Saya datang kemari atas rekomendasi teman dan beberapa food blogger yang katanya murah dan 11-12 dengan y*sh*n*ya. Saya pun memesan Teriyaki Chicken Mayo Bowl (IDR 29K) karena cukup menggiurkan gambarnya. Porsinya cukup besar, tapi isinya lebih banyak nasi dan sayurannya. Sementara potongan daging ayamnya tidak terlalu banyak, padahal cukup enak menurut saya. Dan yang mengecewakan adalah telurnya yang berantakan, tidak sesuai dengan ekspektasi saya yang dapat memberikan penampilan yang cantik untuk difoto.
Hong Kong Cafe memang cukup terkenal sebagai restoran yang menyuguhkan masakan oriental khas Hongkong dengan sentuhan western. Sekitar 3 tahun yang lalu, saya pernah mencicipi beberapa menu mereka di cabangnya yang berada di kawasan Sarinah. Restorannya sendiri memang jauh lebih besar yang di Sarinah daripada disini. Tak heran kalau disana sering dijadikan tempat untuk perayaan ulang tahun.
Kali itu saya datang bersama dengan beberapa teman saya. Saya memesan HKC Special Baked Rice (55K) yang merupakan salah satu menu favorit disini. Namun, pesanan saya dan teman-teman lainnya cukup lama datangnya. Padahal saat itu restoran tidak sedang dalam keadaan terlalu ramai. Masih banyak meja yang kosong.
Saat pesanan saya tiba, tampak sebuah piring yang cukup besar dipenuhi oleh Baked Rice nya. Namun yang terlihat hanyalah lelehan keju dan beberapa iris tomat yang menutupi semua nasi beserta isinya yang lain. Dari baunya juga cukup menggugah selera. Ternyata, isian di bagian dalamnya cukup banyak. Ada potongan daging ayam, udang dan cumi yang cukup banyak dan besar-besar. Saya sangat menikmati setiap kunyahannya. Nasinya pas, tidak kelembekan. Rasanya pun sangat gurih dan lezat. Saya pun makan hingga bersih tak tersisakan sedikitpun.
Diberi nama Martabak Ganteng kemungkinan besar karena yang membuat adalah pemiliknya sendiri, terdiri dari para pria yang masih muda dan masih mahasiswa, bukan mas-mas seperti biasanya. Biar kekinian :P
Selain menggunakan topping-topping umum seperti coklat, kacang, dan keju, martabak ini juga menggunakan topping-topping yang sedang ngetren saat ini, seperti ovomaltine, nutella, toblerone, oreo, dan kitkat green tea. Untuk adonannya sendiri ada original, green tea, taro dan dark chocolate. Dan untuk olesannya ada wysman dan baileys. Harganya bervariasi dan dihitung per jenis yang kita pilih. Di samping itu, mereka juga memberikan beberapa menu dengan variasi pilihan yang favorit.
Saya memilih menu Mat-Cheese (95K), dimana adonannya berupa green tea lalu diberi topping kitkat green tea dan keju. Kitkat green tea yang diberikan cukup banyak, tapi jauh lebih banyak kejunya. Jadi porsi antara kitkat dan kejunya agak kurang seimbang. Setelah itu diberi susu kental manis yang cukup banyak.
Saat dimakan, tekstur bagian dalam martabaknya terasa agak kering walaupun luarnya sangat berminyak. Selain itu, kitkat green tea nya pun kurang berasa. Untuk porsi martabaknya cukup besar, bisa dimakan ber-6 dimana seorang makan 2-3 potong.
Tempatnya sendiri hanya menggunakan lapangan parkir sebuah pertokoan. Beberapa bangku disediakan bagi yang menunggu dan mau langsung makan martabak disana. Tapi, tempatnya agak berbau sampah dan cukup banyak nyamuknya.