Lidwi Kurniawan

Café yang mungil ini akan dengan mudah anda lewati saat berkendara melalui jalan veteran. Papan namanya sangat kecil menempel di samping pintu masuknya yang bisa dibilang kecil juga. Walaupun mungil dan gampang terlewat, café ini luar biasa. Bisa dibilang ini salah satu café 'hidden gem' di Jakarta.
Ruangan café ini tidak terlalu besar, total ada 3 meja yang berbentuk unik dan 1 meja Panjang biasa. Tetapi entah kenapa interior café ini terasa sangat homie dan sangat membuat betah untuk duduk berlama-lama. Suasana seperti ini sangat cocok untuk menyelesaikan pekerjaan atau sekedar hangout dengan teman.
Saat memesan minuman anda akan disambut dengan ramah oleh barista yang enak diajak ngobrol. Atas saran dari barista ini saya memesan 2 minuman yang tidak akan anda temukan di café lain.

1. Polar bear. Minuman ini terlihat seperti milk tea biasa, tapi ternyata bukan milk tea biasa. Teh yang digunakan diseduh menggunakan Teknik rahasia, sehingga saat anda minum meninggalkan sensasi dingin di mulut.

2. Grizzly. Ini minuman yang menurut saya juara dan membuat saya mind blowing. Minuman ini benar-benar mirip dengan beer, tapi ini bukan beer dan tidak ada alkohol. Minuman ini sebenarnya cold brew coffee yang menggunakan Teknik khusus, sehingga menghasilkan rasa yang mirip dengan beer.
Bagi yang lapar, café ini sebenarnya menyediakan rice bowl untuk mengusir rasa lapar. Sayangnya saya tidak sempat untuk mencoba makanan tersebut karena sudah terlanjur kenyang. Dalam kesempatn yang lain saya akan mencoba makanan di café ini dan akan saya update review saya.
Selain interior dan minuman yang enak, di café ini disediakan banyak bacaan, board game, wifi yang cukup kencang dan stop kontak listrik yang cukup banyak.

Dari kejauhan tampaknya seperti bengkel motor karena banyak sekali motor yg parkir di depan kedai bakmi ini dan papan namanya yg bisa dibilang kecil. Saat masuk disambut dengan ramah oleh penjualnya yg menanyakan mau porsi besar atau kecil. Saya pun memilih untuk memakan porsi kecil.
Akhirnya bakmi yg ditunggu datang, tampilannya sangat menarik dengan toping babi kecap dan chasio. Rasa bakminya menurut saya standard bakmi Singkawang. Babi kecapnya empuk, gurih, dan bumbunya sangat meresap ke dalam dagingnya. Chasionya menurut saya standard. Kuah yg diberikan agak sedikit hambar, tp setelah dimakan berbarengan dengan bakmi rasanya melengkapi rasa bakmi sehingga menjadi mantap.

Restoran fusion chinese dengan thailand dan Japanese yang tersembunyi di dalam mall Plaza Indonesia punya makanan yang enak dan suasana restoran yang bikin betah. Sebagai petunjuk restoran ini terletak di lantai 1 dekat lift depan la moda.
Saya memesan pork belly, pau pork, jasmine tea dan mochi banana untuk dessertnya. Pork bellynya luar biasa enak, kulitny sangat crispy tetapi daging dan lemak babinya tetap lembut. Rasa pork belly nya sangat pas apabila dimakan dengan sambal yang disajikan. Porsinya cukup untuk dimakan oleh 2 orang.
Pau pork saya agak kurang menikmati, bukan karena tidak enak tapi karena mereka menggunakan mustard untuk sausnya. Kebetulan saya kurang suka mustard.
Mochi banana rasanya sangat pas, tidak terlalu manis dan pisangnya sangat berasa. Sayang isinya hanya 3 pcs, sehingga tidak cocok untuk sharing.

Eatboss adalah resto yang menurut saya mempunyai suasana cozy untuk hangout bersama pasangan ataupun teman. Ditambah lagi di lantai 2 nya terdapat karaoke yang tempatnya juga cozy.
Restoran ini mempunyai menu yang sangat menarik. Dari cita rasa lokal seperti nasi goreng woku, ayam penyet, roti bakar, aneka sate sampai ke makanan internasional seperti pizza, burger dan aneka pasta.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba beberapa menu makanan:

1. Beef burger. Dagingnya lembut, saos yg digunakan sangat pas sesuai dengan rasa dagingnya yang gurih.

2. Sate campur. Ini adalah menu rekomendasi dari pelayan di restoran ini. 1 porsi sate ini terdiri dari 12 tusuk sate yang punya 6 rasa berbeda. Sate yang pertama adalah sate sambal matah. Rasa satenya biasa saja, tetapi apabila dimakan dengan sambal matah rasanya sangat enak. Sate berikutnya adalah sate rica-rica. Menurut saya rasanya cuma pedas asin saja, kurang berasa rasa khas rica-rica nya. Sate yang ketiga adalah sate woku, yang menurut saya sate yang terenak karena terasa sekali bumbu wokunya. Sate keempat adalah sate Maranggi Rasanya menurut saya biasa saja apabila dimakan langsung. Tetapi apabila dimakan dengan sambal kecap jadi terasa enak. Berikutnya adalah sate baso yang menurut saya biasa saja. Dan yang terakhir adalah sate taichan yang menurut saya aneh, karena tidak ada sambal khas yang biasa ada di sate taichan.

3. Roti bakar 4 rasa. Rasanya terdiri dari coklat, keju, strawberry, dan kacang. Rasanya seperti roti-roti bakar pada umumnya.

4. Nasi goreng kencur. Nasi goreng ini cukup enak dan rasa kencurnya sangat pas. Sehingga tidak terasa seperti makan nasi dicampur jamu. Aroma kencurnya pun tidak terlalu tajam.
Untuk ukuran porsi di restoran ini cukup besar, 1 porsi bisa dibagi untuk 2 orang. Karena ukuran porsi yang besar ini, untuk harga bisa dibilang cukup murah apabila dibandingkan dengan restoran sejenis.

Kafe yang sepi ini terletak di daerah patal senayan yang bisa dibilang cukup ramai. Menurut pelayan yang melayani saya, ownernya kurang melakukan promosi kafenya sehingga tidak banyak orang tahu kafe ini.
Suasana kafe ini cukup nyaman dan tenang, walaupun terletak di pinggir jalan yang cukup ramai. Suasana seperti ini sangat nyaman untuk dipakai bekerja ditambah lagi tersedianya stop kontak yang cukup banyak dan internet yang cepat.
Perut lapar jangan khawatir, kafe ini mempunyai makanan yang menurut saya enak. Memang harganya bisa dibilang cukup Mahal. Tetapi untuk harga minumannya bisa dibilang cukup murah.