Anggita Deska

Hari sabtu makan disini, turun di MRT dukuh atas tinggal jalan ga jauh dari stasiun sudirman. Dia tempatnya join bareng resto lain dan dia dipaling depan, kebetulan habis olahraga dan hujan juga jadi pas banget makan mie. Pesan mie ayam campur dengan bakmie halus dengan tambahan pangsit rebus 2pcs. Pesan di tenantnya dan langsung bayar, jika sudah siap akan diantar ke meja kita.

Mie ayam campur itu ayamnya pacamke dan cincang, keduanya enak. Sayurnya segar dan cukup banyak. Kuah pangsitnya segar, tidak terlalu gurih, pangsitnya gendut gendut. Mie ayamnya porsinya juga pas. Mienya ga bikin enek, rasanya gurih.

Penasaran sama nasi peda pelangi akhirnya visit di jam makan siang, datang sekitar jam 12an jadi belum terlalu ramai. Pesan paketan (tapi menunya lagi di perbaharui), es teh manis, lidah cabai ijo, telur ceplok, nasi ungu, bakwan sayur, kremesan dan sambal dengan harga 49,5k bayar cashless. Pelayanan ramah dan cepat, rasanya enak, sambalnya tidak pedas, nasinya pulen, bakwannya masih crunchy, lidahnya empuk manis. Tapi harganya menurut saya cukup pricey, jadi sekali² bolehlah kesini.

Pernah coba yang di jl Bumi, kali ini coba yang di SCBD, dia letaknya di gedung perkantoran, niatnya mau sekalian WFC. Pesan First Crack Mocca, pembayaran hanya bisa cashless dan jika sudah ready minuman diantarkan.

Rasa First Crack Mocca-nya cukup strong kopinya, terasa coklatnya, cukup manis. Banyak tempat tersedia dan ada colokan tapi tempat duduk yang saya tempati tidak nyaman, busa kursinya terlalu nyaman sehingga posisi dengan mejanya tidak sejajar, karena duduknya terlalu kebawah. Dia juga sedia makanan berat dan pastry. Pelayanannya oke dan cukup cepat.

Habis liat live music, makan disini, datang jam 9.15pm, masih antri, dan ternyata 9.30pm sudah last order. Tadinya mau pesan egg-mayo kalbi don tapi tidak ada telurnya, jadi saya pilih fresh cheese kalbi don. Teman saya mau pesan something with cabai ijo tapi habis jadinya pesan curry kalbi don, semua yang kita pesan ukuran reguler. Dia metodenya mirip m*rugame, jadi antri pesan langsung jadi, tapi ada beberapa case yang akan diantarkan jika belum ready, saat saya datang banyak gorengannya sudah habis dan odennya sisa sedikit. Pelayanannya entah kenapa cukup lama, padahal tidak terlalu ramai, saat di kasir tidak ada yang standby sehingga yang bagian masak jadi ke kasir. Minumnya ocha free refill ambil sendiri, hanya sedia ocha dingin kalau saya lihat di mesinnya. Ditempat refill ocha ada alat makan, tissue, chili pepper. Untuk rasa makanannya sendiri, untuk fresh cheese enak, gurih asin, tidak enek meski pakai keju banyak. Ada tumis toge dan sayuran hijaunya juga, nasinya juga pulen.

Diajakin temen makan sopo ngiro, sebelumnya pernah coba di Panglima Polim. Cabang Antasari ini parkiran mobilnya lebih oke, tidak antri (saya datang sekitar jam 7pm di hari jumat), semakin malam semakin ramai tapi tetap tidak antri, tetap ada pengamen yang datang tapi...disini nasinya lebih pulen, makanan ready lebih cepat, saya masih kebagian menu beef meski porsi disini lebih sedikit.

Pesan banyak banget, chicken katsu, tempura, steamed rice, wafuyaki chicken, beef teriyaki. Saya suka wafuyaki karena ada tumisan toge dan sayuran lain sedangkan menu lain hanya berupa salad dengan mayonaise. Untuk rasa makanan cukup enak, disajikan masih panas, benar² affordable japanese food. Minumnya pesan es teh manis, pembayaran bisa cashless. Lebih memilih cabang fatmawati karena tidak antri.

Acara kantor makan siang disini, jadi dia restaurant yang menyajikan makanan laut. Pesan ngikut pilihan panitia, dan kita makan di private room. Untuk minum saya pilih jus stroberi.

Untuk rasa jus stroberi-nya kurang banyak buahnya, terasa banyak air dan gula saja. Risol rougatnya agak asem isiannya, tahu isinya oke. Untuk makanan lain kaya ikan goreng, ikan bakar, sayur toge, kangkung, cumi goreng tepung, cumi saus rasanya biasa saja, cenderung kurang bumbu. Tapi untuk sate ayamnya saya suka, karena bumbu kacangnya terasa. Private room-nya seperti kurang sirkulasi udara juga. Resto ini juga menyediakan outdoor area, dekat toilet dan musholla, toiletnya terbatas dan tissuenya habis padahal masih siang. Untuk tempat makan area indoor (bukan private room) dengan meja bundar besar, khas restaurant jaman dulu.

Ada acara komunitas, lokasi disini, letak di rooftop, semi outdoor dan ada panggung. Tempatnya muat banyak dan banyak colokan. Ada toilet tapi bau pesing. Pesan katsu curry tapi zonk, currynya sedikit, nasinya keras, ayamnya seperti tidak fresh. Untuk minumnya something like raspberry/strawberry soda, isian ga full, tapi segar karena disajikan dingin.