Coffee Kulture

Kali ini saya mencoba daerah baru bernama pluit. Lumayan bisa ngelewatin waduk yang sudah berubah 180 derajat. Di sana saya mampir di restoran Coffee Kulture. Tempatnya ok dan menjanjikan buat anak - anak muda yang ingin sekedar nongkrong. Di sana saya memesan Chiken Black Pepper Whit Rice. Saya si asal mesan, sudah kepalang tanggung perut kelaparan. Saat menunya disajikan, saya teringat akan menu yang pernah saya coba di restoran senopati. Menunya jelas berbeda, hanya saja chiken / ayam yang tersaji itu terlihat sama. Untuk menghindari kenangan buruk tersebut, saya mencoba nasinya yang ternyata bukan nasi putih kosongan, melainkan nasi yang dicampur dengan bumbu - bumbu racikan si restoran tersebut. Untuk nasinya si cukup menghibur tapi kurang dari kata biasa. Setelah nasinya habis, saya mulai mencoba makan satu persatu chiken yang disajikan. Benar saja, baru sekali gigit, nafsu makan saya perlahan hilang. Berhubung harganya lumayan dan juga kebutuhan hidup, saya mencoba makan chiken yang saya pesan sehingga chiken tersebut habis bersamaan dengan hilangnya nafsu makan saya. Betul saja, pas jalan pulang, saya masih bisa merasakan ketidak senangan saya terhadap makanan tersebut.

Coffee Kulture merupakan tempat coffee shop menarik yang ada di daerah Jakarta Utara. Di sini mereka menjual menu-menu breakfast seperti dim sum, dumpling, french fries, dll. Dan yang tidak kekurangan juga adalah coffee nya. Cappucino coffee di sini terbilang cukup enak, dan taste side dish nya seperti french fries cukup enak untuk dimakan bersama kopi yang mereka sajikan. Suasana tempatnya nyaman dan tenang. Cocok bagi kalian yang mau hang out atao bertugas kerjaan disini.

Coffe Kulture baru buka bulan ini dan sudah ramai dikunjungi. Tempatnya tidak terlalu besar, seperti coffee shop pada umumnya. Di dalamnya ada bagian sofa, smoking room dan non-smoking. Interior di restaurant ini standard, hanya saja ada ukiran-ukiran dari kapur yang menarik perhatian. Kali ini saya pesan cukup banyak, yaitu nachos, green tea latte, dan salted egg pao. Tapi yang menurut saya paling enak di sini adalah salted gg pao nya karena bakpaonya lembut dan tidak keras. Isinya pus masih panas dan telur asinnya banyak sekali sampai meluber. Harganya pun juga termasuk murah. Untuk green latte nya, mereka membuat latte art yang lucu dan kreatif. Tapi untuk saya rasanya masih agak pahit di mulut.

Tempat asik buat ngopi-ngopi sama temen-temen karena emang spesialnya diminumannya. Tempatnya standard buat ukuran cafe-cafe gitu, gak gitu luas banget tapi suasananya cozy terus dekorasi wallpapernya bagus buat difoto. Saya penasaran sama Coffee Kulture itu karena liat foto Piggy Paonya yang lucu. Jadi saya pesen dimsum, Green Spicy Chicken Rice sama minumnya Hot Green Latte yang bisa request gambarnya dan Kitkat Greentea Blended. Paonya super enak, terus green spicy chicken ricenya pedes banget bikin nagih! Worth to try!  

Ga nyangka bisa nemu tempat ini di daerah Pluit. Dari depannya biasa aja sih, tempatnya seperti ruko yang didesain sedikit saja. Saat masuk kedalam, ada banyak papan-papan dengan tulisan kapur serta hiasan-hiasan kayu. Desainnya cukup simple dengan kursi sofa dan meja pendek coffee table untuk orang-orang yang suka ngopi.
Disini jual macam-macam jenis makanan dari Asian, Italian, Western, snack, dimsum, segala macam deh. Yang menarik perhatian saya adalah dimsumnya karena dibentuk seperti babi. Imut sekali dimsum ini. Sayangnya hanya imut didepan tapi rasanya agak kering dan biasa saja. Kopinya sendiri sih standard, tidak ada yang bisa diceritakan secara menarik.