Nikmati Hidangan Legendaris di Usia 100 Tahun Braga Permai Bandung
List Artikel 23 Oktober 2023 | 0 KomentarInovasi kuliner terus mengalir di Restoran Braga Permai, restoran yang masyhur sejak zaman Hindia Belanda dan sudah berdiri sejak 1923 ini dulunya merupakan tempat berkumpul para preanger planters (kaum kelas elit) di kala senggang. Yang tentu saja tidak lepas dari terkenalnya predikat De Meest Eropeesche Winkelstraat van Indie, yakni komplek pertokoan Eropa paling terkemuka di Hinda Belanda pada awal abad ke-20.
Sumber: Braga Permai (doc)
Bermula dari nama Maison Bogerijen- nama restoran ini sebelumnya, yang punya arti rumah milik L. van Bogerijen yang mendirikan bangunan restoran megah dan anggun, dengan gaya arsitektur rumah tradisional Eropa yang identik dengan konsep restoran di negeri kincir angin.
Satu ornamen yang menjadi ciri khas dan tak dimiliki tempat usaha lain adalah adanya lambang supremasi kerajaan Belanda yang melekat di bagian depan bangunan. Konon, hidangan istimewa dengan menu-menu khas kerajaan di restoran ini tidak dapat ditemukan di tempat lain. Sebab, ini satu-satunya restoran yang memiliki izin membuat kue khas kerajaan Belanda, seperti Koningin Emma Taart dan Wilhelmina Taart, dan mendapatkan piagam penghargaan dari ratu Belanda.
Meskipun arsitektur bangunan lama Maison Bogerijen sudah tak nampak lagi, dan hanya beberapa bagian yang dipertahankan sejak dipugar pada tahun 1950 dan berganti nama menjadi Braga Permai, restoran yang diklaim menjadi salah satu ikon Bandoeng Tempo Doeloe ini hingga sekarang selalu siap melayani pecinta kuliner dengan menghadirkan menu olahan yang legendaris dan memanjakan lidah para pengunjungnya.
"Kisah Titik Teduh" diusung menjadi tajuk Perayaan Hari Jadi ke-100 tahun Braga Permai untuk menyediakan ruang dalam berkisah, menjadi titik temu dalam segala rasa, dan menyajikan suasana teduh dengan payung merah yang senantiasa menjadi ikon di Jalan Braga.
Bertepatan dengan perayaan ulang tahun satu abad ini, restoran Braga Permai yang juga menjadi bagian dari saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia akan menyuguhkan sajian legendarisnya dari tahun 1950-an, seperti I Fu Mie Seafood, Duck In Schezuan Sauce, Grill King Prawn, Tenderloin ala Bogerijen, dan Tompouce sebagai hidangan penutup.
Sumber: Braga Permai (doc)
Restoran Braga Permai sudah menemani perkembangan zaman di jalan Braga selama 10 dekade, sehingga pastinya menyimpan banyak sejarah dan kenangan indah yang terukir dalam dinding restoran. Itulah sebabnya, menurut ketetapan perda kota Bandung, restoran Braga Permai menjadi salah satu cagar budaya yang dilestarikan dan dilindungi oleh Undang-Undang kota Bandung.
Aprodhite selaku Marketing Communication Manager Braga Permai mengatakan, "Pembuktian eksistensi dan metafora dari Braga Permai ini akan dipersembahkan dalam seremoni perayaan HUT ke-100 tahun yang akan dilaksanakan pada 1 November 2023. Salah satu pencapaian yang terukir dalam rangkaian semarak acara ulang tahun tersebut ialah penganugerahan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) kepada Braga Permai sebagai Restoran Tertua yang Masih Beroperasi. Pencapaian ini merupakan dukungan nyata yang diberikan oleh para tamu setia yang menjadikan Braga Permai sebagai destinasi wisata kuliner sekaligus saksi dari jutaan momen yang berkesan."
Seiring berjalannya waktu, ragam menu semakin bervariasi, mulai dari masakan khas Nusantara sampai Western pun tersedia. Tetapi pengunjung bisa tetap menikmati jejak rasa otentik kue dan cookies yang legendaris seperti Ontbijtkoek, Almond Speculaas, Gevulde Speculaas, Bookenpotjes, dan Boterstaaf.
Sumber: Braga Permai (doc)
"Kami berharap Braga Permai tetap bisa menunjukkan konsistensi dalam merepresentasikan hidangan kuliner yang memanjakan lidah, terus menghadirkan inovasi layanan terbaik, menjaga kepuasan pelanggan yang tetap menginginkan hal baru, autentisitas, dan juga kualitas, sehingga bisa menjadi simbol kuliner abadi kota Bandung," tutup Aprodhite.
Untuk informasi lebih lanjut, ikuti akun Instagram @bragapermaibandung dan cek ulasannya melalui Pergikuliner atau klik tautan di bawah ini.
Topik artikel ini:
0 Komentar
[ ... ]