Tim Ho Wan

Akhirnya bisa cobain Tim Ho Wan juga krn penasaran banyak yg blg kalau dimsumnya enak. Disini saya pesan : 

-bbq pork bun : menu andalan THW yg menurut saya memang enak krn crustnya garing dan isinya pun banyak. 

-chee cheong fan udang : lumayan enak. Isi udangnya banyak,tebal dan empuk, dan wangi krn ad daun kucai(kayanya) 

-lo mai kai : kurang suka,agak aneh krn bumbunya warnanya coklat2 muda dan basah skali. 

-siomay udang dan daging babi : lagi2 isinya ga pelit dan udangnya juicy,memuaskan! 

-tim bakso sapi dgn kulit tahu : salah satu favorit! Bakso sapinya empukkk bahkan sampai membal,dan banyak pakai daun ketumbar,jadinya pas dimakan wangi dan rasanya nyebar di mulut. 

-lumpia isi putih telur : ga minyakan walaupun digoreng. Rasanya lumayan dan udangnya ga pelit 

-kue lobak goreng : terlalu benyek dan lobaknya pahit :/ lebih enak tmpt lain punya 

-bolu kukus : salah satu khasnya THW yg tnyata rasanya sprti kue apem yg biasa dimakan dgn parutan kelapa tp yg ini lebih benyek,kurang suka juga si 

-homemade ice barley : ga terlalu kental dan ga terlalu manis ,rasanya standar. 

Belum perna coba THW di negara2 lain sih jd ga bisa bandingin,krn bnyk jg yg bilang THW di Indo ga seenak THW negara lainnya. Kalau menurut saya si enak2 aj krn baru prtama kali cobain juga,tp macam makanannya sedikit. Pelayanannya juga cepat dan ramah walaupun lagi hectic

Saya dan teman mencoba dim sum yang katanya populer banget. Pas ke sana saya dan teman rada heran juga dengan restoran tersebut. Lebih mirip suasana makan di food court daripada restoran. Tidak ada kesan mewah ketika masuk ke area restoran Tim Ho Wan. Ada tempat duduk yang lebih mirip bangku pula. 

Untuk makanan, tidak ada yang mengecewakan. Semua rasanya enak. Untuk baked bun yang isinya daging B2, rotinya empuuuk sekali. Tidak perlu buru-buru dihabiskan pun masih terasa enak dimakan. Begitu juga dengan Steamed egg cake. Lembut banget deh dan tidak bikin eneg. Untuk makanan lain, saya sarankan lebih baik dimakan secepatnya selagi panas.

Menu makanan yang habis saat itu adalah Garlic Fried Fish skin so kalau sedang ke sana coba pesan yang satu ini.

Untuk service dari waitress biasa saja sih menurut saya. Saya mencoba menanyakan apakah ada wifi. Waitress yang pertama mengatakan tidak ada. Waitress yang kedua saya tanyakan, memberi informasi kalau wifi sedang ada gangguan. 

Teh bisa refill alias free flow. Tapi mereka kurang sigap mengisi gelas minuman pengunjung yang sudah kosong alias harus dipanggil terlebih dahulu. Apalagi kalau pengunjung sedang ramai. Kami beruntung dapat tempat duduk di pojok yang bisa bersandar setelah kekenyangan. Dan penerangannya bagus untuk foto-foto. 

Nama Tim Ho Wan udah terkenal banget di luar negeri, terutama di Hong Kong, karena restoran ini dapat penghargaaan 1 star Michelin untuk menu Big 4 Heavenly Kings-nya.

Gimana untuk resto-nya yang di Jakarta? Dari tempat sih sama aja seperti di negara asalnya. Konsep-nya depot / kedai makan gitu. Bukan luxury restoran. Kapasitas resto cukup besar. Lebih besar dari cabang-nya yang pertama di PIK.

Pelayanan sih biasa aja, namun kecepatan cukup baik. Makanan cukup cepat tersaji setelah diorder.

Presentasi cukup menarik. Kalo dari segi rasa, BBQ Pork Bun yang jadi juaranya. 5 star buat bakpaunya. Crunchy & sweet di luar, tapi tasteful buat BBQ Pork-nya. Kombinasi yang sangat pas.

Kue lobak goreng-nya juga enak, dengan minced pork di dalamnya.

Overall it was worth dining here. Cukup sesuai dengan harga yang dibayarkan (karena ga bisa dibilang murah).

Suka dengan ragam olahan pork dan dimsum? Tim ho wan dengan label Michelin Star menawarkan ragam dimsum berkualiatas premium, bersanding dengan aneka olahan pork. Pada siang, gerai kedua mereka ini rame banget, bahkan tak jarang sampai ngantri.

Jagoan mereka adalah Bakpao isi daging babi bersama dengan saus BBQ. Buat teman" muslim, Gak perlu khawatir, mereka juga menyiapkan ragam hidangan halal seperti seafood mie.