San Jung dengan motonya the real Korean BBQ.
Layaknya restoran Korea pada umumnya, San Jung menjual menu bakar, kuah (sup) dan pat bing su (es kacang merah)
Sebagai appetizer, disediakan beberapa menu yang semuanya mentah. salad mentah sudah biasa, tapi apa jadinya kalau rajungan nya juga mentah.
Hanya bermodalkan bumbu berwarna merah, ternyata rajungannya dalam kondisi mentah. Baru kali ini saya menemukan side dish di restoran Korea yang menyajikan rajungan mentah.
Yang suka mencoba makanan unik dan baru disarankan mencobanya
Berkali kali makan di resto Korea, tak ketinggalan memesan doenjangjigae dan syamgoepsal
lain halnya kalau Doenjangjigae itu dari sari ikan dan kepiting, disini kuahnya berisikan daging sapi.
Untuk syamgoepsalnya bisa dibakar di meja kita sendiri ataupun dibakar di meja terpisah.
Karena saya menghindari bau asap, daging pun dibakar oleh pramusaji di meja terpisah. Sayangnya bumbu dagingnya tidak terlalu meresap kedalam daging sehingga hanya rasa original daging babinya saja yang terasa. Pasti kalau bumbunya lebih meresap akan lebih enak tentunya. Agak sedikit kecewa karena kurang sesuai dengan mottonya yang mengedepankan BBQ nya
Tak kurang saya pun memesan dolsot bibimbab. Pada dasarnya bimbimbab yang disajikan sama dengan restoran-restoran Korea lainnya, untuk sausnya pun bisa bebas di tambah sendiri, sesuai dengan selera.
Melengkapi santap siang saya saat itu, saya pun memesan pat bing su. Es kacang merah yang disajikan dalam gelas lebar dengan urutan es serut, pasta kacang merah dan atasnya dihiasi beragam potongan buah seperti semangka dan nanas. kalo menurut saya sih kaya rujak ya.Setiap restoran Korea di Indonesia nampaknya memiliki definisi tersendiri dalam menyajikan pat bing su ini.
Selamat mencoba
!