Uda tau nasi hongko ini sih cuma baru cobain sekarang karena lagi pengen makan pork. Pilihan menu nya ga terlalu banyak sih dan kelihatan lumayan menarik terus bikin penasaran pengen cobain rasanya. Jadi aku cobain Nasi Babi Goreng Sambal Matah dan pesen extra babi asap. Ternyata langsung di masukin dan tadi nya pikir extra nya kelupaan. Terus uda extra aja porsi nya agak kecil, ga kebayang sih kalo ga nambah extra. Cuma emang harganya cukup murah lha untuk daging pork ya. Untuk rasa biasa aja, yang babi asap nya wangi dan babi goreng nya kurang crispy. Tapi ya uda lha, anggap saja sesuai harga nya.
Place : - Price : 7/10 Taste : 5/10 Service : -
Overall sih biasa aja, mungkin kembali ke selera masing2 ya. Untuk sambel matah nya lumayan enak sih. Porsi dan harga nya pun sesuai. Kalo penasaran pengen cobain ya boleh juga kok.
Tanggal kunjungan: 20 Oktober 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000
Makan malam di sini kadang suka bingung mau yang mana, karena sepanjang jalan menyajikan makanan khas kalimantan dan rata’ isinya nasi campur / bakmi. Kesini pun gak sengaja karena tempat yang tadinya mau dituju tutup, akhirnya menyusuri jalan krendang sampai agak dalam dan menemukan tempat ini yang cukup eye catching dengan dominasi warna putih dan ruangannya ber-AC. Tempatnya gak terlalu besar tapi ada 2 lantai, bagian atasnya bisa duduk lesehan. 1. Nasi Campur Komplit Sebenarnya gak tau bedanya yang komplit dan gak, kita pesan yang ini supaya bisa cobain versi lengkapnya. Pas datang ternyata daging merahnya udah sold out jadi diganti dengan babi panggang. Porsinya sendiri lumayan banyak dagingnya, ada babi panggang, babi manis, ayam dan telur. Paling suka dengan daging babi panggangnya, empuk dan garing bagian atasnya. Babi manisnya juga enak, gurih manis dan empuk. Ayamnya standar rasanya, agak hambar menurut aku. Sayang pas kesini gak ada minyak babi gorengnya, jadi kurang puas makannya :( untuk kuahnya sendiri mereka ada kuah kental dan kuah soup (dari sari angkak) 2. Songsui Daging Songsui ini makanan khas dari Pulau Bangka, yang isinya daging + jeroan babi dengan kuah bening plus kerupuk kulit. Cobain ini karena udah lama gak makan songsui dan pengen yang hangat’, aku pesan yang daging jadi isinya cuma daging babi cincang dengan kerupuk kulit. Soupnya sendiri light dan segar. Daging babinya juga empuk dan lembut, cobain pakai jeruk nipis dan sambal kecap asin, rasanya jadi lebih segar karena ada sentuhan rasa asamnyaÂ
Tanggal kunjungan: 18 Juni 2019 Harga per orang: < Rp. 50.000
Kedai Nasi Hongko merupakan salah satu kedai nasi campur khas Kalimantan yang belum lama buka di Jembatan Lima jika dibandingkan kompetitornya.
Meskipun demikian, rasa, harga maupun kuantitas daging pada nasi campur nya cukup bersaing dibandingkan kompetitor yang sudah lama buka di kawasan yang sama.
Harga seporsi nasi campur 48k dengan topping berupa babi merah, babi panggang, ayam panggang dan cu yu cha (minyak babi) serta terdapat bawang putih goreng yang gurih, saus sambal, saus cabe terasi berwarna coklat, saus kental dan sup dengan daun bawang dan sejenis daun yang memiliki cita rasa dan aroma yang cukup kuat.
Satu hal yang kusukai, nasi putih di sini cukup pulen dan sama sekali nggak keras. Kebetulan pernah beli nasi campur di kompetitor dan nasi nya cenderung pera dan keras sehingga mengurangi cita rasa secara keseluruhan menurutku.
Cu yu cha nya juga terasa renyah dan gurih dengan sedikit minyak yang masih tersisa di dalamnya serta sama sekali tidak alot walaupun potongan nya cukup besar. Bahkan tidak ada satupun bagian yang gosong.
Selain itu tidak ada satupun babi yang bau dan babi panggang maupun ayam panggang nya renyah. Sejujurnya jarang banget menemukan ayam panggang di nasi campur yang kulitnya tetap renyah dan rasa dagingnya pun nggak tawar.
Dan telurnya pun nggak berbau amis dan terasa manis karena direbus dengan kecap. Dimakan dengan bawang putih goreng yang disediakan jadi terasa semakin yummy.
Sayangnya, terdapat beberapa kekurangan dari nasi campur ini. Pertama, kuah kental nya terasa hambar. Seandainya lebih gurih akan terasa lebih enak menurutku.
Kedua, babi panggangnya terlalu renyah hingga alot. Seandainya hanya bagian kulitnya yang renyah namun dagingnya tetap terasa empuk akan lebih lezat.
Lalu juga ada daging babi berwarna kehitaman (mungkin charsiu madu?) yang sayangnya malah terasa alot dan terasa tawar, bukan manis seperti charsiu madu pada umumnya.
Overall, nasi campur di kedai ini masih cukup worth it untuk dicoba.
Tanggal kunjungan: 12 Mei 2019 Harga per orang: < Rp. 50.000