Darsehsri

Tertarik karena disini hanya menjual ramen ayam saja, restonya juga bersih dan jarak antar tempat duduk ngga terlalu dekat, jadi cukup nyaman. Pelayanan juga cepat dan staffnya standby dekat meja pengunjung.

Porsi setiap hidangannya besar, mangkok makin kelihatan besar karena kuahnya memang banyak.

Ramen ayam special (66k)
Kuah gurih banget, ngga berbau amis ayam, saya pilih mie kecil, licin dan lembut, ayamnya juga lembut, selain itu dikasih topping telur omega, irisan daun bawang dan jamur kuping. Saya request cabe rawit iris, cocok banget ngeblend sama kuahnya yang gurih.

Ramen Ayam Tamtam (69k)
Buat yang suka pedas dan ngga mau ribet bisa pesan langsung menu yang ini, isian kurang lebih sama dengan ramen ayam special. Saya sendiri lebih suka cabe iris ketimbang ramen pedas begini, agak oily.

Gyoza Ayam Bakar (39k)
Biasanya kurang suka sama gyoza, tapi lain halnya disini, isiannya ga aneh, malah enak, kulit gyoza lembut dan isiannya tasty, tanpa shoyu di cocol ke shoyu juga udah enak.

Bulan lalu mampir ke bakery yang lagi hits ini, full pengunjung dan antrian juga cukup panjang kalo mau beli untuk takeaway.
Untungnya saya dan teman dapat tempat duduk yang cukup nyaman.

Pesan ice chocolate dan hot chocolate, rasanya biasa aja, kirain karena brand luar coklatnya bakal terasa beda, enak tapi ngga istimewa.

Untuk mini cake yang kami pesan cukup worth it antara rasa dan harga karena lagi promo, pesan yang mini signature strawberry dan Red velvet. Kedua cakenya lembut, fresh creamnya segar ngga bikin enek, buah buahan yang dipakai juga segar, sesuai namanya mini cake jadi ukurannya memang sedikit lebih kecil dari cake slice pada umumnya, cukup buat sendiri.

Masih satu grup sama seroeni, jadi ngga heran kalo makanannya enak enak. Kemarin baru nyobain nasi goreng ala Hongkong dan beberapa varian dimsumnya, ngga mengecewakan semuanya enak.
Paling suka sama hoi sin kau, yaitu seafood dumpling dan onde onde.

Bangunan three uncles sendiri cukup mencolok, berwarna merah putih dengan logo berwarna biru. Furnitur simple tapi tetap mengusung tema cantonese, selain lampion, meja disini diberi sticker jadoel. Ruang makan bersih dan open kitchen tersedia di lantai satu, sementara di lantai dua ruang semi outdoor dan ruang vip serta musholla, sebetulnya lebih seru duduk di lantai dua karena pemandangannya cakep tapi kalo siang cukup panas.

Sempat viral di sosmed soal kehadiran Holywings di bogor, akhirnya buka kembali di awal februari ini. Dengan tagline “Simon Jangan Bohong” tertulis di
sebuah bangunan berfasad kerucut segitiga.

Saya udah reservasi h-1, itupun masih dicegat di area gerbang masuk, dengan alasan baru buka jam 6, tapi marketing yang menghubungi saya bilang jam 5 harus udah di tempat, gimana dong? Hehe.
Sepertinya dari pelayanan belum maksimal, pengamanan memang cukup ketat, kru banyak di sekitar area depan.

Yang membedakan holywings cabang bogor dengan puluhan cabang lainnya, katanya disini family friendly, pas datang banyak juga yang bawa anak kecil bahkan bayi. Kalo menurut saya jangan lebih dari jam 6 deh kalo mau bawa anak kecil, ruangan non smoking tetap aja kecium bau rokok.

Menu yang ditawarkan kebanyakan menu western, ada juga menu lokal hanya saja presentasinya dibuat lebih menarik, bahkan ada sego babat dan pentol segala, lokal banget. Disini juga tetap menjual menu alkohol tapi dibawah 5%.

Saya pesan Wagyu Sirloin MB 5 (380k) tersaji diatas piring kayu besar, dilengkapi french fries, sauteed mushroom dan grilled tomato. Saucenya pilih brown peppercorn sauce karena kata staffnya pedas.
Dagingnya berlemak dan lembut, enak, french fries renyah ngga ada lawan, potongan besar dan seasoning-nya juga enak, sauce-nya ngga sepedas yang saya bayangkan.

Chicken Nanban (45k) recommended, potongan ayamnya banyak, renyah banget dan nanban sauce-nya melimpah juga tasty.

Es Nona Colada (58k) jadi pilihan minum saya selain air mineral, milkshake asam segar beraroma cocopandan.

Coffee shop di tengah kota bogor, posisinya dekat macaroni panggang, menempati sebuah rumah bergaya vintage, dulunya cupcake house.

Area tempat duduk luas, ada indoor dan outdoor. Kalo indoor konsepnya simple dan nyaman, coffee bar sekaligus kasir juga cukup besar mengisi sudut area indoor. Kalo outdoor-nya cakep banget, luas dan terbagi jadi beberapa area, ada area teras, patio bahkan area central dibawah rindang pepohonan. Tersedia juga musholla cewe dan cowo terpisah, toilet bersih juga dua di area outdoor ini.

Pelayanan oke banget, staff ramah dan sigap, selama nongkrong lihat staff seliweran bersih bersih terus.

Pilihan minuman kopinya cukup variatif, manual brew dan japanese-nya cukup enak. Di kunjungan kedua sempat mencicipi kacang ijo cream, ini terlalu manis buat saya dan tercium langu, hot chocolate pesanan teman juga biasa aja, kalo dessert-nya Apple crumble tersaji hangat padahal atasnya pake ice cream, jadi cepat meleleh deh, rasanya juga kemanisan.

Tematik resto dengan konsep tropical design, dari luar udah keliatan cakep. Area parkir luas, tapi tetap aja ngga bisa menampung kendaraan pengunjung yang membludak.

Belum bisa reservasi, jadi sebaiknya datang ngga lama setelah jam buka, makin siang makin rame.

Masuk ke area resto langsung disuguhi pemandangan mirip pantai, pohon kelapa nyiur melambai, kursi meja pakai atap rumbia, lantai berpasir dengan pool menghadap bar yang dihiasi jejeran ayunan.
Ada juga area indoor ber-AC, disini meja kursi kebanyakan dibuat untuk grup, cantik dengan hiasan dinding bohemian.

Melewati tangga dengan lantai mozaik, menuju lantai 2 berupa rooftop dengan kursi dan bean bag disana sini, tapi kalo cuaca masih sering hujan lebih aman pilih duduk di semi outdoor aja, masih ada atapnya.

Nyobain beberapa menunya :

Tom Yum with Lobster
Porsi lumayan banyak, ada satu lobster yang di belah dua sebagai topping. Kuahnya medok, seger tapi meski request pedas tetap kurang pedas karena kuahnya yang asam. Tekstur rice noodle-nya kurang lembut, daging lobsternya lembut, masih cukup segar.

Cheese Pizza
Sebetulnya yang direkomendasikan pizza tutupnya, tapi karena lagi pengen banget yang cheesy jadi pesan yang ini. Dengan thin crust, topping keju yang cukup melimpah bikin melaju buat ngunyah, enak.

Egg Benedict
Dari sisi plating udah oke, rasa topping juga enak, tumis bayam, smoked beef yang terguyur poached egg saat dipotong, tapi sayangnya roti yang dipake aneh, mirip pao tapi kerasnya bukan main, sampai susah buat dikunyah karena padat kena rembesan topping.

Coconut’s Iced
Es kelapa yang disajikan cukup menarik, jadi serasa kaya lagi liburan di pantai nih.

Jack Daniel’s Tea
Minuman pesanan teman saya, katanya rasanya seger ada sensasi mint-nya. Kata staffnya ini hanya essence aja yang menyerupai jack daniel.

Resto AYCE baru di senayan city, decornya apik, terlihat mulai dari depan hingga ruangan dalam, pelayanan juga oke. Makan disini ngga perlu khawatir, alat grilled sudah modern, ga ada asap sama sekali, jadi aman baju ngga bau asap.

Pilihan menu ada tiga macam:
Classic Boss 235k++
Serious Boss 395k++
Big Boss 495k++

Saya dan teman teman pilih menu serious boss karena di menu ini ada lidah sapinya.

Appetizer pilih edamame, lanjut wakame salad dan wakame soup. Wakame soup recommended, potongannya lebar lebar, kuahnya juga enak.
Menu agemono, pilih chicken nanban, sauce-nya kurang enak dan tekstur ayam gorengnya agak keras.
Pilihan daging untuk menu ini, ada sekitar 17 menu beef, 8 menu beef tongue, 2 menu chicken juga pelengkapnya ada menu grilled appetizer, ada squid on stick juga lho.

Untuk daging hampir semuanya enak, terutama karubi momitare sauce dan diamond harami. Tekstur daging empuk, terlihat marbling
dan tanpa sauce udah enak banget.

Kalo menu ayamnya standar aja, malah yang korean spicy chicken ayamnya kurang fresh.

Menu Beef Tongue semuanya enak, irisannya cukup tebal, agak chewy tapi dipakein sauce apa aja enak.

Untuk dessert ada dua macam milk pudding dan vanilla ice cream, karena ide teman minta di gabung keduanya, wow jadi enak.

Yang sering melintas di jalan pandu raya pasti udah ngga asing sama area sini, Kafeien berada di lantai dua, bersebelahan sama mini market.
Sedikit tersembunyi karena cuma papan kecil putih yang jadi penanda keberadaan coffee shop yang bisa dicapai lewat anak tangga besi ini.

Ternyata tempatnya asyik juga buat nongkrong, ruangan berpenyejuk udara dengan bar mini yang tertata apik, beberapa lukisan karya owner coffee shop ini pun terpajang di dinding. Tidak ketinggalan, deretan coffee beans kemasan dan produk thrift juga tersedia disini.

Saya dan teman berkesempatan mencicipi menu- menu disini yang asyik buat nongkrong.
Untuk minuman ada Irish Coffee dan Signature Kafeien yang cocok buat penyuka coffee susu yang ngga bold dengan krim mendominasi.

Yang mengejutkan justru ada menu Sate Taichan disini, satu porsi isi 10 tusuk dengan sambal medok, pedas tapi ngga terlalu oily, enak, sambelnya ngga bikin gatel tenggorokan, tekstur daging juga lembut dan marinasinya cukup oke sehingga daging ayamnya ngga amis.

Menu lainnya cemilan yang lagi hits, croffle with choco crunchy, ini oke banget buat teman ngopi. Kalo lebih suka coklatnya di cocol ketimbang dioles, tinggal request aja kok, staffnya ramah-ramah.