Darsehsri

Masih jadi salah satu coffee shop favorit saya di bogor, sempat pindah ke colonial building, terus sekarang balik lagi ke lokasi lama.
Interior masih seperti yang dulu, simple, tapi sekarang smoking area lebih luas karena musholla di pindah ke lantai dua.

Sebetulnya minuman favorit saya disini mocha dan kopi susunya, tapi kali ini pesan iced chocolate yang sedikit kemanisan buat saya. Teman saya pesan hot latte dan kami sharing pizza quatro formagi yang enak, kebetulan memang lagi ngidam pizza tipis tapi cheesy. 85rb harga yang wajar buat seloyang pizza dengan keju melimpah dan lezat.

Cukup penasaran sama nasi kulit juara, akhirnya pesan via ojek online.

Pilihan saya jatuh pada Nasi Kulit Juara 1, ini paling komplit isiannya. Ada nasi putih, kulit ayam crispy, ayam goreng, paru goreng, timun dan sambal juga taburan serundeng.
Awalnya agak kecewa karena dapet potongan dada ayam bukan paha, ya ampun ini penting banget buat team paha hehe. Tapi ternyata bumbunya terasa, jadi ngga tawar bagian daging dalamnya. Bumbu kulit dan paru gorengnya juga enak, sambel bawangnya pedas, cocok buat makan siang.

Teman saya pesan jamur gorengnya, enak juga, renyah dan bumbunya terasa.

Trend minuman ringan dengan nama brand menarik memang sedang menjamur, salah satunya Haus! ini, sudah setahunan tau brand ini tapi baru sempat beli.

Harga relatif terjangkau, kalau suka minuman manis pasti cocok. Kemarin cobain choco avocado, ice lychee yakult dan mango yakult. Paling masuk di lidah saya siy lychee yakult, manis segar.

Coffee shop baru di area sempur, bentuknya rumah jadul, dari luar nampak kecil, tapi area belakangnya luas. Suasananya homey, didominasi warna putih pada dinding dan interiornya. Pelayanan ramah dan gesit.

Pesan dua jenis kopi susu, Nemu Kamu (18k)
Kopi susu dengan rhum non alcohol, bagi yang suka minuman pakai rhum pasti cocok, manisnya pas, kopinya juga terasa pas.
Satu lagi Nemu Yang Manis (18k)
Kalau kopi susu creamy gula aren ini cocok sama selera saya, cuma sedikit kemanisan aja.

Pencahayaan yang terang memang bisa bikin kita nengok saat di jalan, pawon emak ini salah satunya, jadinya penasaran dan memilih mampir buat makan sore.

Tempatnya bersih, menu yang ditawarkan masakan jawa. Saya pesan nasi gudeg komplit dan es kedondong, sementara teman saya pesan selat solo.

Nasi gudeg komplit cukup enak, saya suka gudengnya yang ngga terlalu manis sementara kreceknya pedas sekali, cocok sama selera saya. Sayang sekali ayamnya kurang greget, rasanya nanggung dan ayamnya agak bau.

Selat solonya cukup enak, isiannya juga komplit. Sementara es kedondong pun rasanya nanggung, kurang asam dan kental.

Bergeser sedikit dari lokasi lama, Rumah Seduh terlihat berbeda dengan tempat yang dulu. Jauh lebih nyaman untuk nongkrong, terdiri dari dua lantai, lantai satu ada coffee bar dan seating area kecil di dalam, tapi area teras cukup luas dan nampak rindang karena pohon besar yang ada di depan coffee shop. Sementara di lantai dua ada ruang roastery dan seating area outdoor.

Pesan Kopi palsu, Kopi Gula Aren, Steak dan Pizza. Dibanding kopi gula aren, kopi palsu lebih creamy dan cocok sama selera saya. Steak yang katanya salah satu menu unggulan disini juga lumayan enak, meskipun saya pesannya medium well dan pas datang ternyata well done, tapi masih okelah.
Sementara pizzanya keras dan toppingnya biasa banget.

Satu lagi, waktu kunjungan kedua kali, takeaway kopi palsu juga, agak menyedihkan gelasnya polos dan ternyata tutupnya kendor, jadi selama di mobil tumpah sedikit sedikit, harusnya pihak rumah seduh well prepared sama kemasan takeaway.

Kunjungan kedua saya ke hutan kota kali ini tujuannya nongkrong bareng teman di pidari lounge, sudah reservasi sebelumnya dan memilih area outdoornya.

Suka sekali dengan ambiance disini, kalau waktu ke plataran restonya mengeksplore dining area indoor, kali ini di pidari lounge saya lebih banyak menikmati area outdoornya yang keren, termasuk area rooftop dan hutan kotanya.

Karena belum makan siang, jadi pesan Barramundi dan Orange Juice. Dari sisi plating, barramundi pesanan saya nampak cantik, sayang rasanya kurang istimewa. Bau amis ikan masih tercium, saya pecinta seafood tapi ngga suka bau ikan yang masih amis banget, meski disediakan potongan lemon dalam menu tapi bukan selera saya buat menikmati olahan ikan dengan potongan lemon. Pesto sauce agak encer dan caponata yang menopang potongan ikan cenderung bland.
Orange juice yang seharusnya segar juga biasa aja, keenceran.

Pidari menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat di saat pandemi, kapasitas pengunjung pun mengikuti aturan, kurang dari setengahnya. Pengunjung tidak banyak seperti biasanya, tapi sepertinya pelayanan agak keteteran, mungkin staff juga ngga sebanyak biasanya.