Ini Jajanan Jawa Timur untuk Hantaran Nikahan yang Punya Nilai Filosofis

28 Oktober 2018 | 0 Komentar

Indonesia dikenal kaya akan ragam budayanya. Masing-masing daerah yang ada di Indonesia memiliki ragam budaya khasnya masing-masing. Salah satu ragam budaya unik yang ada pada masyarakat Indonesia adalah kebiasaan adat membawa hantaran pada saat pernikahan. Hantaran yang dibawa beragam jenisnya tergantung dari adat masing-masing daerah, tapi pastinya ada hantaran kuliner di dalamnya. Di daerah Jawa Timur, ada tiga kuliner yang wajib dijadikan hantaran nikah karena memiliki nilai filosofi di dalamnya. Kuliner apa sajakah itu? Mari kita lihat bersama-sama!

 

1. Wajik



Sumber : Cookpad.com


Wajik merupakan jajanan khas Jawa Timur yang terbuat dari beras ketan yang dikukus lalu dicampur dengan santan dan gula merah lalu dimasak sampai lembut hingga menyerupai bubur. Setelah matang dan tercampur rata, adonan wajik kemudian dicetak dalam cetakan khusus dan didinginkan terlebih dahulu sebelum dipotong-potong membentuk wajik. Wajik memiliki cita rasa yang gurih dan manis. Wajik wajib dihadirkan sebagai hantaran nikah agar karena tekstur wajik yang legit dan agak lengket ini menjadi simbol harapan agar pasangan pengantin nantinya bisa lengket terus dan tidak akan terpisahkan.  

 

2. Jadah



Sumber : Stalktr.com


Selanjutnya ada jadah yang terbuat dari beras ketan, santan, dan parutan kelapa yang dimasak dengan cara diadon hingga kalis lalu dikukus hingga matang. Jadah ini sebenarnya sama dengan uli khas Betawi, hanya saja masyarakat Betawi selalu menyantap uli dengan tape ketan. Sedangkan jadah bisa disantap begitu saja atau digoreng dan disantap dengan tempe goreng. Tak berbeda jauh dengan wajik, jadah dihadirkan pada hantaran nikahan agar pasagan pengantin tetap lengket dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.

 

3. Lemper



Sumber : Pergikuliner.com


Terakhir ada lemper yang juga sama-sama terbuat dari beras ketan. Hanya saja cara penyajian dan rasanya sangat berbeda. Beras ketan yang sudah dicuci bersih kemudian dimasak dengan menggunakan santan dan sedikit garam lalu setelah matang diisi dengan serundeng, suwiran ayam, atau abon yang kemudian dibalut dengan daun pisang. Lemper ada yang dikukus begitu saja atau dibakar hingga mengeluarkan aroma wangi. Lemper dipercaya oleh masyarakat Jawa Timur sebagai lambang harapan dan datangnya rezeki yang terus menempel pada pasangan pengantin. Selain itu, daun pisang yang membungkus lemper merupakan simbol pengikat kesetiaan kedua pasangan pengantin.

 

Itulah filosofi-filosofi dari jajanan Jawa Timur yang digunakan untuk kuliner hantaran nikahan. Kalau di daerah lain, kira-kira ada kuliner hantaran pernikahan apa ya? Dan kalau kamu kebetulan ingin memesan kue atau jajanan pasar untuk acara, kamu bisa langsung mengunjungi beberapa tempat di bawah ini ya!

Rokue Snack

Pangsit Mie & Lemper Ayam 168

Bakery Monami

Fins Recipe

Strawberry Pastel Ufo


Topik artikel ini: