Rati Sanjaya

Bosen sama mie instant yang dibeli di tendaan? Kayaknya bisa nih nyoba budae jjigae ala Jjang. Tapi berhubung udah jauh-jauh ke Senopati, sekalian kita pesan topokki dan pat bing soo (yang nggak kefoto dan buat gw tidak berkesan untuk diulas)

Pesanan yang pertama kali datang adalah topokki yang manis (nggak request untuk ga pedes sih, tapi mungkin kalo mau pedas bisa ditambah bubuk cabe).

Setelah menunggu cukup lama, satu kuali berisi bumbu, aneka sosis, ham, rice cake, daun bawang, dan sawi putih datang untuk direbus di meja kami yang relatif sempit. Pas mendidih, waitressnya memasukkan mie instan lalu diolah sampai nyaris jadi. Nyaris? Iya, soale gw tetiba minta ditambahin keju di mie dan topoki gw. Rasanya menurut gw mirip In**mie Kaldu Ayam dikasih sambel cap Jemp*l yang banyak. Ga gitu pedes,, tapi gw sempet keselek pas lagi menghirup kuahnya, baru rasa pedesnya sampe ke hidung.

Kita dikasih apron untuk makan budae jjigae ini. Sangat berguna untuk orang yang nggak mau bajunya kena kuah.

Pelayanannya ekstra ramah dan nggak segan untuk bercanda sama pelanggan.  Sang waiter kayaknya udah biasa diminta fotoin, jadi sebelum kita bilang "Oke Mas, makasih," dengan senang hati akan difotoin lagi. Sayangnya, teh tawarnya cuma bisa refill 1x. 

Lupakan lemak sebentar, gw jatuh cinta sama bbq chickennya. Dagingnya lembut dan rasanya meresap sampe ke tulang  walaupun dalemnya masih agak pink, tapi nggak terasa mentah. Di atas ayamnya diletakkan sesuatu *entah apa* yang cocok sama dagingnya.

Menu lain yang kita coba ada beef brisket dan brisket sandwich. Jujur aja untuk beef brisketnya agak bau bensin untuk gw. Salah satu teman gw berasumsi mungkin bau minyak tanahnya untuk nyalain tungku, jadi aromanya ke mana-mana. Ya... mari anggap aja vitamin BBM yah~

Gw suka rasa makaroni yang dihidangkan bareng sama brisket walaupun pada bilang rasanya hambar. Mungkin karena bumbu bbq-nya kuat, begitu ketemu yang kurang bumbu rasanya seimbang~ Kentangnya juga mantap, lembut dan nggak berminyak.

Point lebih untuk Holy Smokes, FREE FLOW BEVERAGE, GUYS! WOOOHOOO! Dan tersedia peminjaman tongsis untuk kamu yang lupa bawa~

Walaupun gw ga kuat minum kafein, tapi dengan gagah berani gw sharing latte dengan teman gw. Latte art-nya cantik, tapi pas pesanan kami kok agak menguji imajinasi ya? "It should be swan," kata si-teman-berbagi-latte.

Rasa lattenya enak untuk gw. Creamy, tapi nggak ninggalin jejak di lidah. Menurut gw pas dengan harganya :3

Konsepnya cozy dan cocok untuk ngopi cantik sambil baca-baca novel import, tapi tempatnya terlalu sesak kalo menurut gw.