Della Ayu

Mampir ke 208 Coffee karena sering banget lewatin flyover buaran ini dan meja barnya kelihatan dari jalan jadi eye-cathing banget. Letaknya ada disebrang mall, sebelum naik flyover ya.

Coffee shop ini udah buka dari awal tahun, namun karena pandemi jadi aku baru sempat mampir. Areanya terbagi menjadi dua, outdoor smoking dan indoor non smoking serta bar area.

Design interiornya juga cukup simple dan ga berlebihan, area barnya yang paling aku suka karena clean dan semua alatnya proper. Menu yang ditawarkan sendiri sangat lengkap, dari minuman dan makanan.

Aku kesini coba Spaghetti Carbonara, Iced Lychee Tea dan Manual Brew dengan beans bali kintamani. Untuk spaghettinya porsinya banyak banget jadi pasti kenyang, topping beefnya juga banyak dan carbonaranya juga ga pelit, tekstur spaghettinya juga pas ga terlalu keras atau kelembekkan. Sementara manual brewnya juga enak! Sesuai sama seleraku yang tipis manis.

Fasilitas disini cukup lengkap dari kamar mandi, wifi dan colokan dibeberapa titik. Pelayanannya juga ramah, baristanya enak diajak ngobrol dan sharing. Kalau kalian ada di sekitar sini wajib mampir pokoknya.

Palapa Coffee House, sesuai namanya bangunan coffee shopnya dari satu rumah yang dirombak menjadi coffee shop. Letaknya ada di pinggir jalan Taman Malaka Selatan. Untuk space parkir ada beberapa untuk motor karena memanfaatkan space depan coffee shopnya.

Bagian dalamnya terbagi menjadi dua, area indoor dengan bar dan outdoor. Ketika aku disana ada orang yang diperbolehkan smoking indoor. Konsep design interiornya cukup simple dan homey.

Untuk menu, juga cukup beragam. Dari kopi, non kopi dan makanan. Aku coba Kopi Seram, ini kopi susu dengan rum. Rum yang digunakan dari sirup jadi cukup balance kalau dicampur kopi. Tapi, menurutku rasanya terlalu kental. Baristanya bilang kalau teksturnya memang begitu jadi harus ditunggu beberapa lama agar es batunya mencair terlebih dahulu. Dan bukan minuman yang ku coba aja, minuman teman-temanku juga sama begitu. Mungkin seharusnya dibuat sop baru ditakaran minumannya agar bisa langsung diminum. Untuk rasanya sendiri sebetulnya enak, kopi dan rumnya balance, satu sama lain tidak ada yang mencolok. Basednya pun memakai blend 70:30 dari Wheels Coffee Roaster yang berlokasi di Bandung. Kalau mau pesan manual brew juga beans dari Wheels Coffee ini yang jadi pilihan. Kalau kalian penasaran bisa coba disini dan ga perlu ke Bandung hihi.

Untuk fasilitas cukup lengkap, dari kamar mandi yang bersih, koneksi wifi yang aman dan colokan dibeberapa titik. Pelayanan dari baristanya juga sangat ramah dan informatif ketika diajak sharing.

Naru, nafas baru.

Naru Coffee ini tadinya ada di depan jalan dan konsepnya dominan berwarna putih. Sekarang, pindah jadi agak ke dalam dan mengganti konsep design interior juga.

Walaupun tidak terlalu besar, tapi tetap terbagi menjadi dua area yaitu outdoor dan indoor. Indoor ada bar dan seat yang dibuat seperti taman indoor juga.

Aku pesan Kopi susu Naru dan BKT, perbedaannya ada di pemanisnya, yang satu lebih creamy dan satunya syrup khusus dari Naru. Keduanya enak menurutku, cocok buat yang mau ngopi ringan. Manisnya juga ga over.

Pelayanan disini juga bagus, ramah banget. Selain menu kopi disini juga banyak jual menu makanan enak. Kalian harus coba juga ya.

Diskusi kopi sekarang hadir di Jl. Kawi, Kuningan Setiabudi (arah gedung KPK, sebelahnya Ice Hill). Letaknya ada dipinggir jalan jadi mudah dijangkau, space parkir juga lumayan luas.

Aku mampir untuk takeaway aja karena memang tidak boleh dine in dulu. Diskusi kopi disini cukup luas, ada ruang indoor dan outdoor untuk smoking, area barnya juga luas dan disetiap dinding banyak dekorasi Yang instagrammable dengan quote menarik.

Aku pesan kopi botolan (25k), rasanya creamy, tipe kopi susu yang ringan tapi kopinya tetap masih berasa. Manisnya balance dan tidak ada rasa pahit yang mengganggu.

Pasti ga akan nyangka kalau lihat dari tampak luar kalau dalemnya akan spacious seperti ini.
Pola pikir Coffee, letaknya agak ngumpet di pinggir, terdiri dari beberapa container yang dijadikan beberapa ruangan, cukup unik juga sebetulnya. Ada yang khusus bar, area non smoking, outdoor dan bagian atas container juga dijadikan area rooftopnya.

Aku disini coba manual brewnya, rasanya pas, sesuai sama seleraku dan harganya juga ramah banget dikantong. Selain manual brew juga banyak menu kopi atau non kopi lainnya kok.

Pelayanan disini juga ramah banget, ga perlu sungkan untuk ajak ngobrol baristanya.

Kapasitas Coffee ini salah satu coffee shop baru di Bekasi, letaknya ada di pinggir jalan ya kalau pake maps diarahkan masuk ke perumahan jangan diikutin tetep lurus aja karena ada di luar kok.

Space parkir lumayan ada untuk beberapa kendaraan. Gedungnya sendiri cukup luas, ada bagian indoor, outdoor dan lantai 2 outdoor (indoornya belum jadi). Design interiornya sendiri juga sangat apik, konsep minimalist dipadu dengan tanaman cukup memanjakan mata. Masih banyak space kosong waktu aku kesana karena memang masih baru.

Untuk menu, karena masih pandemi dan pembatasan tempat duduk jadi hanya menu botolan yang ready. Ada kopi susu, matcha dan cokelat 500ml botol kaca (60k) dan bisa sharing. Aku pesan yang cokelat, rasanya enak kok. Bukan dark cokelat yang pahit tapi ga terlalu manis juga, balance rasanya.

Fasilitas lain juga lengkap, kamar mandi pun eyecathing dan bersih. Pelayanan juga ramah.

From Bandung to East Bekasi.

Tanaya itu memiliki arti anak perempuan, diambil dari bahasa sansakerta Sunda. Walaupun hampir 90% outdoor tapi tetap sejuk karena dikelilingi pohon dan tanaman.
Untuk space parkir ga begitu banyak, jadi aku sarankan naik motor atau transportasi umum aja.

Tanaya ini hadir dari jam 8 pagi, suatu hal yang cukup langka di Bekasi.

Silahkan mampir dan coba signature drink mereka. Ada Nanako, Tanako, Nata. Semuanya enak, kopi disini pake full arabica semua jadi aman di lambung.

Protokol kesehatan disini juga bagus, tetapi tetap bila ramai takeaway saja ya.

Warga Kelapa Gading dan sekitar kalau mau nyari kopi enak wajib banget dateng kesini.

Ratio Coffee brew ini letaknya ada di dalam kawasan MOI, tidak jauh dari lobby utama dibagian rukonya. Kalau kalian naik kendaraan umum dari depan jalannya ga jauh kok.

Waktu aku mampir cuma ada satu lantai, soon lantai kedua juga akan digunakan. Ketika kalian masuk langsung bisa melihat slow bar panjang yang clean banget. Semua alat kopi yang digunakan juga proper. Selain seat dibagian slow barnya, di depan dan samping tembok juga ada.

Menu yang ditawarkan disini juga banyak, ga cuma kopi aja. Ada juga non kopinya dan pastry untuk pelengkap. Walaupun harganya agak menguras kocek tapi rasa dan kualitas disini memang patut diacungi jempol.

Aku pesan manual brew, roastery dari luar (70k) dibuat japanese sesuai arahan baristanya. Rasanya enak banget! Sesuai ekspektasi dan seleraku, tipis dan ringan.
Service baristanya pun baik sekali, ramah dan bersedia dengan senang hati menjelaskan atau sharing.

Fasilitas juga cukup lengkap untuk ukuran coffee shop yang baru buka, tempatnya juga bersih dan nyaman sekali.

Salah satu coffee shop yang wajib banget dicoba, Kaneki ini ada di Jakarta Timur. Letaknya masuk ke komplek perumahan, waktu aku kesana lagi banyak diportal jadi aku parkir di depan dan jalan kaki sedikit untuk masuk ke dalam.

Karena coffee shop ini buka saat Pandemi jadi hanya melayani takeaway aja. Konstruksi bangunannya juga belum rampung sempurna saat aku kesana tapi beberapa spot sudah bisa diabadikan. Konsepnya jelas ke arah Jepang vibes, aku suka sekali detail tiap sudutnya.

Ada banyak menu yang ditawarkan disini, beberapa menu kopi dan non kopi botolan dan yang paling best seller itu mentai ricenya! Aku udah cobain semuanya, dan aku suka semua. Packagingnya juga aman dan rapih serta memakai kemasan yang ramah lingkungan.

Kalau kalian mau coba bisa order lewat ojek online atau tokopedia ya.