Darsehsri

Satu area dengan butik baju, Real Coffee menawarkan menu kopi, non kopi dan cemilan dengan harga terjangkau. Sementara menu makanan berat sebetulnya dari resto raos pisan yang tempatnya juga gabung dengan real coffee, di sebuah rumah mewah yang di sulap jadi restoran.

Pesan Mint Chocolate Latte (27k), minuman dingin yang terbuat dari coklat bubuk dan syrup mint kata baristanya, tapi kenyataannya pakai susu kental manis coklat yang rasanya super manis.

Pisang Goreng (18k) disini cukup oke, pakai pisang tanduk (cmmiw) manis, di potong kecil-kecil, porsinya cukup banyak, sengaja saya takeaway buat di rumah.

Paket Ayam Bakar (25k), saya nikmati di tempat. Porsi nasinya aduhai banyak, potongan paha ayam cukup besar, berbumbu kecap dan di bakar, rasanya cukup enak. Pelengkapnya ada sayur asem yang rasanya agak manis, ngga sesegar yang saya harapkan, sementara sambal terasi khas sundanya cukup pedas tapi agak nanggung, kurang gurih sedikit.

Meskipun restoran lama, tapi baru berkesempatan mampir karena lagi pengen makan yang seger-seger. Hansuki punya interior rapih dan bersih, di dominasi warna merah menyala dan abu-abu, enak buat bersantai bareng keluarga.

Selain menawarkan menu paket suki, juga ada menu ala carte. Saya sendiri pilih menu ala carte untuk sukinya, item suki bisa di pilih langsung pada rak display. Untuk harga setiap item dibedakan berdasarkan warna piring.
Piring Hijau (22k)
Piring Orange (35k)
Piring Merah (36k)

Untuk sayuran cukup segar, kebanyakan pakai piring warna hijau. Oh ya ada bakso enak, meski diakui staffnya bukan homemade tapi cukup meaty.

Sementara dari piring orange kebanyakan berupa suki item yang di buat homemade, contohnya baso ayam, kani stick yang ditambahi adonan. Selain itu saya ambil kembang tahu juga dumpling.

Dari piring merah, saya ambil fresh meat, order langsung sama pelayannya. Potongannya tebal, jangan terlalu lama direbus karena langsung mengeras, lebih baik celup beberapa kali aja sampai warnanya agak berubah sedikit.

Kuah suki ada dua macam, original dan tom yum. Saya lebih suka kuah original, cukup gurih, segar dan tinggal pakai condiments yang sudah disediakan berupa sauce, bawang putih cincang, cabe rawit iris dan herbs. Kalau kuah tom yumnya nanggung, kurang bold jadi encer asem aja, jadi ditambahi condiments juga ngga beda jauh rasanya karena based bumbunya yang kurang nendang.

Fore masuk bogor dan boom laris manis, antrian hampir setiap hari mengular, tapi pelayanan cukup cepat, setelah taking order, staffnya langsung bikin dan kelihatan sekali terbiasa bikin cepat.
Boothnya terang, pakai neon dan cukup bikin gerah saat antri.

Pesan Soy Latte, watery, meski sudah request less ice, pas dikurangin esnya baru terasa enak. Kopinya cukup strong, untungnya soy milk yang di pakai memang sudah ada rasa manis dari sananya, jadi cukup meredam rasa kopinya.

Jco yang paling sering saya kunjungi kala dapat request dari keluarga buat beli donat manis. Dari awal kehadirannya di botani square ngga pernah sepi pengunjung, termasuk smoking area di bagian teras jco. Sempat mengalami renovasi sewaktu seating area di perluas.

Beli 1/2 lusin donat, varian almond, oreo dan tiramisu ngga pernah absen. Tekstur donat lembut, banyak yang suka terutama yang suka donat manis.

Brand minuman ini cukup memikat hati kalau di lihat dari bentuk boothnya yang berdesain minimalis, apalagi ditambah pemesanan juga melalui komputer, termasuk canggih. Tapi sayang sekali ngga diiringi kualitas yang baik buat minumannya.

Atas rekomendasi staffnya yang cukup ramah, saya pilih Coffee Brown Sugar dan Coffee Chocolate, katanya kedua minuman ini cukup creamy.
Ternyata Coffee Brown Sugar cukup watery, encer, tapi rasa kopinya kencang, saya request less ice dan less sugar. Komposisinya ngga balance.

Begitu pun Coffee chocolate yang dalam bayangan saya mocha kental yang terasa coklat dan kopinya, kalau ini kaya coklat bubuk di kasih eapresso, agak nyangkut di tenggorokan

Sebelumnya sudah pernah beli via ojek karena waktu itu hanya bisa pesan via aplikasi online. Tapi sekarang sudah punya booth sendiri, lokasinya ada di area basement 2, di pintu masuk dari arah parkiran, satu area sama pusat kerajinan tangan bogor.

Meskipun berupa booth, tapi disediakan kursi juga bagi yang ingin minum di tempat.

Beli Kopi Susunya, cukup enak, hampir sesuai selera saya, cuma sedikit watery aja.
Selain beli kopi susu, juga beli beans buat di rumah, harganya cukup miring di banding coffee shop lain di bogor, okelah buat alternatif saat butuh beans.

Diajak teman makan sore disini, Bakmi GM-nya terletak di area food court Eatery. Siapa siy yang ngga kenal Bakmi GM, mie legendaris dari jaman saya masih cimit cimit alias kecil hehe.
Tapi soal rasa memang udah agak beda sama jaman dulu, meskipun begitu tetap aja jadi pilihan kalo pas bingung mau makan apa.

Bakmi Ayam Lada Chacha
Kalo suka bakmi tanpa kuah, pilih menu yang ini pas banget. Cuma basah sama minyak dan bumbu aja, ayam lada chacha-nya pedas asin.

Bakmi Pangsit Rebus
Pasti udah pada hafal rasanya kaya gimana,mie dan pangsitnya lembut dan ayamnya asin, dilengkapi kuah yang gurih di mangkok kecil terpisah.

Pangsit Goreng
Ngga afdol kalo makan mie tanpa pangsit gorengnya yang renyah tapi lembut pas digigit, isiannya enak. Beli yang seporsi isi 5 pieces aja, kurang siy pengennya isi 10, tapi perut udah kekenyangan hahaha.

Restonya berbentuk food court, satu area sama WKWK. Cukup luas dan menampung banyak pengunjung, parkiran juga tersedia.

Makan disini harus bayar dulu, baru pesanan di antar ke meja tamu. Bagian dapur bumbu ireng yu san cukup cekatan, termasuk bagian bersih-bersih dan team angkat piring.

Sorry to say, bagian kasir sibuk ngobrol, pesanan banyak yang salah, mulai dari minuman yang ngga masuk bill, sampai menu makanan yang salah order karena nama menu yang ada di buku menu mirip-mirip, kasir ngga jeli padahal tulisan sudah jelas, tapi terlanjur sudah bayar.

Paket Entok Remuk (22k)
Nasinya agak keras, daging entok di suwir-suwir, agak asin, pelengkapnya ada timun segar, sambal pedas dan tentunya bumbu ireng. Bumbu ireng ternyata mirip bumbu rawon, ada rasa kluweknya, cukup asin tapi enak kalau di campur nasi.

Paket Entok Bumbu Ireng (22k)
Ukuran entoknya kecil, warnanya masih pucat, tapi dagingnya empuk, pelengkapnya timun dan sambal juga.

1/2 Ingkung Entok (77k)
Nah sebetulnya pesan menu paket inkung entok yang harganya setengah dari harga menu ini tapi sudah lengkap pakai nasi dan sambel. Tapi karena kasirnya sudah salah input dan saya ngga perhatikan juga jadinya yang kebayar menu ini.
Akhirnya teman saya harus pesan nasi lagi, karena entok goreng ini ala carte. Potongannya setengah ekor entok, dagingnya empuk, agak amis bagian kulitnya, bumbunya terasa tapi ngga terlalu gurih. Lalap dan sambelnya di piring terpisah.

Telur (9k)
Telur ceplok pakai kecap yang di bagian pinggir piringnya di kasih sambel juga bumbu ireng.

Pesan minum pun sama, ternyata ngga di input. Dari pada nunggu lagi, mending pesan air mineral saja.