Loteng Cikini

Terletak tepat diatas Kafe Tjikini, saya sempat mengira pintu masuk kafe ini adalah hiasan dari Kafe Tjikini. Maklum saja pintu masuk Loteng Cikini ini sangat kecil dan letaknya agak tersembunyi. Saya kira tempatnya sangat kecil dan sedikit maksa, ternyata begitu sampai diatas tempatnya cukup luas juga.

Suasana yang ditawarkan oleh kafe ini adalah suasana tua yang klasik dengan perpaduan interior yang sangat cantik. Meskipun ada sedikit nuansa horor dari ruangan yang dicat merah, saya betah duduk berlama-lama disini. Akhirnya pun kami memesan Pannacotta, Baba au Rum, Strawberry Punch, Nutella Iced Coffee, Milkshake Oreo, Ice Caffe Latter, Sunset, Ice Coffee dan Cappucino.

Saya tidak bisa berkomentar banyak mengenai minuman yang dipesan karena beberapa minuman yang dipesan adalah punya teman-teman dan saya tidak mencobanya. Namun untuk minuman yang saya pesan (Strawberry Punch) rasanya biasa saja untuk suatu minuman yang membutuhkan waktu sangat lama. Ya, minuman saya butuh waktu hampir setengah jam untuk keluar. Meskipun begitu minuman ini cukup menyegarkan, megingat cuaca hari itu sangat panas.


Pannacotta yang dipesan pun memiliki rasa manis yang pas. Pannacotta lembut dan enak apalagi dengan taburan apel/pir diatasnya yang memberikan sensasi makan yang kontras. Pannacotta yang lembut dipadukan dengan apel/pir yang renyah. Saya sangat suka!

Yang paling memikat hati saya adalah Baba au Rumnya. BENAR-BENAR LEZAT! Baba au Rum ini seperti sebuah beignet yanga diisi dengan rum custard dan dilengkapi dengan es krim vanila diatasnya. Saking enaknya makanan penutup yang satu ini, kami memutuskan untuk memesan lagi satu porsi Baba au Rum.