Gregorius Bayu | ig: exploresto

     Tempat ini ramai oleh orang kantoran (saat itu jam makan siang weekdays), atau seenggaknya ramai oleh orang dewasa. Tempatnya lumayan gede. Ada indoor dan outdoor. Aku lebih menyukai outdoor karena meskipun udaranya terasa lebih kotor (berlokasi di pinggir jalan) namun aliran udaranya lebih enak. Jadi lebih nyaman aja makannya, hehe ..
      Aku memesan nasi uduk ayam goreng. Aku menyukai rasa-rasanya yang mempunyai ciri khas tersendiri dari nasi uduk idaman ini. Ayamnya juga besar (meskipun saat disajikan sepertinya terlalu panas) namun dagingnya lumayan empuk dan rasa gurihnya juga terasa. Nasi uduk dicampurkan ayam adalah makanan yang enak.
      Overall, untuk makan siang (apalagi bersama teman kantor/keluarga), menurutku tempat sederhana ini pantas direkomendasikan. Selamat mencoba! 

Senangnya hatiku ini ketika mengetahui bahwa Starbucks membuat cabang baru di Kranggan 😁 Sebuah tempat yang tidak pernah aku perkirakan akan memiliki cabang starbucks 😅

Tempatnya dari depan memang terlihat kecil, tapi pas masuk ternyata sebenarnya termasuk gede 😁 Tempatnya lebih mirip semacam hall gitu jadi kalau sepi akan terasa begiti luas. Tata letak kursinya menurutku bagus. Jendelanya yg lumayan gede mengurangi potensi kedinginan karena AC Starbucks, terutama di siang hari.

Selain itu dekorasi ruangannya juga bagus. Dekorasi kayu dan tumbuhan kecil2nya membawa ketenangan tersendiri di dalam ruangannya (ditambah lagu lagunya yang mejrupakan jazz kalem instrumental khas starbucks gitu 😅) Tempatnya nyaman, baik untuk kerja dan untuk ngerokok. Tempat outdoornya ada di belakang jd ngga perlu khawatir keganggu suara ataupun debu jalanan.

Aku mencoba Caramel Latte panas. Aku mengapresiasi Starbucks yg tidak lagi menggunakan gelas plastik di minuman panasnya (iya 'kan? 😅). Gelas keramiknya meskipun desainnya biasanaja tapi setidaknya nggak begitu buruk kok 😄 hehe ..

Rasa caramelnya sayangnya kurang terasa (mungkin karena aku beli yg edisi promo 29k?). Jadi cenderung mirip rasa kopi pahit gitu sih. Lumayan enak, tapi sayangnya kurang manis aja 😅

Overall, aku bersyukur ada starbucks baru di daerah kranggan sini. Apalagi, menurutku pribadi, rasanya agak sulit tempat ini mendapat sesi keramaian. Jadi, tempat ini menurutku akan sangat pas buat jadi tempat konsentrasi nugas kerjaan. Selamat dicoba! 😁

Mencoba kue2 Agita dan ternyata kue2nya ini termasuk dalam size yang gede. Rasanya pun lumayan enak dengan harga yang tidak terlalu mahal

Overall, it's a nice cake. Selamat mencoba! 😁

     Ketika lagi ke tempat keluarga, aku membeli martabak. Ketemulah martabak ini. Aku membeli 2, martabak telor dan martabak manis. Untuk martabak manisnya sejujurnya aku tidak komplain. Rasanya enak, adonannya tebel, kacang dan meses (dan wijennya juga) tercampur dengan baik. Wijennya malah terasa banget. 
     Cuma sayangnya martabak telornya menurutku terlalu tipis. Meskipun dari segi rasa juga tidak aku komplain. Minyaknya pun sedikit. Hehe ...
     Overall, menurutku untuk warga sekitar, kalau mau mencoba martabak yang ini menurutku tidak ada masalah. Pantas dicoba dan rasanya enak. Selamat mencoba! 

   Angkringan ini agak berbeda. Sebab meskipun suasana makannya seperti angkringan, tapi menu yg dijual adalah menu ala warkop dan kafe. Makanannya adalah makanan-makanan besar yang disajikan menggunakan piring (bukan berupa sate atau makanan kecil lain yang ambil sendiri). Selain itu juga ada menu kopi sachet.
      Dari segi suasana menurutku tempat ini tu nyaman banget. Luas, adem di malam hari, ambiencenya pun asik. Tidak ada gangguan suara ataupun udara. Live musicnya pun bagus. Kalau untuk nongkrong bersama keluarga atau tongkrongan, dari segi suasana tempat sih ini tu nyaman banget. Meskipun agak disayangkan di sini banyak nyamuk hehe ...
       Untuk makanannya, aku pesan sosis bakar, nasgor, dan pisang keju. Untuk sosisnya menurutku enak, rasanya gurih dan empuk. Sosisnya pun tebal. Kentang pengiringnya menurutku punya rasa yang kurang merata. Beberapa crispy dan gurih, beberapa empuk, beberapa lagi malah tawar dan terlalu tebal. 
      Untuk nasi gorengnya sejujurnya aku kurang menyukainya. Teksturnya mirip nasi goreng rumahan dengan bumbu yang kurang merata. Terlalu asin di beberapa tempat, dan kecapnya juga kurang merata. Selain itu sayurannya paling banyak hanya kol dan rasa kolnya itu pahit. Untungnya ada sosis yang sedikit menjadi penyelamat rasa  Tapi ya tetap saja, sih .. Secara umum aku kurang suka. 
       Selain itu, untuk minumannya aku membeli teh manis hangat biasa. Sayangnya (lagi), menurutku gulanya terlalu banyak sehingga tehnya pun terlalu manis.
       Harganya untuk semua itu juga menurutku terlalu mahal. Harga makanannya mencapai 15-25k dan harga teh manis hangatnya itu 6k. Kurang sesuai dengan rasa yang kudapatkan.
       Overall, worth it? Sebenarnya tempat yang kudapatkan sangat worth it sekali. Andaikan harga menunya dikurangi, atau menunya diperbaiki, atau mungkin menunya diganti menjadi menu khas angkringan biasa yaitu sate-satean dan goreng-gorengan dengan sebuah gerobak, ke sini bakal worth it banget sih. Ya, untuk pencari suasana malam, selamat mencoba!  

     Terkadang kegelapan memang tidak terlalu buruk. Hal itu menurutku terjadi di kafe satu ini. Suasana di kafe ini memang "kurang terang", menurutku. Namun suasana itu menurutku tidak membuatnya terlalu buruk. Malah menurutku kafe ini, andaikan ditambah sedikit lampu-lampu bergerak dan suara musik yang jedag-jedug bisa jadi tempat party yang bagus 
      Oke, langsung ke makanan. Makanannya sebenarnya enak. Aku mencoba Algelatonya dan jujur saja menurutku ini menjadi salah satu minuman favorit.  Rasa kopinya strong di bawah namun gelatonya berhasil membuat suatu sensasi cremy dan sweety di atas. Kalau dicampur itu dapat menjadi campuran yang baik. Untuk waffle ice creamnya juga aku suka banget. Es krimnya manis, wafflenya juga lumayan banyak dan empuk (banget). Secara umum menjadi paduan yang enak. Aku mencoba makanan-makanan lainnya dan menurutku itu bukanlah makanan yang buruk.
       Overall, langsung saja, jadi, selamat mencoba! 

       Rasa penasaran terhadap sebuah kafe di daerah kranggan membawaku ke tempat ini. Tempatnya bagiku pribadi sih kayaknya semi-outdoor  Soalnya bangunannya luas, atapnya pun masih rada-rada bening gitu, dengan tembok hadap jalan yang cuma setengah tembok.
       Rasanya seperti cafe outdoor tapi masih di dalam rumah (?) Ngga tau sih aku kepikirannya begitu, haha ..         Tampilannya sebenarnya bukan termasuk kafe kelas atas, ya. Termasuk kafe kelas menengah, sehingga, untungnya, harganya juga masuk kafe kelas menengah. Kelas menengah yang versi murah malah  Ice Latte yang aku beli itu hanya 18k. Meskipun ketidakuntungannya, tidak dapat gula  Aku minta gula yang dikasih pun gula padat yg mana tidak bisa dicampur dengan kopi yang ada. 
        Hal tersebut membuat rasa lattenya menjadi so so .. Terasa banget ada rasa yang miss dari latte dingin ini, yaitu rasa manis. Mau rasa manis apapun. Kopinya kurang strong, dan air dan susunya terlalu terasa tawar (susunya hanya memberikan sensasi creamy) sehingga rasanya kurang lengkap ..
       Overall, menurutku, kalau ingin kafe yang murah dengan sensasi ngopi semi-outdoor, yang lumayan terbuka tanpa perlu takut hujan (ada panggung dan speaker juga, sepertinya ada live music nih ), menurutku tempat ini adalah tempat yang tepat. Kalau pesan latte dengan rasa sepertinya menunya akan lebih enak. Selamat mencoba!