Micwengeneral B

JourneyByW juga mendapat mentaiko sushi dari AEON di AEON Mall cabang Sentul, sama saja enaknya dengan cabang AEON BSD.

Saya melakukan pula kunjungan ke Bumi Sampireun yang terletak di Vimala Hills, Megamendung, Bogor.

Pertama, waktu ke sana cuaca sedang hujan. Melihat restorannya, Bumi Sampireun memang cantik dengan latar khas dataran tinggi Bogor dan bangunan - bangunan tradisional, ya, cantik sekali mirip dengan resor. Namun karena hujan, saya jadi agak terbatas dalam mengeksplorasi area Bumi Sampireun ini.

Karena hujan pula, bahaya tersembunyi juga mengintai tempat ini. Berjalan di dalam restoran menjadi sangat licin, ya, fragile. Ketika turun tangga, saya bahkan sempat terpeleset jatuh.

Untungnya, di sana waktu hujan disediakan payung. Karena ke toilet saja bahkan cukup jauh dari ruangan utama restoran, apalagi naik turun tangga (sampai saya jatuh tersebut), sehingga diperlukan sekali payung mereka.

Beralih dari suasana restorannya, bagaimana hidangannya? Saya mendapat gurame, udang bakar, empal, soto, tahu gejrot, dan yang lain.

Guramenya mengesankan. Tanpa dicampur apa - apa, saya merasakan guramenya sudah wangi, renyah, dan lembut di dalam. Empalnya pun manis, demikian pula sotonya yang gurih.

Hanya udang bakarnya yang kurang begitu enak, dan tahu gejrotnya yang juga agak asam. Selebihnya hidangannya so fine, banyak pula. Termasuk sekotengnya.

Barulah harganya yang menjadi kekurangan Bumi Sampireun. Guramenya 109 ribu, udangnya 99 ribu, gepuknya 116 ribu per 4 unit, belum termasuk biaya tambahan 15.5 persen, dan ada rounding bill, pula.

Terakhir, Bumi Sampireun ini juga belum mendukung reservasi online Chope maupun Eatigo. Padahal di zaman sekarang yang serba teknologi, ya, online, ini tentu bermanfaat.

Mungkin, saat ini Bumi Sampireun lebih menekankan pada suasananya yang cantik. Memang cantik, tempatnya, areanya.

Waktu libur kemarin, saya sempat main ke Cimory Mountain View juga yang terletak di jalur Bogor - Puncak. Tempatnya, selain asri dan terdapat taman bermain, kalau menjelang malam, juga berubah menjadi semacam pendingin ruangan alami.

Betul, adem. Namun, tidak untuk camilannya.

Diluar iga hotplate gulainya yang wangi dan gurih gulai/kari, hidangannya yang lain mengecewakan. Bahkan, sotonya cenderung aneh. Minuman susunya juga lebih enak Greenfields.

Harganya pun mahal untuk kategori Bogor dan Puncak, iganya 67 ribu, sotonya 92 ribu untuk 2 mangkuk, totalnya hampir 400 ribu dengan pajak & servis yang juga cukup tinggi untuk kelasnya, 17.7 persen. Untungnya tidak ada rounding bill.

Kelemahan lainnya, reservasi online Chope juga tidak kompatibel, restoran juga tampak kurang ramah penyandang disabilitas karena banyaknya anak tangga.

Terlepas dari kekurangannya, Cimory Mountain View ini memang ‘jual’ pemandangan. Dan, terdapat tempat belanja di dalamnya. Saya yakin produk yang ditawarkan di tempat belanjanya tersebut berasal dari grup Cimory sendiri.

Walaupun produknya milik sendiri, produknya tetap belum bisa menyamai produk pemandangannya itu.

IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk

Dunkin Donuts di Sukasari, Bogor, kebetulan saya masuki, sekalian beli Asinan Gedung Dalam. Duh, donatnya kayak gula dalam gula; saya coba luar donatnya sudah manis, dalamnya ada filling manis juga. Bahkan yang rasa kopinya saja juga manis. Padahal donatnya lumayan sudah empuk.

Tempatnya ramai. Di sana lagi promo buy 5 get 1, atau buy 9 get 3, lumayan buat berbagi di lebaran. Satunya 9 ribu belum pajak.

Kemarin dibawakan orang tua Lapis Bogor Sangkuriang, dari Bogor. Kuenya cerita orang tua saya ditambah talas. Menurut saya kuenya lumayan saja, lumayan wangi lah.
Namun, saya tidak begitu mengerti mengapa diatasnya dihiasi keju parut tambahan. Mungkin lebih cocok meises cokelat.
IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk

Cimory Riverside pernah saya kunjungi juga, dia kalau kita ngarah ke Puncak nanti disebelah kanan.
Makanan disini biasa saja. Susunya yang menurut saya lebih enak dari Momo Milk Bogor pun sebetulnya sekarang masih belum bisa melampaui susunya Greenfields.
Tempatnyalah yang agak gila. Banyak seat, ada yang terbuka viewnya langsung di pinggir sungainya (sesuai namanya, riverside hehehe).
Oh ya, kita juga bisa foto - foto langsung di pinggir sungai, jadi mesti turun tangga dulu kesana. Namun, jangan turun ke pinggir sungai diatas jam 6an, mulai banyak serangga waktu saya kesana jam segitu.
Sayang sungainya juga agak kurang terawat. All in all, areanya lebih cocok dibangun resor ketimbang Cimory itu sendiri berkat viewnya.
IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk