Lokasinya di lantai LG, cukup jauh dan secluded dari area pusat makan jadi susah carinya. Datang pas jam 5an menjelang dinner, ga terlalu ramai dan pelayanannya cepat. Kita pesan set Jjajangmyeon + Tangsuyuk dan ada pilihan minumnya. Terus extra nasi juga. Porsinya cocok buat sharing ber2, bahkan sampai begah banget. Untuk rasa, jjajangmyeonnya agak hambar jadi kita campur lagi dengan kecap asin yang tersedia. Dan dagingnya dikit dan kecil2, yang berasa cuman bawang bombaynya aja. Tangsuyuknya enak, tepungnya crispy tapi kenyal juga. Better dimakan pas masih panas karena kalau dingin berasa makan cireng π tapi sausnya enak.
Jauh2 dari Bandung demi memenuhi rasa penasaran sama cafe ini. Kita datang sekitar jam 8 malam. Mereka closed jam 9 tapi staffnya masih ramah banget bahkan masih take order dimana biasanya beberapa cafe udah mulai close order dan bersih2.
Matcha Latte yang kita pesan ada 2 macam
πSora (56k)- mild creaminess, subtle umami. Pilihan yang paling aman untuk pemula matcha. Masih berasa bitterness matcha but in a good way. No astringency aftertaste dan menurutku ini good for daily matcha like the menu said.
πKaze (75k)- roasted & nutty notes, rich umami. Yang ini pas dicoba, nutty notesnya kerasa banget. Gurih, wangi dan cocok banget dibikin matcha latte as it will brings out the nuttiness. Tapi terlalu gurih buatku. Ini juga salah satu best sellernya
Oh iya, kalau mau dibuat matcha latte ada add on price as the price stated is matcha as usucha only. Jadi quite pricey ya but the quality of matchanya juga good. Not for everyday as it will broke your bank π Oh iya, for the drinks we prefer to order with less sugar jadi matcha notesnya not overpowered by the sweetness. Kita juga coba dessertnya, tentunya the OG Cheesecake with add on matcha ganache. Untuk matcha saucenya mereka pakai Tenka. Bisa dibilang cheesecakenya enak! Very creamy & lumer di mulut, dipaduin sama matcha saucenya is so good! Mereka juga jual matcha powdernya dan beberapa kit buat matcha. I should buy the powder next time I came back here!
Penasaran sama Chagee Indo jadi ikutan antri pas masih soft opening. Kurang lebih 30 menit dari antri-orderan jadi. Menunya ga terlalu banyak dan mereka hanya masukin menu best sellernya, jadi kita coba osmanthus milk teanya. Milk teanya wangi tapi entah kenapa tastenya kurang strong. Pesan yang less sugar jadi ga kemanisan menurutku. Overall, boleh dicoba kalau penasaran. Harganya juga masih reasonable Oh iya, kalau takeaway, jangan lupa minta bagnya. Gratis! Hahaha
Karena lagi ramai2 akhirnya memutuskan untuk makan malam disini. Pas masuk, rame banget sampai rombongan kita harus pisah meja. Sistem ordernya bisa melalui pelayan atau pilih sendiri di kulkasnya. Karena kita pilih2 sendiri, akhirnya pesanan kita ada yang miss dan kecampur2. Jadi harus inget aja siapa yang pesen apa π Beberapa menu ada yg belum datang tapi mereka bilang di kitchen sudah keluar, sampai pelayannya hitung tusukannya manual. Kacau bgt deh. Akhirnya karena kelamaan, kita cancel aja. Udh keburu bad mood juga nunggu lama. Sebenarnya untuk rasa, enak kok. Bumbu shao kaonya berasa dan kalau kurang disediakan lagi bubuknya di meja. Overall ber-6 habis 1.2 juta. Ckup mahal tapi ya sebenarnya kan tergantung kita pesan apa dan not surprised secara ini di PIK.
Kalau untuk balik lagi? Masih bnyak restoran lain mungkin ya.