Bakmie Pau Pau

Tahun kemarin saya sudah pernah ke sini. Berhubung kangen mie chili oil, akhirnya saya revisit lagi dengan harapan sudah imprpve dari segi pelayanan.

Dari segi pelayanan maupun waktu penyajian memang sudah improve dibanding tahun lalu. Sekarang seating areanya juga ditambah, jadi bisa duduk di dalam ruko dan pakai kipas.

Tempatnya cukup bersih, peralatan makan ditaruh di dalam kotak plastik. Cuma pas saya datang, meja saya ada noda chili oil bekas pelanggan sebelumnya dan baru dilap pas pesanan saya sudah diantar.

Menu yang dicoba :

1. Bakmie Singapore Chili Oil (Rp. 23.000)

Coba menu yang ini karena menurut beberapa review rasanya enak. Level pedasnya bisa dipilih, jadi saya pilih level 1.

Saya tim kuah pisah, jadi saya sengaja makan kuahnya terlebih dulu. Sayangnya, rasa kuahnya cenderung hambar. Hanya ada easa potongan daun bawang. Rasa kuahnya sendiri hampir tidak ada rasanya. Padahal tahun lalu rasanya enak.

Rasa bumbu chili oilnya memang enak dan tetap konsisten seperti dulu. Ayam cincangnya pun tidak kalah enak. Potongan cukup besar dan rasanya gurih bawang putih meski dimakan begitu saja.

Kripik kulit pangsitnya renyah dan sayur segar. Sayangnya, tekstur mie lebarnya terlalu firm buat saya. Ketika digigt masih terasa keras dan undercooked.

Karena teksturnya, butuh perjuangan ekstra buat digigit. Seandainya direbus sedikit lebih lama dan jadi lebih matang, bakal sungguhan enak.

2. Bakso Goreng (Rp. 6.000)

Ketika saya coba tahu lalu, teksturnya memang tidak meaty dan bisa dimaklumi karena tergolong murah.

Namun teksturnya renyah, bukan alot. Saat itu bakso goreng baru digoreng saat dipesan. Sedangkan sekarang bakso gorengnya malahan alot.

Karena teksturnya cenderung kenyal bertepung, jadinya keras karena sudah dingin. Jadi saya akhirnya terpaksa aduk pakai bumbu chili oil di bakmi.
.
.
Overall, tempat ini memang sudah improve dari aspek pelayanan. Tahun lalu, penyajian makanan lebih dari 15 menit dan mama saya ditagih payment duluan padahal customer lain ditagih sesudah makan.

That's why saya baru mau revisit sesudah 1 tahun karena staffnya yang bermasalah + reaksi owner yang tidak defensif (review Google Map saya dibalas).

Namun sayangnya justru sekarang malah rasa makanannya yang menurun. Padahal harganya sangat affordable sebenarnya.

Bakmi ini sempet viral tapi baru sempet coba nih dan ternyata masih rame aja loh, waiting list tapi ga terlalu lama si nunggunya, aku coba:
BAKMIE AYAM CHILI OIL LEVEL 1
tipe mienya yang kecil bulat kriting, level 1 nya udah lumayan berasa pedesnya, warnanya juga cukup merah pas diaduk, chili oilnya tipe yang ga terlalu dominan rasa ebinya, okelah buat harganya yang masih affordable, kuahnya juga oke.
BAKSO GORENG
bakso gorengnya luarnya garing, buat harga 5 ribu okelah

Dalam perburuan mencari bakmie yang authentic dan halal. Ketemu rekomendasi bakmie pau pau, kayanya cukup ramah di kantong dan layak dicoba.

Mutusin buat mesen beberapa menu yang cukup penting di dunia perbakmian.

1. Bakmie ori bakso (23k)
Bakmie ini dari tampilan simple dan selayaknya bakmie chinese pada umumnya. Sebelum nyobain yang kita bayangin adalah bakmie yang rasanya gurih walau tanpa banyak racikan bahkan dengan kuah yang sedikit. Ternyata bener rasanya polosan aja udah enak, kuahnya sih gue saranin sedikit aja, karena dia disajiin terpisah, jadi tuangin sesuai selera deh.

2. Bakmie chili oil bakso (26k)

Iseng aja nyoba bakmie yang kayanya lagi hits dimana-mana, yaitu varian chili oil. Jujur sebenernya gua gk terlalu suka makanan yang minyaknya banyak bgt gitu, tp karena penasaran yaa dicoba lah. Untuk bakmie ini ada level 1-3, karena gua suka pedas, cobalah pesen level 2. Ternyata minyaknya lumayan banyak setelah diaduk, dan menurut guesih gak terlalu pedes yaa. Mungkin gue kayanya akan lebih suka level 1 aja ditambah sambel yang tersedia di meja kayanya. Karena level 2 ini bikin tambah berminyak sih. Overall tp masih bisa gue terima, dengan gk terlalu banyak makan kuahnya ajasih. Untuk tekstur bakso hampir kelupaan gue review, menurut gua sih baksonya padat dan berasa daging yaa bukan banyak tepung gitu. Tp kayanya direbus lebih lama kayanya bakal lebih enak deh, karena gue suka yang lembek gitu teksturnya.

3. Pangsit rebus isi 5 (15k)
Buat pangsit rebus sih lembut banget ini, dan isianya tuh mirip isian dimsum which is enak menurut gue. Dan dia kan dikuahin polos gitu, kayanya kalo ditambah kecap asin, sambel, lada udh enak sih buat digadoin. Buat harga, porsi, dan rasa worth it banget sih

4. Siomay dimsum (5k/pcs)
Untuk siomaynya enak, full daging gurih. Ini sih gue suka rasanya, walaupun dihidangkan polosan, tapi ttp udah enak rasanya tanpa saos apapun. Ini bisa jadi alternatif cemilan buat nunggu atau setelah makan sih. Nggak spesial secara varian, tp rasanya enak koo.

5. Bakso goreng (5k)
Bakso gorengnya itu dia harga porsiannya cuma kayak satu bakso gede dibelah 2 ya. Jadi jangan ekspektasi akan banyak. Tp kalo soal rasa, dia bakso yang gk kekeringan sih, jadi gk keras alot, masih enak buat digigit. Tp bukan salah satu favorit gue, jadi mungkin gue gakan pesen lagi kalo kesana, karena emg bukan selera aja.

Overall ini makanan simple yang enak apalagi buat kalian yang gak mau overload tp tetep worth it harga dan rasanya. Varian bakmienya juga lengkap sesuai selera dari ori, chili oil, sampai singapore. Boleh lah jadi alternatif daripada makan bakmie gm yang harganya lumayan.

Berkunjung ke kedai bakmi yang satu ini karena nemu postingna di Tiktok. Lokasinya sendiri ada di belokan sebelum Gramedia Gajah Mada, tepat bersebelahan dengan Nyambal Rampai Geh.

Tempatnya sendiri sederhana, hanya ada beberapa meja di depan rumah namun bersih. Tempat ini juga baru buka beberapa minggu dan harga menunya cukup terjangkau.

Semua menu yang dijual di sini hanya bakmi. Untuk bakminya ada 2 opsi; bakmi original dan chili oil.

Sayangnya, sepertinya pelayanan di sini perlu perbaikan. Jadi saya ke sini berdua mama saya. Nah, mama saya dateng duluan terus saya nyusul. Tapi saya emang udah WA buat dipesenin dulu.

Kata mama saya, dia disuruh bayar dulu pesenan dia. Akhirnya dia infoin kalau dia nunggu saya, terus akhirnya langsung bayar. Kalau SOP sih dimaklumi, masalahnya meja sebelah baru bayar sesudah selesai makan.

Yang saya beneran perhatiin, waktu penyajian makanan lama. Saat saya datang, hanya ada 2 meja termasuk meja saya. Tamu di meja sebelah udah makan pas saya datang. Jadi harusnya cuma masak pesanan saya.

Namun semua pesanan saya keluar dalam waktu lebih dari 10 menit. Harusnya kedai bakmi tidak selama ini penyajiannya.

Saya mencoba :

1. Bakmie Chili Special (IDR 35k)

Ini pesanan mama saya. Isinya ada kulit pangsit goreng, ayam, siomay, bakso sapi, pangsit dan bakso goreng.

Saya sendiri cuma ngicip siomaynya aja. Buat harga segini siomaynya termasuk murah. Ukurannya cukup besar dan masih kerasa dagingnya.

2. Bakmie Chili Pangsit (IDR 26k)

Seporsi berisi bakmi dengan 2 pangsit rebus. Saya suka banget sama rasa pangsit rebusnya. Kulitnya lembut, dagingnya banyak dan rasa bawang putihnya kerasa.

Tekstur mienya sendiri tipe yang agak firm. Saya prefer yang begini ketimbang terlalu soft.

Chili oilnya pas pedasnya buat saya. Namun rasanya dominan pedas, nggak terasa gurih. Beberapa chili oil yang saya makan terasa gurih (mungkin karena campur ebi), nggak sekedar pedas.

Ada juga bakmi chili oil yang rasanya gurih sekaligus sedikit pedas.

Namun pangsit gorenfnya renyah dan kuahnya pun enak. Sayurnya juga segar.

3. Bakso Goreng (Rp. 5.000)

Bakso gorengnya renyah dan cukup besar. Sangat murah dan untuk harga segini termasuk sangat oke.

Nggak rasional kalau expect bakso gorengnya meaty karena memang sangat murah.