapi untuk spaghetti topping dagingnya memang seadanya, bukannya ga enak lho ya. 

Untuk minuman supaya nurunin pedas, gw pesan Avocado Coffee. Avocadonya jus dari buah jadi enak, overall oke banget buat ngenyangin kapasitas perut juga.

Balik lagi? Yes! 

Sebagai keturunan orang Bangka dan sering ke Bangka sesungguhnya gw ga pernah tertarik sama SongSui karena banyak jeroan. Setelah diajakin suami, barulah nyobain songsui ini karena ada pilihan daging aja.

Rasanya karena babi ya enak lah ya. Gurih dan rasa kaldu babinya berasa, cuma kalau ga pakai nasi terlalu asin. Personally gw suka. Tapi ga bisa sering-sering sih ini makannya, ga baik buat kolestrol.

Yang menarik di sini ada Crispy Pork kayak di Taiwan. Langsung beli takeaway. Makan di rumah walau udah mendingin, babi gorengnya tetep crispy dan ga alot. Very recommended! 

Di deretan ruko sini kalau mau makan daging-daging grill gitu biasanya AYCE, hadirlah Go Stop yang menunya korean food, ala carte, dan rasanya juga decent.

Karena doyan Sundubu Jjigae, kalau di restoran korea ada menu ini pasti saya cobain. Di sini supnya ga include nasi jadi pesen lagi. Adik saya pesen Tteokpokki karena dia doyannya itu.

Karena baru buka, mereka promo free meat tiap beli daging/sup+nasi+minum, jadi kami cobain Dak Bulgogi spicy (daging ayam marinated).

Untuk rasa keseluruhan bumbu mereka cenderung lebih light dibanding resto korea yang besar, tapi secara tekstur Go Stop menyajikan sudah enak, empuk dan marinated well. Sama halnya untuk Tteokpokki, teksturnya kenyal empuk jadi enak, tapi bumbunya kurang oke dan terlalu asin.

Kunjungan selanjutnya mau coba bakar daging deh

Setelah nyaris setaun buka dekat rumah akhirnya iseng kesini nyobain. Menunya agak berubah, ada harga yang naik juga dan beberapa spaghetti (all 60k).

Untuk makan siang di sini kurang oke karena makanan beratnya cuma spaghetti yang porsinya ga banyak2 amat. Namun, untuk nongkrong, kerja pakai laptop, atau sekadar coffee time di sini oke banget. Tempatnya dingin, wifi cukup cepet, ga terlalu rame di weekday, colokan ada, dan spacious.

Tadinya ga expect kopinya enak, tapi ternyata lumayan sih. Spaghetti Tuna disajikan pakai irisan cabe, tapi ga pedes sama sekali kok, sayang keasinan aja.

Kavakoe ini buka relatif baru di ruko The Icon yang juga baru, so parkirnya masih free ya. Papan namanya lumayan besar dan pasti keliatan dari jalan jadi ga pusing muter-muter nyarinya. Begitu masuk, disambut dekor yang clean minimalis serba putih gitu.

Karena lagi ga mau nongkrong, jadi saya takeaway Hot Latte. Karyawannya ramah dan bikin kopinya cukup cekatan jadi ga pake lama. Harga kopinya rata-rata harga pasaran di sini jadi masih dalam harga wajar. Rasanya juga oke sih walau sedikit agak kepanasan susunya.
Ngeliat dari menunya sih boleh nyoba makanan sini kapan-kapan.