@kenyangberduaan

Mencoba makanan khas Manado di Sabang, Jakarta Pusat dengan harga yang surprisingly sangat terjangkau! 

Tempat makan ini tidak terlalu besar, kira-kira hanya muat 20-30 orang. Bentuknya seperti warung, tanpa AC karena terbuka, dan (sayangnya) jadi satu dengan tempat pembakaran ikan yang berada di depan warung. Harus siap untuk bau ikan bakar sehabis dari sini. Cara menuju ke Frezko cukup masuk ke gang yang berada tepat di seberang “Saudagar Kopi” dan jalan -+10m. Pelayanannya cukup cepat dan diberikan mangkok untuk cuci tangan. Sepenglihatanku owner dari tempat ini juga turut mengkoordinasikan warung ini secara langsung.

Menu yang disediakan macam-macam, ada ikan bakar, ikan dabu-dabu, ayam rica-rica/woku, terong bakar, sambal dabu-dabu, sambal goreng, ikan cakalang suwir, perkedel jagung dan sayur kangkung. Kamu cukup merogoh kocek sebesar 30k untuk nasi+1 lauk+1 sayur+perkedel jagung+2 jenis sambal (sambal goreng dan sambal dabu-dabu) dengan porsi yang menurut aku mengenyangkan. 

Saat itu aku pilih lauk cakalang suwir dan sayur kangkung. Rasanya top! Bumbu cakalangnya mantap dan kangkungnya enak, cocok banget deh kombinasinya. Berhubung aku memang penikmat makanan Manado jadi enjoy banget makan disini. Rasanya ngga kalah dengan salah satu resto makanan Manado yang ada di Jakarta Pusat, namun dengan harga yang bisa dibilang jaauhh lebih murah. Tapi yaaa.. Memang tidak bisa untuk “makan cantik”. Aku sangat merekomendasikan tempat makan ini untuk para pecinta makanan Manado. 

Pergi kesini karena diajak ibu bos. Infonya sih ini ayam goreng yang cukup legend dan termasuk sudah lama berdiri. Aku pergi ke rumah makan yang ada di Taman Sari, karena setauku ada cabang dia yang ada di Mangga Besar. Jadi, tidak terlalu jauh dari resto yang ada di Taman Sari. 

Tempatnya tidak terlalu besar, mejanya 2 baris yang membuat kita akan berhadap-hadapan dengan pengunjung lain. Estimasi aku bisa cover -+ 20 orang dalam 1 ruangan.

Saat itu pesan di jam makan siang. Pelayanan cukup cepat, bapaknya yang melayani gesit dalam melayani dan merapikan/membersihkan makanan yang sebelumnya. 

Aku pesan ayam goreng basah, tahu goreng basah, es rumput laut, bumbu kacang, bihun dan acar.
Uniknya disini, ayamnya menggunakan cocolan bumbu kacang. Aku pribadi kurang cocok dengan cocolan seperti ini karena memang kurang familiar hehehe. Menurut aku rasa cocolan bumbu kacang juga biasa saja, tidak ada bumbu spesial yang unik.

Ayam goreng basahnya merupakan ayam kampung. Teksturnya empuk, untuk rasa sendiri menurutku standard gurih dan tidak terlalu banyak rempah/bumbu. Jadi memang mengandalkan bumbu cocol dan sambal/acar yang dipesan. 

Tahu gorengnya basahnya rasa standard seperti tahu goreng pada umumnya. 

Untuk Acar sendiri aku suka, acarnya benar-benar acar asam, jadi tidak asal acar yang hanya timun dan air. 

Bihunnya biasa saja, seperti bihun goreng jawa pada umumnya. 

Minumnya es rumput laut yang menurutku rasanya biasa saja, rumput laut manis. Saat itu aku pesan agar tidak terlalu manis karena sebelumnya pernah pesan dan menurutku terlalu manis.  

Kedai spesialis Bakmie Makassar ini berada di pertokoan/ruko samping Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Bakmie ini bisa menjadi opsi makan siang bagi para penegak hukum yang sedang menunggu sidang di PN Jakpus. Oh ya, selain menu bakmie ada berbagai jenis kopi dan cemilan ringan lainnya yang bisa menjadi pilihan. 

Menurutku tekstur bakmie ini cukup unik dan hampir belum pernah aku temui tekstur seperti ini di bakmie yang pernah aku makan (berbeda dengan bakmie jkt/bangka/tipikal bakmie jowo). Yaaa mungkin karena ini pertama kali aku makan Bakmie Makassar. Mienya tipikal mie kecil, lurus, bertekstur ringan, ngga lengket dan yang paling penting ngga bikin begah setelah makan. Paham kan maksudnya? Efek ngga enak diperut yang kadang timbul setelah kita makan mie. 

Menu makanan yang aku pilih adalah Pangsit Mie Makassar LL seharga Rp35.000 ditambah bakso 2 biji seharga Rp10.000. Porsinya pas, ngga kurang dan ngga lebih. Potongan ayamnya cukup besar. Diberikan 2 jenis pangsit, pangsit kering dan basah. Kedua jenis pangsitnya enak, tapi untuk baksonya sendiri menurutku biasa saja. Kuah bakmienya tipikal kuah bening dan menurutku tidak terlalu asin.

Kedai ini berada di ruko, terdiri dari 2 lantai (atau lebih aku kurang tahu) karena saat itu aku berada di lantai paling bawah, namun ada beberapa pengunjung yang mengarah ke lantai atas. Sejauh penglihatanku 20-30an orang cukup lah. Tempatnya bersih dan terang. 

Ada 2 kekurangan dari kedai ini menurutku, yang pertama saat jam istirahat penyajiannya lama sekali, memerlukan waktu 30 menit untuk menyajikan 2 porsi bakmie, hiks! Untung saja bakmienya enakk! Worth to try!! 

Sepertinya memang penyajian mienya satu per-satu dan sayangnya kedai ini hanya buka saat weekdays (Senin-Jumat) dan mengikuti hari libur nasional, jadi untuk yang hanya punya waktu free saat weekend sayang sekali tidak bisa menikmati.

Coffee shop ini terletak persis di samping pintu MRT BLOK A. Bertempat di satu gedung yang sama dengan Salon Kriwil, tepatnya di lantai paling bawah. 

Aku mencoba es kopi susu disini karena kebetulan satu paket dengan salah satu treatment yang aku pilih di Salon.
Es kopi susunya menurutku enak standard kopi susu yang ada di menu coffee shop pada umumnya. Selanjutnya, untuk efek kafeinnya sendiri menurutku cukup strong. 

Ruangannya tidak terlalu luas, hanya muat sekitar 15 orang. Pada saat aku berkunjung di Minggu siang tidak ada orang disitu, jadi aku bisa duduk-duduk cukup lama setelah treatment di Salon Kriwil. Suasannya tenang dengan musik yang tidak terlalu kencang dan cozy, jadi kalau untuk ngobrol atau nugas cocok. 

Salah satu kuliner bakso yang patut dicoba di samping stasiun MRT Blok A dengan harga sangat terjangkau. Saat itu coba mie bakso pangsit dengan harga 18k dengan 2 bakso! Menurut aku porsinya cukup mengenyangkan. Tipikal bakmie yg warna kuning dan agak tebal, jadi bukan seperti bakmie yamin yaa. Baksonya berasa sapinya, jadi tidak terasa tepung, tapi aku kurang suka dengan pangsitnya, entah perasaanku saja tapi rasanya seperti tercampur dengan aroma wadahnya. Secara keseluruhan enak dan worth to try!
Tempatnya cukup bersih meskipun di ruko yang sepertinya sudah lama. Pada saat itu datang hari Minggu siang sekitar jam 11.30 tidak terlalu ramai jadi nyaman, untuk pelayanannya ramah. 

Mampir kesini setelah beberapa waktu sebelumnya pergi ke Bersih Sehat karena kebetulan satu lantai dengan Midori. Baru tau juga setelah cek instagram bahwa resto ini ada sejak 1995!
Ruangannya cukup luas dan tanpa sekat, jadi satu ruangan full meja dan kursi. Kebersihan oke, namun penerangannya sih agak kurang ya alias remang-remang.
Kami coba sushi dan udon (agak lupa menu spesifiknya, tapi yang pasti adalah bentuk noodle). Menurut aku sushinya cucokk banget! Sebagai penggemar sashimi aku sempat terpesona dengan warna ikannya yang seger dan indah banget! Rasanya fresh dan aduh pokoknya coba sendiri aja hehehe. Kalau untuk harga sih ya bisa dibilang ada harga ada rupa, alias cukup menguras kantong dibandingkan sushi-sushi lainnya, tapi kalau mau merasakan sushi fresh dan cantik wajib banget dicoba! 

Tanatap Artisan Coffee baru saja membuka cabangnya di Bekasi dan kami akhirnya memutuskan untuk mampir. Penasaran dengan konsep di Bekasi dan ternyata waktu itu adalah trial opening (kami datang tgl 10 Oktober 2022).
Sebelumnya sudah pernah mencoba Tanatap di Ampera, Jakarta Selatan dan secara personal suka dengan arsitektur bangunan dan interorior yang diusung oleh Tanatap. Tanatap Bekasi tidak lebih luas daripada Tanatap Ampera, bahkan terbilang lebih kecil. Jadi, kalau ramai agak susah untuk mencari tempat duduk.  Bagian outdoor, khususnya di bagian berbentuk setengah lingkara warna merah terdapat tempat duduk, tapi jujur agak PR untuk duduk disitu karena model bangunannya yang miring. Menurutku, kopi yang disajikan cukup tasty, standard kopi artisan dan tidak terlalu strong (saat itu salah satunya mencoba caramel macchiato) jadi aman untuk yang tidak ingin begadang hehehe.
Pelayanan untuk kopi cepat karena bisa langsung diambil dan yang diantar ke meja tidak perlu waktu lama -+5 menit, namun untuk cemilan, saat itu kita pesan Tanatap Animal Fries, baru disajikan setelah -+30 menit. Agak kesel karena sampai harus ke kasir untuk tanya kapan bisa disajikan. Mungkin karena masih trial opening jadi pelayanan agak lama dan masih menyesuaikan. Semoga lebih baik lagi dalam SLA pelayanan.

RM Bopet Mini adalah salah satu resto padang yang wajib banget dikunjungi di Jakarta.
Pesan daging cincang, dendeng dan sate padang. Ukuran per porsi menurutku cukup, lauknya mantep sih no debat, tapi paling suka sate padangnya. Rasa sate padangnya authentic, untuk sambalnya menurutku tidak terlalu pedas tapi overall rasanya mantap.
Kesini waktu jam makan siang dan penuhh bangett, untung masih dapet tempat. Sebenrnya ruangannya cukup luas tapi karena memang ramee bgt saat itu jadi terlihat penuh dan sesak.
Meskipun dalam keadaan rame, tapi untuk servicenya cepat jadi kita ngga perlu antri lama.
Berharap banget untuk kebersihan ruangan dapat ditingkatkan lagi.