Bakso, siapa yang gak mengenal penganan yang satu ini. Daging sapi olahan yang dibentuk menjadi bulat sebesar bola pingpong, lalu diberi kuah kaldu bening dan beberapa menu pelengkap lain seperti sayuran, mi, bawang goreng dan sambal. Seringkali kita menemukan jajanan ini dijajakan menggunakan gerobak keliling, namun kini beberapa tempat yang lebih masa kini dan higienis, telah menjadikan bakso sebagai menu utama. Salah satunya adalah Saboga.
Gerainya telah hadir dibeberapa titik di mal ibukota dan kebanyakan didalam area foodcourt. Seperti yang berada di Foodlouver, Sky Bridge, mal Grand Indonesia lantai 3, Saboga tampil begitu simple dan mungil. Dengan neon box bertuliskan nama Saboga dengan jenis font baru, resto penjual aneka bakso ini terlihat lebih fresh.
Dua menu saya coba kali ini, yaitu Saboga Campur dan Mie Bakso Campur. Saboga Campur (Rp.37.000,- including tax) merupakan semangkuk bakso campur yang terdiri dari baso gepeng, baso super, batagor jamur, fish ball, siomay mie dan sayuran selada. Tekstur baso gepengnya empuk, baso supernya renyah juga lembut, batagor jamurnya agak asam, fish ball-nya kenyal gurih dan siomay mie nya agak lembek karena terendam kuah. Rasa keseluruhannya cukup oke, segar, ringan dan gurih.
Mie Bakso Campur (Rp.33.000,- including tax) merupakan semangkuk bakso yang mirip dengan Saboga Campur, bedanya batagor jamur diganti dengan mie gulung dan baso bakwan. Untuk mie gulungnya biasa banget, agak lembek dan gak gurih, sedangkan baso bakwannya cukup oke dengan rasa gurih dan tekstur yang garing...