Review Pelanggan untuk Gumati Cafe

Sundanese resto yang super gede banget dan langsung menatap gunung salak selagi makan.
Menu goreng/bakarnya banyak bgt ada cumi, daging, paru, sate-sate usus/kulit, ada ayam kampung, ayam boiler mini. Sayur mayur juga banyak dari tumis-tumis sampe ke sup/sayur asem. Gausah khawatir soal lalapan, semunya tersedia banyak dan free refiil untuk lalapan/sambal. Ada 3 jenis sambal, mangga, terasi dan kecombrang. Disini juga ada coffee shop di depannya. Model restonya self service, jd ambil yg kalian mau dan bayar.

Kami pesan:
- 2 nasi putih (nasinya pulen dan porsinya besar)
- cumi asin tumis (baby cumi dg bumbu tumis oriental yg gurih dan empuk)
- ayam goreng boiler (ayamnya empuk dan bumbunya cukup meresap)
- sate paru goreng (paru nya empuk bgt dan lembut ga ada alot sama sekali ditambah ada kremesan)
- tempe goreng (tempe nya potongannya cukup besar)
- cah toge (togenya fresh dan setengah matang, jujur kurang suka sih)
- sambal mangga & sambal kecombrang (rasa kecombrangnya seger dan nikmat, tingkat pedesnya waw bgt terutama yg sambal mangga ya)

Semua makanannya masih terbilang affordable dan porsinya cukup untuk berdua, tapi saya menemukan helaian rambut di sayur lalapan dan bingung dg cara self service nya. Pelanggan tidak disediakan nampan dari awal, jd harus minta dulu.
Nampan untuk pesanan lauk, tidak dialasi apapun jd terasa kurang bersih, setelah nampan lauk diambil pun. Kami ga dikasih nampan baru untuk bawa sekaligus sayur, lalapan dllnya. Jadi harus minta nampan baru lg😭😭 which is REPOT BANGET BOLAK BALIK MINTA 😭😭😭