Woven Coffee ini posisinya tidak jauh dari terminal Kampung Melayu. Tidak seberapa besar, tapi lengkap ada area non-smoking dan smoking. Salah satu area smoking ada di dalam ruangan juga, tapi no worries termasuk buat saya yang tak suka asap rokok, karena dengan area non-smoking dipisah oleh pintu kaca.
Selain es kopi susu dalam kemasan, minuman kopi lain diracik dengan teknik manual. Jadi agak lama menunggu hot americano terhidang di meja. Bukan hanya karena peracikannya manual tapi karena kopi pesanan saya sempat tumpah, akibat baristanya dikagetkan oleh temannya. Agak sebal karena harus menunggu sekitar 20 menitan untuk secangkir kopi saat suasana tidak ramai, tapi di sisi lain auto ingin menertawakan juga sih.
Untungnya americano paslah dengan selera saya, agak pekat tapi tidak berat. Oh ya saya juga icip donat kampungnya, enak! Donatnya terhidang panas, dengan bagian luar yang renyah dan dalam yang lembut, paling benar langsung disantap. Selain donat, ada beberapa jenis camilan lain di sini.
Tanggal kunjungan: 12 April 2019 Harga per orang: < Rp. 50.000
Ini kafe terjauh ya kayaknya yang aku datengin. Haha canda deng....iya karena emang lokasinya cukup jauh, dan berada di jalan besar nih. Trus disini semuanya masih pake alat-alat yg bisa dibilang manual mungkin ya. Temoatnya memang tidak begitu besar tapi cukup lah untuk menampung. Tapi anehnyaa smoking room justru lebih adem dibandinkan dengan smoking room, jadi agak terbalik. Padahal posisinya pas aku kesana itu bisa dibilang sudah sore, tp berasa juga agak pengap.
Trus disini juga menyediakan open bar, yang mana kita bisa buat kopi disini. Pelayanannya cukup ramah. Tapi disini es kopi susu Ena nya pakai kemasan botol yg ukurannya lumayan mini. Jadi kita merekomendasikan lebih baik pesen cappucino, latte, dll deh biar bener2 merasakan rasa kopinya.
Tanggal kunjungan: 20 Maret 2019 Harga per orang: < Rp. 50.000
Hallooo Coffee Lovers 😁 Tempat kopi yang sudah kita incar lama tapi baru kesampean untuk kita datengin, namanya Woven Coffee. Lokasinya ada di Jalan Raya Jatinegara hmmm pokoknya lurusan Rumah Sakit Premier Jatinegara. Tempatnya terbagi dua, smoking area dan non smoking area. Tapi tenang aja, ruangannya dipisah ko. Jadi aman buat kalian yang ga merokok 😉
Pas kita lagi kesini dan kebetulan lagi ada salah satu dari owner-nya. Sharing banyak hal dengan owner-nya tentang kopi dan jatuhlah pada pertanyaan, kenapa namanya Woven Coffee? Jadi ternyata salah satu dari owner-nya itu terjun di dunia tekstil, jadi jatuhnya pada pilihan nama Woven yaitu Tenun atau Anyaman 😀 Salah satu keunikan dari cafe ini adalah karna mereka Open Bar di hari Sabtu dan Minggu. Jadi kita bisa coba untuk bikin kopi sendiri dan di bimbing dengan barista mereka. Btw, mereka pakai manual brew lhooo 🤩
Lanjut kita bahas tentang menunya. Berhubung baru makan siang, jadi kita hanya pesan kopinya saja. Kita pesan Hot Cappuccino (30k) dan Es Kopiena (20k) + Ice Cube (1k). Untuk penyajiannya ga terlalu lama ko meskipun mereka pakai manual brew. Beginilah penilaian menurut kita berdua yuuuhhuuu 💃🏻💃🏻
1. Hot Cappuccino (30k)
Aroma kopinya sangat pekat daan rasanya pun enak hmmm 😋 Kopinya sesuai banget dengan selera kita, akan lebih nikmat kalau menikmatinya tanpa gula. Ini recommended 😍
2. Es Kopiena (20k)
Jujur aja, awalnya agak pesimis karna mereka kopi susunya di sajikan pada botol plastik yang sudah di kulkas. Tapi ternyata, kopinya ga kalah enak dengan cappuccino-nya hmmm 😋 Manisnya pas, kopinya berasa ko meskipun sedikiiittt terasa creamy. Recommended 😍
Secara keseluruhan, kita suka banget untuk santai dan ngopi disini. Tempatnya asik, kopinya enak dan barista maupun owner-ya ramah banget ☺ Pengen balik lagi kesini untuk bikin kopi sendiri haha karna waktu itu lagi cape banget badan, jadi pas di tawarin kita tunda dulu 😁
Sekian review dari kita berdua dan semoga bisa merekomendasikan kalian semua foodie. Terimakasih foodies kece dan salam perut buncit 🤗😎😍
Menu yang dipesan: Hot Cappuccino, Es Kopiena
Tanggal kunjungan: 02 Maret 2019 Harga per orang: < Rp. 50.000