Maya

Goodkoep ini coffee shop unik yang berada di antara deretan usaha printing dan sejenisnya. Unik krn di sekitar sini cukup jarang resto yg cukup decent. Kalau ke sini biasanya saya cm buat ngopi2 atau ngemil2. Akhir2 ini setiap kali ke sana saya suka memesan Goodkoep latte, yaitu thai tea yang di tambahkan espresso. Rasanya ya kombinasi antara manisnya thai tea latte dan pahitnya espresso. Tapi bagi saya penggemar kopi, agak kurang berasa kopinya jad biasanya saya minta tambahan extra shot hanya seharga 3rb. Untuk minumannya sendiri berkisar di harga 20-30rb. Untuk cemilannua saya suka poffertjes, makanan yg agak jarang ditemukan kecuali di resto2 ala belanda spt ini. Untuk tempatnya sendiri goodkoep tidak terlalu besar, tapi tetap ok untuk duduk ngobrol2z

Biasanya tmpt ngopi2 yg enak tuh jarang ada di mall, krn kebnyakan coffee shop di mall itu cm dua merek yg terkenal bgt yg warna hijau dan coklat itu, yg rasa kopinya kurang berasa (buat saya kayak fastfoodnya kopi). Tapi buat Monolog ini pengecualian, ini tmpt ngopi yang enak di mall, both coffee and ambience tempatnya oke banget. Untuk coffee favorit saya jarang yg aneh2 sih biasanya std caffe latte atau cappucino. Krn klo yg uda tmbh flavour2 itu biasanya jadi manis dan gak berasa lagi kopinya. Coffee di monolog ini enak, ga terlalu asam, tapi tetep nendang coffee nya. Pas bayar juga saya perhatiin harga coffee nya masi sebanding malah lebih murah sedikit di banding merk kopi yg terkenal itu, tapi dengan kualitas yg jauh lbh ok. Suasananya tempatnya juga enak, enak buat duduk lama dan ngobrol2 sambil ngopi tentunya..

Cranky crab ini lokasinya bersebelahan dengan resto seafood Samudera rasa, sepertinya pemiliknya sama karena tempatnya nyambung satu sama lain dan kita bs memesan menu dr resto samudera juga. Tetapi cranky crab nya sendiri memang lebih di peruntukan untuk anak muda dari segi desain tempat dan menu makanan. Sayangnya pas saya ke sini, kepitingnya lagi ga available. Jadi saya memesan mix bag 1 seharga 110rb yg isinya mix seafood, kerang hijau, udang, cray, clams, sausage, jagung dan kentang. Bumbu nya sendiri ada tiga macam, asian addict, lemon pepper junkie dan garlic madness. Saya memilih rasa asian addict sesuai rekomendasi waiternya, rasanya dominan ke asin dengan tmbhan rasa garlic tp tidak terlalu tajam. Selain itu saya memesan gyutandonnya yg terkenal dari Melbourne Kitchen. Untuk gyutandon nya dagingnya empuk dan banyak, level pedas jg bs di sesuaikan. Untuk minuman saya coba Flying beer (39rb) nya yaitu bintang radler yang di campur dengan rasa kiwi dan lemon. Overall untuk makanan saya lbh suka gyutandon nya drpd mix bag seafoodnya. Tempatnya sendiri ok untuk hang out, dan saya prefer untuk datang di siang hari karena lokasinya yang penuh dengan kaca dengan view keluar sehingga dapat cahaya terang untuk foto2 makanan: :)

Akhirnya ada tempat dessert baru di daerah Jakarta utara yang minim tempat hangout yang decent :) Kamo kuma ini terletak di ruko2 blkg hotel Holiday Inn / Food Centrum Sunter.
Dessert di sini ada bubble dessert yang lagi nge trend setahun terakhir ini, ada juga cake2 dari Creme Cakery. Karena lapar saya justru langsung mencoba untuk entree nya yaitu spicy pork bowl dan chicken curry karage bowl. Harga kedua nya hanya 35rb rupiah, isi daging nya pun cukup banyak. Untuk spicy pork bowl, bumbu nya agak mirip bumbu bimbimbap korea, untuk curry karage ya ya std sperti curry pd umumnya, keduanya di lengkapi dengan sunny side up egg dan pangsit goreng. Rasanya enak di banding harganya yg reasonable sekali di bandinh tempat2 resto/cafe lain yang kebnykan overprice. Selain kedua menu entree tadi saya jg memesan desser kuma bowl number 5 yang isinya paling komplit dengan bubble, egg puding, ice cream, nata decoco dll dengan shaved ice dan tmbhan susu di shaved ice nya. Untuk cake saya tidak coba karena cake yang saya mau kebetulan sudah sold out. Selain cake dan dessert, bnyk juga menu salty snack nya, recommended untuk yang mau hang out santai sambil mengisi perut..

Tiap kali ke MOI saya biasa mampir ke breadlife ini, bukan untuk beli roti, tapi untuk beli softcream nya. Ada tiga rasa, greentea, vanilla atau mixed. Favorit saya greentea aja. Setaun saya gak semua cabang breadlife menjual si softcream ini. Singkat aja, softcreamnya itu enak dan harganya cm 5rb ajaa! Wajib di coba, Slruppp.

Union Deli baru buka sekitar sminggu di Grand Indonesia, di dlm Central dept store. Jadi access gampangnya masuk dr Central Dept terus turun sampai ke lantai ground nya. Tempatnya tidak terlalu besar krn konsepnya hanya Deli. Untuk menu yang saya pesan tetap the most favourite Red Velvet. Selain the usual red velvet, di sini juga ada red velvet pie yang kata mas nya belum ada di Union cabang lain. Bedanya dengan red velvet biasa, based nya lbh crunchy. Saya belum mencoba ini karena merasa porsi nya lbh kecil di banding red velvet yang biasa, tingginya hanya setengahnya. Selain red velvet saya juga mencoba the Old Fashion Chocolate Cake, chocolate cake yang moist di lapisi dengan topping melted chocolate, enak ringan dan tidak bikin eneg. Seperti Union2 lainya, saya puas dengan cake2 di sini. 

Lokasi Open Door agak tersembunyi di depan lobby royal medit apartment, di seberang mall CP. Jadi kita harus ke gate parkiran apartment royal medit itu terlebih dahulu baru bs melihat posisi tempat resto ini. Saya ke sini di hari minggu agak sore dan tempatnya gak rame, jadi cozy and comfy banget buat duduk makan dan ngobrol2. Di bagian menunya qda bagian all day brunch, membuat saya tertarik untuk mencicipi biarpun sudah lewat jam brunch. Untuk makanan saya coba both savoury and dessertnya. untuk yg savoury saya coba sausages egg skillet, campuran antara potongan sosis dan telur stgh matang yg bisa di aduk bersama bumbu tomat nya shingga jd matang, lalu di makan bersama roti yg sudah di toast. Enaak, agak asam dan sedikit pedas kombinasi antara bumbu tomat dan cabai. Untuk dessert saya coba strawberry orange marmalde, yaitu french toast dengan toping vanilla ice cream, almond, plus potongan buah strawberry dan jeruk. Saya kira tadinya rasanya akan biasa saja typical regular french toast, tp ternyata french toastnya sendiri berbeda dengan roti bakar biasa, ini agak tebal dan chewy di tghnya, rasanya juga enak, porsinya pun cukup besar untuk di share berdua-tiga org. Good food plus nice and comfy place to spend a lazy sunday afternoon!

Biasa resto korea itu identik dengan harganya yg mahal. Dan so far Chung Gi Wa ini termasuk salah satu resto yg paling affordable yg pernah saya coba. Untuk rasa pun tetap ok biarpun harganya gak semahal resto lainnya. Menu wajib yang biasa saya pesan itu sam gyup sal (pork belly), jab chae (bihun kenyal ala korea), dan bulgogi. Cara makan daging nya paling enak mnrt saya di bungkus dengan sayur seladanya yg fresh dengan bumbu yang disediakan, ada 3 macam, sejenis minyak, lada garam, dan sambal yang tidak pedas. Porsinya sendiri cukup besar untuk di share dengan teman2. Setelah selesai makan kita akan di kasi free minuman penutup, biasanya saya pilih es kopi, segerr.