Dulu pas awal2 saya penasaran juga sama lady alice tea room soalnya masih jarang ada yang served high tea disini. Saya coba cake sama tea nya. Cakenya lumayan enak actually, tapi adonannya kurang konsisten dan terlalu rapuh, jadi waktu mau dipotong gampang banget patah2nya. Tehnya ya standar sih. Menurut saya perlu ditingkatkan lagi kualitasnya karena sebenernya buat tempatnya uda lumayan lucu.
Waktu itu kesini sama teman2 karena penasaran sama indomie yang cabenya melimpah. Lokasinya ada di antara perumahan, deket indomaret. Saya waktu itu pesan cabe yang paling dikit, 5-10 cabe. Bukan cabe bulet2 ya, mereka udah tumbuk gitu, jadi entah itu sebenarnya berapa cabe. Saya makan sih lumayan kepedesan, tapi gak sampai kebal. Buat saya pedesnya cukup nantang, tapi masih di bawah batas keterlaluan, jadi kalau nanti saya kesini, saya pasti pesan yang pedesnya kaya gini lagi, gak berani nambah, takutnya malah ga bs rasain makanannya :) indomienya standar, mereka kasih pilihan mau tambah kornet, telur, dsb. Kalau mampir kesini boleh dicoba mie goreng dan kuahnya, menurut saya sih lebih kerasa pedes kalau pesan mie gorengnya karena cabenya gak kecampur di kuah.
Haus2 kami beli ice tea 2 tang. Murah meriah sih, cuma ya rasanya juga agak agak gimana gitu ya. Saya pesan milk tea, bawahnya mereka kaya kasih sejenis bubble2 gitu cuma kualitasnya gak bagus, agak asam malah. Teh dan susunya standar, ya kaya teh pakai pakai susu kental manis biasa.
Locale24 implied popular concept of food truck into their interior. Blue truck, with quite oldish theme colored the room. One of the restaurants which serve till late and got some coffee and alcohol too for drinks.
I ordered their fish and chips. Their fish was quite tender, tasty, and cooked well. Their skin has enough crisp and their potato were tasty. Their cream was delicious as well. Not bad at all.
Dulu pas Lady Alice masuk lippo, saya sempet nyobain Scones & pastrynya. Yah standard saja sih, pastrynya not bad tapi qualitynya juga bukan yang impressive. Lady Alice ini menurut saya harus ditingkatkan lagi standard makanannya ya. Disini juga tempatnya agak kecil, jadi kalau makan ya di luar.
Ragusa, salah satu restoran yang jualan es krim yang cukup populer dan selalu ramai pengunjung. Ambiencenya cukup lumayan otentik, banyak dekorasi dan furniture tempoe doeloe. Untuk pelayanan sih sangat kurang. Omnya sangat tidak ramah, dan cuma memberi kertas untuk kita tulis pesanannya apa. Untuk rasa sih lumayan. Esnya cukup halus, rasanya okay, es krim vanillanya so-so.
Saya kira red velvetnya akan gak enak or too airy, tapi ternyata kuenya lumayan thick dan rasanya juga not bad, manisnya pas, kacangnya melimpah di luar, overal quite satisfied :))