Darsehsri

Jajan steak di outlet terbarunya iSTEAKu di ccm, tempatnya ex bunsik. Konsep restonya simple, hampir sama dengan outlet di cibubur yang cukup sering saya datangi.

Pesan Spicy Chicken Enchiladas (26k) tadinya untuk appetizer, tapi datangnya malah paling belakangan. Selain murah, sajian satu ini cukup enak. Tortilla roll lembut dengan isian bolognese dan topping mozarella, paling enak disantap saat masih dalam kondisi hangat. Selain gurih dan asin, juga ada sensasi asam manis dari isiannya.

Aus Lamb Rack (149k) tersaji diatas pinggan panas, aroma lambnya cukup strong, dagingnya ngga terlalu lembut tapi masih agak juicy, jadi masih oke. Brown mushroon saucenya juga enak.Pelengkapnya pesan french fries renyah, cream vegetable yang cuma berisi buncis dan wortel.

Aus Wagyu Meltique Tender (149k) baru sekali ini pesan menu meltique tender, ternyata beneran so tender, lembut, cocok buat yang suka steak yang serat dagingnya rapat.

USA Certified Angus Beef (169k) ini sebetulnya cukup enak, awalnya saya pesan medium tapi kata staffnya lebih baik medium well. Eh ternyata malah kematangan, jadi agak keras pas dikunyah. Blackpepper saucenya juga ngga terasa pedas mericanya, kurang nendang deh. Untung cream cornnya enak, creamy sekali, mashed potatonya juga enak, lembut dan agak rich kena siraman brown sauce.

Karena sedang ada promo beli 3 steak dapat free Fettucine Al Ragu, disajikan diatas hot plate. Enaaak, fettucine pedas sesuai request. Daging cincang yang kurang lebih mirip bolognese ini terasa gurih dan pas karena diaduk bareng keju parutnya.

Kalau bukan karena lagi ke bioskop, mungkin saya ngga akan tau kalau Hello Sunday ada di area pojok dekat premiere, itu pun signagenya kecil tapi pas masuk ke dalam cukup luas, outdoornya juga cakep. Duduk-duduk di area outdoor lebih cocok di sore dan malam hari, lebih adem sedikit.

Sebelum film dimulai, 15 menit saya manfaatkan buat jajan ice cream disini. Pelayanan juga bagus.

Sunday Ice Cone (40k)
Pilih yang rasa es teler, disajikan diatas ice cone tray. Memang instagramable ya, bikin gemas, menurut saya rasa es teler ini paling enak dibanding rasa lain yang pernah saya cicipi di cabang lain pula.

Manual Brew (29k)- jambi kayo sungai penuh dan
Manual Brew (29k)- kintamani arabica jadi pilihan suami dan anak saya, keduanya sepakat bilang enak, bitter dengan sedikit sensasi fruity

Membawa hawa baru di area cipayung yang bisa di bilang hampir ngga ada tempat kece seperti ini. Mil & Bay sendiri berawal dari toko perabot yang menjual aneka kerajinan tangan, salah satunya keranjang anyam yang ngehits dan macrame yang sedang naik daun juga.

Menempati sebuah rumah, mulai dari teras hingga masuk ke bagian dalam penuh dengan barang display. Kebanyakan diwarnai perabot dagangan earth tone, sepintas mirip sebuah toko di bilangan seminyak bali.

Area tempat duduk hanya di bagian outdoor saja, berlantai bebatuan rapih, exterior sangat menarik, jadi perhatian para pengunjung khususnya yang hobi foto. Sayang sekali, banyak puntung rokok, bahkan diatas kursi yang mau saya duduki.

Disini hanya menjual minuman dan kudapan saja, dalam packing plastik jadi bisa dine in atau takeaway. Keduanya dipajang dalam lemari pendingin.

Iki Coffee (23k)
Cukup pekat karena pakai double espresso, cukup enak menurut saya, kondisinya memang dingin suhu lemari pendingin saja, jadi kurang nyess di tenggorokan.

Mampir lagi ke resto vietnam yang menyajikan hidangan khas vietnam tanpa MSG. Saya lebih suka mampir ke cabang setiabudi ini, imho, masakannya lebih enak di banding cabang lainnya. Kalau untuk tempat kurang lebih sama, warna warni pada ornamen, berhias lampu gantung juga atribut khas vietnam seperti caping dan lampion. Dindingnya juga penuh mural, yang sedikit membedakan disini ada rak display yang memajang roti baguette khas vietnam alias banh mi.

Banh Canh Tom Ga (58k)
Udon lembut dengan kuah udang, potongan ayam yang gurih dan beberapa telur puyuh, sekilas tampilannya mirip tom yum, tapi rasanya beda banget. Kuahnya ngga asam sama sekali, tapi gurih dan agak asin.

Pho Chin (73k)
Kalau ini pho dengan potongan beef brisket lebar-lebar, kuahnya bening segar, kaldu sapinya terasa gurih. Noodlesnya kurang lebih mirip kwetiaw, lebar dan lembut.

Pho Cuon Bo (44k)
Kalau ini pho roll yang terbuat dari beras, kulitnya tebal dan lembut. Isiannya beef dan sayuran segar, dilengkapi condiments asam manis mirip kuah kacang.

Lemongrass Tea (29k)
Teh segar pakai batang sereh, dengan atau tanpa gula tetap enak, saya paling suka versi hangatnya, bikin tenggorokan bebas gatal sehabis makan.

Dari awal opening mall ini, Ling Ling salah satu resto yang saya nantikan kehadirannya, tapi ngga kunjung buka juga dan finally akhir juni kemarin resmi membuka outletnya yang kedua disini.

Tempat ngedimsum favorit saya ini punya seating capacity tidak banyak, cukup menampung sekitar tiga puluh tamu, service lebih bagus dari cabang cikajang, semoga selamanya seperti itu.

Shanghai Chicken Bun (25k) salah satu dimsum favorit di Ling Ling yang ngga boleh dilewatkan, bentuknya gemesin, mirip bakpia, fillingnya ayam cincang gurih, bunnya super lembut, ngga cukup satu deh makan menu yang satu ini.

Yang ngga kalah enak, Shiumai (30k) bentuknya kecil berhias tobiko di bagian atasnya. Shiumai agak padat, tapi begitu dikunyah cukup juicy dan enak.

Mushroom Bao (28k) juga bentuknya mirip dumpling, bagian luarnya bao lembut yang sedikit di roasted, isiannya jamur cincang.

Onde Sesame (25k) juga onde paling enak dengan filling wijen hitam yang seketika lumer saat ondenya di gigit, enak, suka banget sama kulit ondenya yang renyah.

Oolong Tea (15k) saya pesan buat penyeimbang makan dimsum yang rata-rata kudapan asin. Lalu buat dessert pesan Mango Pudding Baobing (18k) yang tampil meriah dalan mangkok kecil berlogo ayam jago, shaved iced dengan topping mango pudding, jeruk bali, mango bubble dan potongan strawberry, rasanya enak, manis dan asam segar.