@yussaqali

Sizzle, seperti namanya, kafe ini menyediakan makanan dengan konsep hot plate. Beberapa main menu yang saya ingat berupa Spaghetti, Rice, dan Chicken Wings. Semua disajikan dalam hot plate. Yang unik adalah menu Spaghettinya ada fusion dengan bumbu masakan Indonesia, yaitu Spaghetti Sambal Mattah. Namun, waktu itu saya hanya pesan es krim dan Spaghetti Mozarella Sausage karena ngidam banget yang creamy-creamy.

Untuk spaghettinya waktu itu kurang "Al Dente" jadi masih agak keras dikit gitu. Saus mozarellanya so creamy dan enak banget! Ditambah topping sosis, jagung manis, dan jamur kancing jadi makin lengkap. 

Untuk es krimnya sendiri yaa standard es krim biasa aja sih. Cuman, penampilannya menarik karena disajikan dalam cup dan diberi cone di atasnya. Saya juga pesan ice cream waffle. Untuk wafflenya enak sebagai makanan penutup. Adonannya agak tebel rasanya waktu itu dan nggak terlalu manis.

Kalau kesini enaknya itu abis pulang kerja, capek, kenyangin perut dulu dengan suasana lantai dua yang bisa melihat lalu lalang mobil. Atau kalau mau indoor juga boleh.

Markobar cabang kedua di Surabaya ini berbentuk kontainer dan bertempat di depan Indomaret G-Walk Citraland. Cocok untuk take away sih, karena emang ngga ada tempat untuk di makan langsung.Mungkin ada, punya Indomaret tapi ya gitu kan gak nyaman kan? hehe

Sejujurnya saya nggak terlalu suka martabak manis atau terang bulan ini. Tapi adonan disini beda, nggak terlalu eneg. Adonannya itu lembut, nggak terlalu tebel, dan nggak oily. Martabak manis disini disajikan dalam 8 rasa sehingga enak buat dimakan rame-rame. Ohya, adonan martabak ini juga memang dibuat nggak terlalu manis, karena 8 topping nya sudah manis-manis.

Yang paling top menurut saya adalah martabak keringnya, yang secara bentuknya sebenernya kayak crepes. Tapi mahal aja sih yang ini, mending aku beli crepes.

Overall, beli disini buat makan rame-rame yaa. Jangan sendirian, nanti gigi sakit.

Saya berlangganan batagor ini sejak 6 tahun yang lalu. Kalo boleh bilang, batagor ini kayak batagor kaget gitu. Pas uda dibungkus di plastik, dimakan kita gatau isi batagornya apaan. Tepung batagornya crispy nyess langsung nyatu sama isiannya.

Namun sayangnya, dalam beberapa waktu ini sepertinya kualitas rasa batagor agak menurun. Sangat beda sekali.

Meski begitu, saya tetap suka makan batagor ini. Ohya siap2 antre yaa kalo mau beli batagor ini 😅😅😅

Kesan pertama ke Belly Buddy adalah ini masuknya gimana ya. Karena pas kamu masuk, cuma disuguhi lift doang dan gak ada yang jagain. Nah, otomatis bingung dong ya selanjutnya gimana.

Saya mengapresiasi view cafe ini karena berkonsep rooftop dan instagramable. Meski ga ada view yang bisa dilihat sih. Dan dibuat nuansa seperti taman di rooftop. Belly buddy sendiri memiliki 2 area, yakni indoor dan outdoor. Tapi pas kesini indoornya AC nya gak dingin coy! Ohya kalau malam (kebetulan aku sabtu malam kesini) ada live musicnya, so excited sih asik!

Next, aku review in masakannya ya. Disini masakannya menurut aku ngga ada spesialnya. Rasanya standar, bahkan menurutku bumbunya berlebihan. Kayak kalo asin itu asinnya banget, manis itu manisny banget, blackpapernya juga terlalu sengak. Dan prahnya Fettucine nya setengah mateng. Tapi untuk ayam pari-prinya juara sih. Daging ayamny empuk banget, cuma ya sekali lagi bumbunya yng minus. Untuk makanan disini nggak sesuai ekspektasi lah.

Kalau minumannya yaa seperti cafe-cafe lainny lah. Saya memesan Blue Ocean Mojito, seger rasanya untuk diminum di sore hari.

Untuk harga, minumannya terlalu pricey. Sedangkan makananny saya bilang masih oke. Bayangin aja air minera bisa harganya 10rb belum pajak. Kalau es teh 7rb. Kalau makanan sih range nya sekitar 20-70rb an kalo ga salah.

Lalu untuk pelayanannya kurang cepet ya, sampe kayk ada pelayan yang kelupaan akhirnya tanya lagi ke customernya apa aja yang dipesen.

Jadi, kesimpulannya adalah cafe ini bisa masuk wishlist kamu buat yang suka nongkrong rame2, suasana oke, dan cari kenyang. Ohya, disini jg jual minuman keras.

Kesan pertama adalah sangat ramai sekali. Tempatnya panas karena hanya ada kipas. Parkirannya susah, terutama untuk mobil, aplagi waktu ramai.

Untuk suasana, kedai bakso ini selayknya kedai bakso tradisional saja. Tidak terlalu nyaman untuk berlama-lama. Dine in/take away dan go out.

Untuk rasa, entah lidah saya yang lagi bermasalah atau bagaimana. Rasa dari bakso ini saat saya datang biasa saja. Hambar, kurang bumbu dan kurang asin. Namun, kata teman saya yang bebarengan makan bilang "enak kok".

Waktu itu saya memesan 1 porsi bakso campur yang terdiri dari 4 pentol halus dan 2 pentol kasar serta 1 goreng. Harga seporsinya adalah 15ribu. Untuk minumannya mahal sekai, satu es teh saja 5ribu. Better bawa air mineral sendiri dari rumah.

Ohya, sepertinya kalau malam hari akan ditemani hiburan live music yang cukup membawa suasana.

Lisa's Kitchen merupakan restaurant yang dikelola oleh Hotel Ayola La Lisa Surabaya. Kata pekerja disini, banyak orang yang nggak tau kalo Lisa's Restaurant ini sebenernya dibuka untuk umum (bukan hanya untuk tamu hotel). So, buat kalian yang penasaran restoran ini bisa langsung datang ya.

Oke, back to the topic, saya akan me review rasa masakan buffet waktu saya kesini ya. Buffet disini setiap harinya bisa berbeda, tergantung menu apa yang akan dimasak oleh chef disini. Jadi, kita tidak tahu apa saja menu yang tersedia di hari tertentu.

Untuk rasanya sendiri, waktu itu buffet yang tersedia adalah ayam lada hitam, ayam saus asam manis, cap cay , mie jagung (bihun), dan ada pecel yang beragam sayurannya, dan lain-lain. Nah, rasa untuk buffetnya disini itu menurut aku pas dan nendang, ayam lada hitamnya bener-bener kerasa, saus asam manisnya juga asem-asem dan manisnya kerasa. Pecelnya pun disediakan bahan-bahan yang sangat beragam, mulai dari sayur sampai tahu dan tempe. Sedangkan suasana restorannya sendiri, biasa saja ya, nggak tematik atau didesain sedemikian rupa. Ya, seperti restoran pada umumnya saja.

Selain menu buffet, ada juga menu ala carte yang patut dicoba. Ada ayam kecombrang, nasi goreng gila, nasi bakar, sop buntut. Nah gaes, sop buntutnya ini bener-bener terbaik disini, rasanya light dan gak terlalu berlemak, rempahnya kerasa. Lalu untuk snack ada fried cassava yang bener-bener beda rasanya karena teknik masaknya keren (lupa gimana, kemaren dijelasin sih sama chefnya), fried peuyeum (kayak pisang aroma, tapi isinya peyeum alias tape), martabak, tahu cabe garam.