Little Ming

Little Ming ini share tempat sama Ming Dining, masih satu manajemen tapi beda konsep. Kalau Ming Dining untuk makanan chinese yang fancy dan classy, kalau Little Ming lebih casual dan cocok buat nongkrong.

Kesini cobain Char Ramien Tamago dan Mochaccino.
Mocha saya datengnya lama banget, ada kali setengah jam lebih, mana haus 
Untung lumayan enak, manis dari coklatnya pas, kopinya cukup terasa juga.

Char Ramien Tamago, yang katanya gabungan ramen dan lamien. Jauh dari ekspektasi sih. Teksturnya mirip spagheti karena pendek2, tapi juga kayak bakmi goreng. Rasanya sih lumayan enak, tapi buat seporsi "mi goreng" rada mahal. Karena baik ramen maupun la mien (yang sebenernya mah sama aja), harusnya ga pendek-pendek kayak gitu. 

Ada lagi nih yang cukup mengganggu, little things sih. Jadi kalau duduk di pinggir ada semacam sofa lebar yang ga bisa nyandar. Jarak antara meja dengan sofa tuh jauh banget, jadi ga bakal bisa makan dengan nyaman kalau piringnya ga diangkat. 

Little Ming ini letaknya bersebelahan dengan Ming Dining. Kalau Ming Dining lebih ke resto keluarga sedangkan Little Ming lebih ke personal sehingga porsinya juga ga terlalu besar.

Makanan di sini merupakan perpaduan dari Japanese dan Chinese food. Untuk waiternya cukup ramah sewaktu melayani saya.


Nori tempura edamame salsa
Menu ini merupakan nori yang digoreng tepung dan disajikan bersama dengan edamame yang sudah ditumbuk halus. Excited banget pas tahu ada menu ini tapi ternyata rasanya ga sesuai ekspektasi. Coating seperti buat pisang sale. Rasanya juga ga begitu savoury tapi masih okelah buat cemal cemil.

Sushi style
Menu ini merupakan varian dari ming fan. Jujur belum pernah tahu ming fan tuh kayak apa. Pas lihat pilihan ini dan tanya ke server katanya seperti sushi bentuknya dan aku pikir unik akhirnya pesan deh. Tapi pas datang berbeda dari bayangan di kepala. Tadinya aku pikir bakal sushi model nigiri ternyata malah mirip sushi roll yang udah dipotong-potong dan ditata per slice di piring. Di menu ini terdapat udang, lobak dan isian lainnya yang saya lupa. Menu ini disajikan bersama saus Bangkok yang sudah dituang ke sushinya. Menurut saya ga nyambung, rasanya jadi aneh sewaktu dimakan.

Zumi pao
Menu dessert berbentuk landak yang merupakan deep fry pao. Dari semua menu yang saya pesan, ini yang paling mendingan menurut saya. Disajikan bersama dengan ice cream vanilla yang enak. Landak paonya isi tausa dan manisnya pas. Favoritnya sih yah bentuk wortel karena kenyal teksturnya.

Matcha milkshake
Rasa matcha kurang berasa sih kalau buat saya. 

Yang lucu di sini malah lebih sering memutarkan lagu Korea. Harga sih agak pricey kalau melihat porsinya. Aku datang pas diskon 25% dan menurut aku ga begitu ngaruh walaupun sudab diskon.

Little Ming ini bisa dibilang merupakan kreasi gaulnya chinese food dari Ming Dining. Kita bisa duduk disini dan memesan makanan dari Ming Dining dan begitu juga sebaliknya, jadi lumayan fleksibel.

Tapi untuk hidangannya sendiri menurut saya disini biasa aja ya. Saya memesan Tori Sanbei Ming Fan & Papapao, sedangkan untuk minumnya saya memesan signature drinknya yaitu Caisim a la Ming.

[Tori Sanbei Ming Fan]
Hidangannya disajikan kayak di hotplate gitu dan untuk rasanya sih biasa aja ya. Bumbu yang disiram ke ayamnya rasanya agak manis dan kurang merata, jadi kalau tidak diaduk, rasanya kayak agak tawar di beberapa bagian.

[Papapao]
1 porsi bakpao yang terdiri dari bakpao telur asin, tausa, dan taro ini buat saya agak mengecewakan terutama untuk bakpao telur asinnya. Selain tidak meleleh bagian dalamnya, tekstur bakpaonya agak kering, jadi abis makan pasti tenggorokan rasanya agak seret deh.

[Caisim a la Ming]
Kalau yang ini sih mendingan ya, ga terlalu encer, ga terlalu pekat. Caisimnya agak berasa sih ketika diminum tapi ga bikin eneg.