Darsehsri

Kalau hafal dengan area pandu bantar jati, pasti tau banget kalau ini dulunya cafe yang katanya suka dijadikan tempat ngumpulnya komedian.
Sekarang disulap jadi coffee shop, berwarna putih dengan banyak meja dan kursi.

Selain menu kopi, menjual juga cemilan praktis buat nemenin ngopi. Saya pesan es kopi susu tepi dan sistagor. Es kopi cukup enak, bold dan creamy meskipun isiannya ngga full. Sistagornya juga enak, renyah dan saus cocolannya royal.

Teman pilih cireng rujak, enak, renyah banget dan sambel cocolannya pedas. Untuk minum pilih ginger tea, hangat tapi aroma jahenya kurang nendang.

Dari segi tempat, stallo eataly ini cukup asyik buat bersantai. Seating area semi outdoornya bergaya vintage yang kebetulan memang satu area dengan hunian bergaya kolonial. Stallo eataly juga gabung dengan west au yang menjual steak. Staffnya ramah tapi ngga standby dekat meja pengunjung jadi sebaiknya masuk ke meja kasir dan langsung order biar ngga tambah lama.

Pesan beberapa menu makanan, overall dari segi harga cukup terjangkau tapi untuk rasa beberapa menu perlu improvement.

Saya suka Aussie Tongue (37k) disini, rasa sesuai harga, meskipun saladnya kurang nyambung karena pakai jelly, tapi lidah dan mashed potatonya cukup oke.

Meat Mushroom Pasta (21k) too milky, pastanya lembut, potongan mushroomnya banyak dan ada beef patty yang cukup enak buat sidedishnya.

Set 7 (Complete Pizza + Meat Sandwich + iced tea) 47k, kalau ini paket super hemat, meat sandwichnya pakai beef patty yang sama dengan pasta, ditambahi mayonaise, onion dan selada. Sementara pizzanya, lebih menyerupai roti manis diberi topping, sebetulnya untuk toppingnya cukup enak tapi doughnya lengket dan mengembang.

Kedai kopi pinggir jalan yang cukup aesthetic, meskipun cuma melayani takeaway saja, tapi ramai jadi incaran buat foto. Berwarna putih dengan logo hurruf sunda, katuhu berarti kanan, mungkin kalau menuju coffee shop ini datang dari arah mcd lodaya, letaknya ada di kanan jalan.

Es Kopi Susu Katuhu dan Strawberry Shortcake jadi pilihan saya dan teman. Kopi susunya cukup creamy, enak. Bagi yang suka minuman non kopi, bisa coba strawberry shortcake yang segar dan creamy, unik.

Ardhita cabang kedua ini beda manajemen dan secara konsep juga berbeda dengan cabang pajajaran yang sudah lebih dulu terkenal dengan olahan ayam gorengnya.

Yang terlihat sama, ardhita selalu menempati bangunan mewah. Disini jauh lebih besar, interior pun lebih modern, baik di lantai satu atau pun dua sama-sama nyaman. Ada playground di sudut ruang lantai satu, cocok memang buat kumpul keluarga. Parkiran luas, pelayanan baik dan informatif.

Makanan yang saya pesan dari sisi plating cukup oke, seperti Gado Gado Goreng, sekilas mirip bomboloni, ternyata itu gado-gado dibalut nasi lalu di goreng. Lebih unik lagi, saus hijau di bagian dasar yang sekilas mirip pesto, ternyata saus kacangnya gado-gado. Superb, idenya oke banget, rasanya juga enak.

Thai Salad cukup segar, dressing juga enak, manis asam asin, varian sayurannya juga warna warni, menarik.

Kalau dari tampilan, Lumpia Goreng cukup memikat, sayang sekali isiannya cukup asin. Meski sudah diberi saus cocolannya yang manis asam, rasa asin lumpia tetap nyelekit di lidah.

Minuman yang bikin gemas, aplle Cinnamon, jadi buah apel dikerok, lalu diisi jus apel. Rasa jusnya lebih mirip jus packingan, terlalu manis dan kurang dingin, tapi kalau dari plating oke banget.

Lychee Tea rasanya standar, kelebihannya ada garnish dua buah lychee ditusuk dan menghiasi permukaan gelas.

Dari awal udah suka sama ambiance Liberate ini, bahkan waktu masih jadi kedai minuman biasa sebelum jadi coffee shop. Meski sederhana tapi tampak asri dengan tanaman rambat di bagian muka coffee shop. Dalamnya berdesain industrial, tapi tampak "nyeni". Ruangan dalam tanpa pendingin tapi jendela berkawat membuat udara keluar masuk bebas.
Staffnya ramah, cukup komunikatif sama pengunjung.

Saya pesan Tropic Thunder (22k), kopi susu dengan taste coconut, enak, cukup manis dan bold. Next time mau cobain menu yang lain.

Milarian dalam bahasa sunda, artinya mencari. Jadi milarian coffee bisa diartikan mencari kopi, kurang lebih begitu deh.
Posisinya persis di pinggir jalan pandu, kalau ngga salah ini tempatnya ex warung makan sunda. Meski sederhana, tapi protokol kesehatan disini cukup ketat. Pengunjung wajib pakai hand sanitizer, masker dan cek suhu badan. Antara kasir dan pengunjung saat order pun diberi partisi plastik guna menghindari droplet.

Milarian Dia (23k) jadi pilihan saya buat di takeaway, sudah request less sugar tapi tetap manis, es kopi susunya cukup creamy, rasa kopinya tetap ada, enaknya dibiarkan sebentar supaya esnya mencair dan kopi susunya jadi ngga terlalu manis.

Kawasan bogor utara bisa dibilang jarang ada bakery, bisa di hitung dengan jari, jadi begitu ada buka bakery baru banyak yang penasaran.

Marlene bakery satu area dengan beberapa tenant kuliner lainnya, tapi posisinya paling depan. Kiosnya berukuran sedang, berdinding kaca, jadi kelihatan jelas rak display di dalam.

Pilihan rotinya variatif, saya coba beberapa macam, ada roti abon, roti keju, roti sisir dan roti kacang, lumayan enak, rotinya lembut. Tapi paling suka justru sama bakpia coklatnya, isiannya lumer begitu di gigit, kulit bakpianya juga ngga flaky.
Sempat nyobain kue soes juga, berisi vanilla cream, sayang sekali rasanya kurang cocok di lidah, ada aroma rhum padahal waktu ditanya sama staffnya katanya ngga pake rhum.

Karena jalur pajajaran-djuanda one way alias satu arah, pastikan kalau mau kesini harus udah menepi di jalur sebelah kiri setelah pintu satu kebun raya bogor. Posisinya ada di area pertokoan sebelum bogor trade mall.

Tempatnya sederhana tapi cukup legend dan difavoritkan banyak orang memang karena sudah lama hadir sebagai destinasi kuliner yang wajib dikunungi kalau ke bogor.

Kalau yang dari luar kota pasti lebih kenal brand asinan di sukasari, tapi kalau saya lebih suka asinan asli bogor ini karena kuahnya segar, gulanya pakai gula asli, jadi ngga gatel dan seret di tenggorokan. Pilihan asinan ada tiga macam, asinan buah, asinan sayur dan asinan sayur. Selain itu juga menjual soto mie bogor serta manisan dan oleh-oleh khas bogor.

Asinan disini porsinya cukup banyak, kacangnya juga royal, baik sayur maupun buahnya segar. Disini bisa ditemui anggur bogor, yang berwarna hijau, bulat dan ukurannya lebih besar dari pada anggur pada umumnya, teksturnya padat, pas di gigit renyah tapi dalamnya persis anggur biasa. Kalau dirasa kuahnya kurang pedas, bisa ditambahkan sambal. Jangan lupa beli kerupuk mienya yang renyah tapi gampang di kunyah.

Brand yang cukup populer karena katanya franchise milik selebgram. Tempatnya sendiri biasa banget, tapi antrian ojek online yang beli cukup ramai.

Jenis ikannya hanya dori tepung, tapi varian sambelnya beragam. Saya cobain sambal kandas, sambal matah juga sambal mercon, nasinya tetap pakai nasi lamongan yang mirip nasi kari.
Ikannya cukup enak, renyah dan ngga bau minyak, kremesannya cukup banyak. Nasinya juga enak, gurih meskipun bumbunya mirip bumbu mie instant kemasan.
Sambalnya mantap banget, apalagi yang varian terbaru, sambal kandas, padahal sekilas mirip saus sambal/bbq gitu, tapi pas di lidah menggigit banget. Sambel lainnya juga enak, memang bikin ketagihan sambal-sambalnya ini.