Mengenal Istilah Food Shaming yang Sedang Tren dan Cara Mengatasinya
List Artikel 5 Juli 2023 | 0 KomentarPernahkah kamu mendengar istilah food shaming? Bagi sebagian orang, istilah food shaming mungkin tidak
sefamiliar body shaming. Food shaming sedang menjadi topik yang hangat
dibicarakan oleh para kalangan pecinta kuliner karena istilah ini memang
merujuk pada makanan. Tak jauh berbeda dengan body shaming, istilah ini merujuk
pada hal-hal negatif karena terdengar kurang baik. Istilah ini kebanyakan
dikemukakan orang secara langsung, meski sebagian ada juga yang mengutarakannya
secara online. Food shaming ini sering kali dilakukan secara tidak sengaja oleh
seseorang. Meski dilakukan secara tidak sengaja, tetap saja food shaming
adalah salah satu hal yang kurang baik untuk dilakukan. Lantas
sebenarnya apa itu food shaming? Untuk tahu lebih jelasnya, kamu bisa
membaca penjelasan di bawah ini!
Sumber: revivewellness.ca
Apa Itu Food Shaming?
Food
shaming merupakan istilah yang diambil dari bahasa Inggris. Kata ‘food’ sendiri
memiliki arti makanan, sementara kata ‘shaming’ memiliki arti mempermalukan.
Jika kedua kata ini digabungkan, maka akan memiliki arti makanan yang
memalukan. Sebenarnya artian dari food shaming tidak jauh berbeda dari arti
harfiahnya. Food shaming adalah ucapan yang berbentuk sindirian atau nyinyiran
mengenai makanan yang sedang kita konsumsi. Tentunya hal ini akan kurang
mengenakkan jika kita alami.
Kata-kata yang Termasuk Food Shaming
Sindiran
yang dimaksud dalam food shaming sering kali kita jumpai dalam keseharian karena
kata-kata tersebut terbilang cukup sederhana tapi ternyata termasuk dalam kategori
food shaming. Berikut kata-kata yang sering kita dengar yang dianggap sebagai
food shaming.
- "Kok
makannya dikit banget? Lagi ngirit, ya?"
- "Kamu
udah makan dua porsi masih belum kenyang? Rakus amat sih kayak nggak pernah
makan aja!"
- "Jangan
sering-sering makan itu lho, banyak lemaknya, nanti bisa gendut!"
- "Kamu
makan apa sih? Baunya nggak enak banget!"
- "Kenapa cuma makan sayur? Lagi diet nih pastinya! Coba makan yang lain juga dong biar gizinya nambah!"
- "Menu makananmu kok itu-itu aja? Ngelihatnya aja aku udah bosan."
Ucapan-ucapan
tersebut sering kita dengar. Bagi sebagian orang mungkin itu terdengar sederhana dan sepele, tapi jika orang yang dituju merasa kurang nyaman
atau kurang berkenan dengan ucapan tersebut, maka ucapan yang dilontarkan bisa menjadi food shaming.
Alasan Orang Melakukan Food Shaming
Pada kasus food shaming, rata-rata pelakunya memang tidak sadar atau tidak tahu kalau sedang melakukan food shaming. Hal ini dikarenakan beberapa faktor. Mulai dari kebiasaan yang ada di lingkungan keluarga, faktor kesehatan yang pernah dialami, hingga hubungan dengan makanan tersebut. Misalkan saja kamu terbiasa untuk menyantap buah setelah makan makanan utama, saat melihat ada teman yang makan cake setelah makan utama, tanpa disadari, kamu mungkin akan berkomentar, “Habis makan besar kok malah makan cake? Pantas aja tubuhmu gak sehat.” Hal-hal seperti ini yang bisa dikategorikan sebagai food shaming.
Cara Mengatasi Food Shaming
Food shaming lebih banyak dilakukan oleh sekitar kita dibanding orang asing. Untuk mengatasi food shaming, ternyata ada cara-cara yang bisa kamu lakukan. Cara yang pertama adalah dengan menegur orang tersebut dengan baik-baik. Beri tahulah bahwa kata-kata yang dilontarkan tersebut kurang baik untuk didengar. Berikan penjelasan sejelas mungkin supaya orang tersebut bisa memahami perilaku yang sudah dilakukan. Cara yang terakhir untuk mengatasi food shaming adalah bersikap tenang saat dikomentasi dan hadapilah dengan kepala dingin.
Itulah pengertian dari food shaming dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga dengan adanya informasi di atas bisa menambah pengetahuanmu nantinya, ya. Kalau kamu ingin menyantap makanan sehat yang rasanya lezat, di bawah ini PergiKuliner sudah mengumpulkan daftar rekomendasinya buat kamu!