Rasanda Kopi

    Aku menemukan kedai ini saat lagi melipir ke sekitaran Cibubur. Lagi nyari tempat nongkrong, ketemulah kafe ini. Saat itu sekitar jam 10an malam. Hanya ini tempat nongkrong yang buka, kala itu.
     Aku pesan lemon tea, karena banyak menunya sudah habis. Sejujurnya aku tidak terlalu suka tehnya sih. Rasanya terlalu asam. Kurang cocok untuk lidahku. Untungnya tempat ini bersih dan rapi, tidak bisa dibilang kafe yang buruk. Lokasinya juga tidak terlalu pinggir jalan sehingga suasananya pun nyaman.
     Overall, mungkin lemon tea memang bukan menu andalan mereka. Tapi dari segi tempat sebenarnya kafe ini cukup pantas dikunjungi .. Selamat mencoba! 

Sudah kedua kalinya ke Rasanda ini, untuk kali ini kesini niat sih mau minta Stamp digital dari pergikuliner. Ga terlalu berubah dari pertama kali kesini, hanya dari menunya yang ada sedikit perubahan harga & penambahan menu...

Kali ini coba order Avocado Rasanda & Tahu Garam Pedas,

- Avocado Rasanda, kopi susu + avocado sirup. Untuk flavour setelah diaduk pas banget semua falvournya dapet Manis Avocado - Pahit Espresso & Creamy Susunya bercampur sempurna. Enak jika es batunya belum cair sudah kita habiskan...

- Tahu Garam Pedas, Tahu Goreng dipotong kecil dengan topping potongan cabe rawit bawang & taburan garam. Tahu gorengnya renyah, ga terlalu tebal terigunya & ini kesukaan sih. Lebih enak disaat masih hangat kita nikmatin bersama dengan irisan cabe, jadi kriuk pedas asin jadi satu terasa...

Sebuah spot ngopi baru mengisi salah satu sudut Jalan Lafran Pane alias RTM, Kelapa Dua. Rasanda Kopi namanya. Konsepnya berupa kedai kopi sederhana yang dilengkapi oleh meja kursi minimalis bermaterial kayu. Latar dinding sepenuhnya dihias goresan cat yang diberi gambar pemandangan, motif serta kalimat kutipan. Meski ga begitu luas, tapi cukup untuk menampung sekitar 15 - 20 orang sekaligus.

Sore ini saya tergiur untuk mesen Gula Aren Rasanda (Rp.18.000,-) meski namanya cuma gula aren, tapi ini tuh es kopi susu kok, jadi bukan cuma gula aren doang. Teksturnya medium light, paduan rasa kopi, susu dan gulanya masih perlu diperbaiki supaya rasanya jadi lebih baik lagi. Karena menurut saya masih kurang lembut dan kurang menyatu padu.

Sebagai temen ngopi, saya pun memilih Peuyeum Balls (Rp.14.000,-) jadi tapenya diolah bersama tepung dan butter, dibentuk menjadi bola-bola yang diberi isian coklat, lalu digoreng dan ditaburi parutan keju serta meses yang melimpah. Rasanya manis, taburan topping yang royal membuat cemilan ini berasa cheezy. Saya suka sih, karena unik dan sangat jarang coffeeshop yang ngejadiin tape singkong sebagai menu cemilan...