Fannie Huang||IG:@fiehuang

Tertarik mencoba ayam goreng yang satu ini karena merupakan kedainayam goreng yang sudah beroperasi hampir 50 tahun.

Untuk lokasinya ada di area food court dan untuk pembayaran bisa transfer. Harga belun include PPN 10%

Saya mencoba :

1. Tempe Goreng (Rp. 3.000)

Tempetnya renyah tetapi rasanya benar-benar hambar. Sepertinya sama sekali tidak dibumbu.

2. Tahu Goreng (Rp. 3.000)

Untuk harga 3 ribu termasuk murah karena tahunya lumayan besar dan dapat 2 potong. Tahunya renyah dan tidak berminyak sama sekali. Dalamnya lembut.

3. Ayam Goreng (Rp. 22.000)

Saya pilih yang potongan dada. Saya suka sekali ayam goren gmodel begini. Luarnya renyah namun dalamnya tidak alot.

Sayangnya, lagi-lagi rasanya juga cenderung hambar kalau dimakan begitu saja.

Jadinya harus dimakan pakai sambal kecap klaau mau ada rasa. Untuk sambal kecapnya tidak pedas. Buat saya yang kurang tahan pedas, ini oke buat saya. Namun kalau kalian suka pedas, ini beneran ga pedas sama sekali.

Berhubung saya lagi ke daerah Pasar Baru dan kepengen makan bakmi, saya akhirnya mampir ke kedai bakmi ini sesudah visit terakhir beberapa tahun lalu.

Lokasinya masih sama, di dalam gang. Rupanya tempatnya masih buka di jam 7 malam, namun sekarang sudah direnovasi lagi. Sekarang sekat-sekatmya sudah dilepas sehingga jadi lebih luas.

Untuk pembayaran di sini hanya bisa cashless, bisa QRIS maupun debit.

Saya mencoba :

1. Mie Ayam Jamur

Tekstur mienya cenderung lurus dan agak pipih. Tingkat kematangannya pas, tidak terlalu lembek maupun alot.

Cita rasanya tidak berubah sama sekali dibanding kali terakhir saya makan di tahun 2021. Rasa bakmienya cenderung gurih.

Yang saya suka, meski ayam rebusnya putih namun rasanya gurih, tidak hambar seperti kebanyakan ayam sejenis di kedai bakmi pada umumnya. Daging ayamnya padat tetapi tidak alot.

Untuk porsinya pas untuk 1 orang dan kuahnya light, sedikit gurih tetapi tidak asin berlebih. Tipikal kuah yang cocok dimakan dengan bakso ikan.

2. Extra Pangsit Goreng

Untuk pangsit gorengnya ada opsi pesan 2 pcs maupun 5 pcs. Saya suka oangsit gorengnya, teksturnya renyah dan model yang tidak alot dan bisa dinikmati begitu saja tanpa harus direndam kuah.

Dagingnya lumayan banyak dan ada sedikit rasa bawang putih.

Namun saya kurang cocok dengan rasa saus tomatnya. Entah kenapa ada sedikit hint aroma dan rasa mirip mint yang cukup menganggu. Rasanya sedikit asam manis dan teksturnya kental.
.
.
Total buat pesanan saya + es teh tawar 60.500 sesudah tax.

Nggak sengaja lewatin tempat ini dan tertarik mencoba. Lokasinya di tendaan, sebelah kanan dan kirinya kedai nasi uduk yang berbeda.

Saya mencoba :

1. Tempe (Rp. 3.000)

Tempenya enak sekali. Bumbu kuning meresap ke dalam tempe dan tekstur tempenya cukuo emouk namun permukaan agak renyah.

Rasanya enak meski dimakan begitu saja dan termasuk murah.

2. Usus Goreng (Rp. 13.000)

Saya suka usus gorengnya. Ususnya tidak berbau amis sama sekali. Ususnya cenderung renyah dan tidak berminyak sama sekali.

3 Tahu Goreng (Rp. 5.000)

Ini sangat worth buat dicoba. 1 potong tahu bisa buat 2-3 orang.

Bumbu kunyit juga meresap dan tekstur tahunya lembut. Rasanya enak dimakan begitu saja karena tidam asin berlebih.

Dimakan pakai sambalnya juga semakin enak. Sambalnya pas pedasnya.

4. Nasi Uduk (Rp. 20.000)

Nasi uduknya lumayan gurih namun harganya mahal sekali untuk ukuran tendaan. Nasi uduk polos yang porsinya standar dihargai 20 ribu.

Kedai yang satu ini terletak di sebelah gudeg lesehan Malioboro.

Buat tempatnya sendiri hanya ada satu meja di trotoar. Untuk pembayarannya bisa cash maupun menggunakan QRIS.

Saya mencoba :

1. Mie Chili Oil Level 1 (Rp. 18.000)

Buat tingkat kepedasannya ada level 1 - 5. Saya pilih yang level 1 dan menurut saya yang kalau makan ayam geprek biasa level 1-2 ini sudah cukup pedas. After tastenya pedas buat saya.

Mienya pakai jenis mie pipih dan tingkat kematangannya pas. Rasa mie cenderung manis karena pakai kecap manis dan dimasak sebentar di atas kompor. Karena pakai chili oil, jadi pedas.

Untuk ayamnya modelan halus mirip ayam di Mie G*coan. Selain itu ada potongan kulit pangsit goreng.

Sebelumnya saya pernah mencoba kedai bakmi yang satu ini. Lokasinya masih tetap sama, di tendaan Jl. Hayam Wuruk nggak jauh dari halte busway Sawah Besar.

Buat bakmi di sini non halal dan pembayaran bisa cash maupun non cash.

Saya mencoba :

1. Bakmi Ayam (Rp. 30.000)

Aroma minyak babinya beneran wangi dan dagingnya cukup banyak. Ayamnya putih dan kalau mau lebih ada rasa better dimakan sama bakminya.

Tekstur bakminya kenyal. Rasanya cenderung gurih tapi lebih light dibanding kali terakhir saya berkunjung.

Untuk kuahnya sepertinya memakai kaldu dari tulang ayam. Rasanya sedikit manis gurih.

2. Pangsit Goreng (Rp. 8.000)

Pangsit gorengnya renyah dan tidak berminyak. Isian dagingnya padat dan lebih banyak ketimbang pangait goreng pada umumnya.