Saya dibawakan kue - kue dari Kartika Sari. Yang favorit adalah molennya namun saya mau beri kredit khusus untuk kroisan mini cokelat kejunya. Wangi dan cheesy, meltique juga cokelatnya.
Kemarin saya berempat makan siang di Hotin Restaurant yang terletak tidak jauh dari Asia Afrika/Golden Flower Hotel, Bandung.
Hidangan di gerai Hotin ini lumayan, udang goreng menteganya gurih, ayam nankingnya juga enak, walaupun gerainya tampak kuno sekali.
Dan ayam nankingnya juga unik, karena ayam nankingnya berupa ayam nanking yang dilapisi adonan udang dan digoreng, dan disiram saus asam manis. Sehingga ayamnya tampak gemuk - gemuk, berbeda dengan ayam nanking pada umumnya yang kurus - kurus.
Tadi siang lunch di restoran Phoenix, Bandung. Lauk yang saya peroleh macam - macam, ada mi goreng lumayan enak, bakso ikan, ayam, dan tahu. Bakso ikannya tidak amis, ayamnya juga lumayan gurih dan cukup tebal.
Restorannya ada 2 lantai jadi besar. Phoenix sendiri sejalan Golden Flower.
Menyenangkan sekali mendapat siomay buatan Baso Tahu Tulen Situ Indah waktu di Bandung. Hangat - hangat, isinya cukup gurih pula. Saus kacangnya juga cukup ok walaupun sedikit tidak selegit siomaynya itu.
Favorit saya adalah Prima Rasa ketika membeli oleh - oleh di Bandung. Terutama, brownies dan brownies kukusnya yang begitu manis dan cantik.
Biasa saya membelinya di cabang Cicendo (Pasir Kaliki). Nah, cabang sana juga ada kafenya. Di sana juga tersedia es krim dan beberapa penganan yang lain. Cuma, tempatnya kurang cocok untuk penyandang disabilitas.
Sayang, saya juga suka tidak kesampaian akan picnic rollnya. Picnic rollnya hanya tersedia pagi. Ya berharap, kelak saya bisa menyimpan foto picnic rollnya itu, ya.
Untuk sekarang ini, saya selalu menganggap rasa browniesnya itu memang prime dan premium, sangat selaras dengan namanya itu.
Saya ke Bandung sedang kangen Queen Restaurant yang terletak dekat alun - alun.
Nggak. Bercanda.
Namun, rencana awal saya ke Bandung gagal. Saya harus melupakan dulu Dusun Bambu dan Kampung Daun, saya kaget Bandung yang sekarang macetnya minta ampun! Sampai pelayan Queen juga ngomong demikian. Perasaan beda banget dengan 5 tahun lalu...
Akhirnya yang gampang dulu deh...
Memang Queen yang konon berdiri tahun 1954 ini sudah kode sasaran saya sejak lama. Jadi ingat di Malang di perumahan Arraya ada satu restoran yang mirip, namanya KDS.
Kali ini di Queen tahu kuah spesialnya ini menarik. Isinya ada perut babi, daging, jamur, dan kuahnya sendiri bening dan ringan. Enak.
Ikannya dan capcaynya juga saya baru ingat, lebih baik daripada Madame Delima. Cuma, untuk ikannya kali ini toppingnya berbeda, saus asam manis.
Ya paling itu dulu deh. Yang pastinya juga, Queen mahal, saya menggelontorkan dana 700 ribu berempat hanya untuk pesan 4 macam. Walau porsinya masif.
Oh ya, tempatnya kelihatan kuno dengan aksen merah sampai ke buku menunya. Banyak meja besar yang sudah direserved di sana, dan itu hampir setiap kali saya makan di sana terjadi, menandakan restoran ini populer sebagai restoran keluarga di Bandung.
All in all, Queen bagai sang ratu yang bahagia bertemu dengan sanak saudaranya yang kembali.
Menu yang dipesan: ayam nanking, tahu kuah spesial, Ikan Kakap Asam Manis, Cap Cay