Penasaran sama kepala manyung dari kapan tau akhirnya kesampaian juga. Datang buat makan siang di hari rabu, sekitar jam 11.30 hanya ada beberapa pengunjung dan sesungguhnya meski datang pas jam makan siang tetap akan dapat duduk karena tempat duduk cukup banyak. Langsung pesan di depan, begitu masuk, pesan:
- Kepala ikan manyung kecil mungil: ini cukup besar dan bisa share ber-2, pilih kuah pedas dan memang pedas, rasanya smokey, mirip mangut.
- Sayur Krecek: minta piring kecil, ternyata sama staffnya dibuat perporsi akhirnya, bukan ramesan mungkin karena piring terpisah. Kreceknya enak, ada irisan labu juga, kuah tidak pedas.
- Bunga Pepaya: ini niatnya ramesan tapi entah kenapa jadi perporsi padahal ambil di piring yang ada nasinya, Bunga Pepaya-nya sangat pahit, saya pikir dia bisa masak dengan menghilangkan pahitnya.
- Cumi: enaaak, dagingnya besar-besar, empuk dan mudah ditelan karena dipotong kecil kecil, bumbu sedikit pedas.
- Bakwan Sayur: letoy, tidak crunchy, ukuran cukup besar tapi isian sayur pelit.
- Nasi Liwet: ini ambil sendiri, ditaruh di magiccom jadi masih hangat dan rasanya gurih.
- Es teh tawar: cocok buat makanan pedas pedas.
- ada 3 jenis sambal yang diambil, dan pedas banget, pecinta pedas wajib coba makan disini.
Pelayanan sigap dan cepat, area makan juga adem, jenis kursi macam macam, bisa buat makan beramai-ramai. Ada musholla dengan mukena, meski tidak bersih bersih banget, dan ada toilet yang cukup besar, tapi harus sedia tissue sendiri. Parkiran tidak begitu besar tapi ada tukang parkir yang bisa bantu jika area parkir penuh.