Darsehsri

Dijamin terhipnotis sama view yang ditawarkan kopi nako kebon jati, outlet ke-30 dengan luas 5000m2 yang bisa menampung 1000 tamu ini, merupakan cabang terbesar kopi nako.

Pengunjung bisa duduk santai diatas bean bag di Area Senja, berlatar pemandangan gunung salak yang indah saat cuaca cerah atau syahdunya suasana sekitar saat turun kabut.

Area lain yang ngga kalah menariknya, ada pendopo, gazebo maupun kursi yang sengaja disediakan diantara ratusan pohon jati , duduk di tengah hutan jati meskipun cuaca lagi terik tetap terasa sejuk karena semilir angin yang asli lama kelamaan bikin ngantuk haha.

Selain toilet bersih, disini juga tersedia kamar mandi buat sobat nako mandi, jadi pulang olahraga bisa langsung mampir kesini buat nongkrong.

Menemani nongkrong, 5 minuman bertema “Seri Menolak Angin” wajib dicoba, perpaduan tolak angin dan teh yang bisa menghangatkan badan. Selain itu kopi duren selalu jadi favorit saya kalo ke nako.

Menu makanan nikmat di prasmanan Warung Djati dijamin bikin kalap, nasi liwet dan lidah sapi juga sambal pedas cocok dinikmati kapan aja.
Disini juga menyediakan jamu dan aneka bubur enak, favorit saya Bubur Kacang Ijo-nya yang wangi jahe dan manisnya pas.

Kalau mau semangkok bakso atau bakwan malang sedap juga ada kok, bisa dipesan di Bakso Djati. Bakwannya enak banget, lembut dan sedikit kenyal, bakso besar dengan isian dagingnya gurih dan kuahnya itu lho bening dan sedap.

Yang ngga sabar pengen nongkrong, mulai buka untuk umum tanggal 15 Juni 2022 jam 2 siang yaa.

Tampilan sesuai nama, kira kira itu kata kata yang pas begitu saya menginjakan kaki ke Di Desa.

Konsep coffee shop dengan suasana pedesaan, bangunan yang didominasi kayu, cericit suara burung dalam sangkar, tanaman hijau disana sini, semilir angin dan tempat duduk santai buat penikmat kopi layaknya sedang berkunjung ke rumah kerabat di desa.

Saya pesan es kopi susu dan fish and chips, cukup enak dan harganya terjangkau. Sementara teman pilih manual brew yang katanya rasanya juga cukup enak.

Sebuah rumah klasik di area tidak padat lalu lintas disulap menjadi resto yang homey, cocok untuk acara bareng keluarga atau pun teman.
Ruang semi outdoor luas dan sebuah becak menyambut di area paling depan, kalau mau lebih private bisa pilih ruangan vip, ber-AC dilengkapi decor simple dan cantik.

Menu sate sudah pasti jadi hidangan favorit Sate Sayangku, menggunakan daging kambing segar, setiap potong dagingnya besar, empuk dan berbumbu sedap.

Yang membedakan Sate Kambing Sayangku (89k) dan Sate Kambing (85k) adalah bumbunya, sate kambing sayangku lebih royal bumbu karena berkonsep sate maranggi, medok dan agak berlemak, ini kesukaan saya. Kalau sate kambing lebih terasa original karena hanya pakai bumbu kecap dan taburan bawang goreng, sambal kacang medok ditempatkan dalam cawan terpisah.

Bagi yang suka olahan sate hati, wajib sekali order Sate Hati Kambing (85k), lembut dan well marinated.

Kalau merasa kurang afdol tanpa makanan berkuah, jangan lupa order Tongseng Kambing (70k), seporsi bisa sharing dengan kuah medok dan daging kambing empuk.

Menu lain yang ngga kalah menarik, ada lontong sayur dan siomay, kemarin juga sempat mencicipi French Fries (30k) renyah sebagai starter.

Entah ini cabang yang ke berapa, yang jelas kopitagram semenjak soft opening pengunjung membludak, kecuali di pagi hari.

Tempatnya luas banget dan instagramable, indoornya juga enak, pendingin ruangan cukup kencang, bikin betah kala di luar panas.

Harga menu terjangkau, pilihannya juga cukup variatif. Pesanan saya dan teman pagi itu, iced chocolate, Bukan Regal Biasa, Butter Croissant, Danish dan Mie Ayam.

Untuk rasa? Wow semuanya enak, bikin nagih iya.

Sewaktu mampir kesini bulan lalu, coffee shop ini belum punya signage jadi mengandalkan maps padahal sering melintas di jalan ini haha.

Pesan makanan di dalam, kasir menyatu dengan bar dan di seberangnya ada satu kursi panjang sebagai satu satunya kursi di ruangan itu. Sementara bagian outdoornya cukup luas, paling asyik duduk di area pojokan, masih ada hawa dari semilir angin.


Japanese (28k)
Manual brew pesanan saya ini cukup segar dan enak, kalau tidak salah saya pilih beans puntang. Tersaji dalam cangkir kecil dilengkapi segelas air putih.

Spicy Sugakiya Ramen (42k)
Ngga salah pesan menu ini karena ternyata selain porsinya banyak juga rasanya enak. Sedapnya kuah ramen yang cukup creamy bertemu topping ayam yang agak oily, sengaja saya request pedas tapi ternyata tetap kurang pedas di lidah saya.

Kopi Satu Tudju (25k)
Kopi susunya cukup bold, tapi cocok sama selera saya karena masih ada rasa creamy-nya.

Restoran keluarga yang paling sering dikunjungi, makanan cukup enak dan harganya terjangkau. Area tempat duduk juga nyaman dan luas, ada semi outdoornya juga.

Nasi Goreng Chow (45k)
Nasi goreng gurih, terlihat simple tapi ini favorit saya banget. Biasanya request pedas.

Sayap Goreng Bawang Putih (38k)
Seporsi ayam goreng renyah berbalut tepung tipis, diatasnya diberi taburan bawang putih, daun bawang dan cabe cincang.

Kwetiaw Siram Sapi (49k)
Porsi makanan disini tuh ngenyangin banget, apalagi yang kwetiaw siram sapi ini bisa untuk sharing, potongan daging sapinya juga banyak.