Eliza Saliman

Wah sudah lama sekali saya tidak makan di Pepenero Energy Building ini dan kunjungan terakhir membuat saya sedikit kecewa. Porsi nya jadi lebih kecil! Terutama complimentary bread nya, variasi roti nya dikurangi dan bruschetta nya juga jadi tidak ada.

Saya memesan spaghetti meatball dan juga ice coffee. Ice coffee nya banyak acid dan strong. Spaghetti meatball nya lumayan enak, saus tomato nya asem nya pas, suits my preference. Tapi yang disayang kan itu, porsi bread nya jadi ciut. 

Nama "The Playroom" yang dipilih oleh sang pemilik bukan sembarangan, karena memang restoran ini bisa dibilang sebagai sports bar juga. Bukan hanya untuk nonton live sports, tetapi juga disediakan bar, meja billiard dan meja pingpong di dalamnya. Dekorasi nya tidak terlalu menonjol, typical resto modern kebanyakan - didominasi oleh kayu dan hitam. Tempat yang nyaman untuk hang out. Playroom nya sendiri ada 2 lantai, namun info dari waitress nya lantai 2 biasa nya buka nya sore dan juga karena masih soft opening, jam buka nya pun kadang masih berubah karena katanya masih banyak yang perlu diperbaiki. Tapi official nya buka dari jam 11.

Namun suasanya yang nyaman yang diberikan, tidak dibarengi oleh pelayanan yang baik. Dari awal masuk tidak ada yang mempersilahkan dan menunjukkan tempat duduk, lalu tidak diberikan buku menu pula, harus saya yang memanggil dulu. Atau mungkin karena saya duduk di bagian teras semi outdoor nya. But still...

Untuk makanan, lebih didominasi oleh makanan Italia - pizza dan pasta dan beberapa maincourse. Menu makanan nya pun belum selesai dibuat. Jadi hanya selembar kertas A4 dengan print menu nya. Untuk harga sebenarnya cukup mahal menurut saya, namun jangan sampai ketinggalan karena selama soft opening pengunjung diberikan diskon 25% termasuk minuman juga. Lumayan kan. Oh iya, minuman di sini banyak variasi nya, ada yang beralkohol juga. Bahkan menu minuman nya sudah lebih organised.

Saya memesan Baby Chicken Toscana (IDR 80k). Porsi nya besar, disajikan dengan mashed potato dan salad. Baby chicken nya empuk dan lumayan enak, tetapi alangkah baiknya jika diberi saus agar lebih sedap lagi, because it was too boring. Mashed potato nya lembut namun terlalu milky. Rasa susu nya berasa sekali dan sedikit underseasoned. 

Price range dari semua makanan nya adalah berkisar IDR 70k - 90k untuk maincourse, sedikit overprice menurut saya. Ya, tapi boleh lah coba untuk join the hype. Atau mungkin saya salah pesan menu. hmmm.

Hampir semua resto di daerah cikini memang mempunyai dekorasi yang unik ya. Berasa seperti hidup di jaman dulu. Sama seperti Tjikini, interior nya juga terasa jadul. Bagian dalam untuk smoking area, dipisah ruangan dengan non - smoking. Hal ini bagus karena akan terasa nyaman bagi yang tidak merokok.

Menu yang disajikan merupakan makanan Indonesia dan saya memesan nasi rames. Rasa nya oke, tidak ada yang istimewa. Tapi pelayanan dan tempat nya enak, mungkin karena itu tempat ini ramai ya.

Kalau ke kemang pasti selalu lewatin restoran ini. Restorannya sendiri nampak tidak besar dari luar, namun ada lantai 2 nya juga. Sebenarnya resto ini sudah cukup lama ada, namun baru - baru ini saja seperti nya mulai terdengar kicauan nya di dunia maya.

Waktu masuk resto nya tidak ada orang sama sekali yang makan, entah semua customer ke lantai 2 atau memang mereka sedang sepi. Interior nya biasa saja, dan juga ruangan nya panas. Karena 1 ac dimatikan, mungkin karena tidak ada customer, untuk menghemat listrik. hehe. Namun, sayang nya lampu neon yang digunakan di atas setiap meja membuat kurang nyaman. Berwarna kuning, terlalu terang dan membuat ngantuk. 

It's nom nom time!

Saya memesan 3 pasta, 2 appetizer dan 1 salad.
Tuna Aglio olio Spaghetti (IDR 38k)
Bisa order dengan 3 tingkatan pedas, teman saya memesan spicy. Pasta nya terasa kurang bumbu dan juga kurang bawang seperti nya, namun pedas nya oke. Tuna nya dimasak dengan baik.

Green "Woku" Chili Fetuccine (IDR 48k)
Kalau suka makanan Indonesia, khusus nya Manado dan pedas, patut coba pasta ini. Bumbu nya benar - benar Indonesia banget dan bisa pilih tingkat pedas nya juga. Saya memesan yang spicy dan memang spicy menurut saya. Tapi enak.

Lemongrass Lime Mayo Spaghetti (IDR 48k)
Pasta ini juga kurang berbumbu seperti nya, saya kurang bisa merasakan mayo, lime atau lemongrass nya. Disajikan dengan potongan grilled chicken di atas nya.

French Fries (IDR 18k)
French fries is french fries, tapi digoreng dengan cukup baik, dan tidak berminyak.

Mouthwatering Crispy Mushroom (IDR 32k)
Disajikan dengan mayonaise. Cukup crispy dan mushroom nya juicy.

Honey Citrus Salad (IDR 28k)
Sayur nya segar, dan ayam nya cukup empuk. Namun, sayang nya terlalu banyak honey sehingga asam nya tidak terasa. 
Pelayanan nya cukup baik, setelah makan saya dan teman diminta feedback nya namun seperti nya waiter yang melayani meja saya kurang semangat. Mungkin bisa ditingkatkan lagi.  

Akhir nya bisa coba da jia fu juga, uda lumayan sering mau coba resto di Mangga Besar ini, apalagi karena saya penyuka dimsum. Restoran nya besar, tipe - tipe resto chinese yang untuk keluarga. Meja nya juga besar - besar dan waktu saya datang resto nya lumayan rame, jadi rada susah untuk memanggil waiter nya karena mereka sibuk banget keliatannya.

Saya pesan aneka dimsum dan bbq meat platter. Dari semua yang saya pesan, yang paling enak adalah bebek panggang nya! Melt in my mouth. Charsiew su nya juga lumayan enak, dan dimsum - dimsum yang lain lumayan oke juga. Oh iya, di sini menjual makanan non - halal ya.

Nice place to get my dimsum craving fixed!