Meat Me Steak House & Butchery

Steak house yang satu ini tempatnya cukup besar, lokasinya persis seberangnya doppio coffee. Interiornya minimalis dengan dominasi kayu. Disini konsepnya steak house sekaligus butcher shop. Jadi selain menjual aneka macam steak, disini jugaar, menjual aneka daging, ada ikan, ayam, sapi. Nah steak yang kita pesan juga kita bisa pilih dari butcher shop atau sesuai dengan yang ada di buku menu. 
Semua dagingnya di display dengan sangat rapih banget dan dibungkus plastik, sehingga sangat menarik dilihatnya. Aku dan teman pesan beberapa menu disini, diantaranya :
- salmon shasimi : salmonnya fresh banget, potongannya juga rapih dan tebal 👍
- calamari : calamarinya enak sih garing luarnya dan cukup empuk, 1 porsi isinya banyak juga untuk sharing. Disajikan dengan sauce tartar.
- chicken bites : ayam diiris kecil-kecil dan digoreng tepung, enak juga tapi kurang empuk ya, satu porsi ini juga tidak terlalu banyak isinya, lebih banyakan isi calamari.
- rib eye : nah ini katanya bestnya disini, dagingnya bener-bener tebal, juicy dan tender banget, disajikan dengan fresh salad, mashed potato dan mushroom sauce.
- beef wagyu prime saussage : saussagenya disini home made jadi tekstur dalam saussagenya itu tidak halus, melainnya seperti daging cincang. Enak jiga sih tapi kurang special aja menurut aku, disajikan dengan sauce bbq dan french fries.
- australian steak frites : kalau menu yang ini sudah include ice tea, 180gr tender and juicy sliced beef with truffle fries, beefnya sudah diiris-iris, disajikan dengan sauce ala meat me yang asin gurih.
Overall disini enak juga, daging-dagingnya semua fresh, tempatnya juga cukup nyaman. Oh y jangan lupa kalau kalian transaksi disini minimal 500rb dapet free minyak goreng loh. Kalau 1jt berarti dapet free 2 botol, dan seterusnya. Kemarin itu kita ga dikasitau kalau dapat minyak, untungnya ada temen yang ingetin untuk minta free minyaknya.

Tempatnya spacious dengan interior yang simple, enak juga kalau makan di sini mejanya nga berdekatan jadi lebih ada privacynya. Sama seperti di beberapa meatshop and buchery yang ada steak housenya, di sini ada menu a la carte dan kita bisa langsung pilih dagingnya atau sausage yang didisplay. Kali ini saya pesan menu promo Steak Wagyu Top Sirloin 7+ (IDR 212.850 nett). Daging ini beratnya sekitar 200 gr, including fresh salad dengan pilihan side dish yang standar. Saya pilih  garlic mashed potato dan mushroom sauce. Tingkat kematangannya Medium. Steaknya enak dengan tingkat kematangan yang sempurna dengan warna pink di tengahnya. Beefnya Australian wagyu, empuk tapi bukan wagyu yang benar2 melted in your mouth, masih harus ada usaha ngunyah dikit sih. Overall tastenya boleh lah, karena mulai dari steak, salad, garlic mashed potato dan mushroom saucenya ok. Service kurang, soalnya mbaknya kayak males2an banget jawabnya… malah mbak di cashiernya yang produk knowledgenya lebih Ok dan lebih informatif.  

Tempat yang satu ini terletak di deretan jalan yang penuh sama restoran korea.
Cukup gampang diketemuin, karena salah satu yang paling noticable adalah parkirannya yang paling sepi dibanding sebelah-sebelahnya.

Nah, penasaran akhirnya cobain aja.
Pas masuk, suasananya ini lebih kaya supermarket dibanding sama restoran, karena langsung banyak rak rak jualan yang ada price tag sama menunya pun cuma sebatas wooden tag di atas meja, jadi ga ada menu pastinya.
Pas mau pesen, langsung disuruh pilih dagingnya yang udah berlabel di tempat dagingnya.

Aku cobain australian rib eye. Sejauh yang pernah aku cobain, australian rib eye itu harusnya rasanya not bad kalo dia fresh, walaupun emang masih kalah kalo dibandingin sama us beef yang harganya emang 2 kalinya.
Begitu tanya sama mas tukang dagingnya, dia pilihin dan ditanya apakah mau pake fries dan salad.

Nah, setelah nunggu dia grill steaknya, dateng juga steaknya, ga lama sih secara saya satu-satunya pengunjung di sana. Nah, dateng sepiring daging dengan porsi yang cukup besar plus kentang sama salad. Kentangnya cukup oke dengan crunchnya, saladnya juga salad biasa dengan saus thousand island. Dagingnya ? Dagingnya itu entah kurang fresh atau bagaimana, dia rasanya ada grenjel-grenjelnya pas dimakan, serasa daging frozen terus dipanggang yang agak pecah ditengahnya padahal itu ga frozen dan kalo liat dari hasil grillnya juga pas medium. Padahal, dengan harga yang demikian, aku bisa dapet daging yang enak banget di restoran steak sapi yang ga jauh dari sana.

Overall, aku cukup kecewa sih dengan dagingnya.

IG: spiceupyourpalette